Apraxia merupakan gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan otak untuk merencanakan dan mengoordinasikan gerakan, meskipun otot dan kekuatan fisik tetap normal. Kondisi ini membuat aktivitas sehari-hari, seperti menulis, berpakaian, atau berbicara, menjadi sulit dilakukan.
Apa itu Apraxia?
Apraxia adalah gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan seseorang kesulitan melakukan gerakan terkoordinasi atau tugas tertentu saat diminta, meskipun kekuatan otot, koordinasi, dan pemahaman terhadap perintah tetap normal.
Sebagai contoh, seseorang dengan apraxia mungkin tahu cara menyisir rambut dan memiliki keinginan untuk melakukannya, tetapi ketika mencoba, gerakan tangannya menjadi tidak tepat atau tidak sesuai dengan yang dimaksud.
Baca Juga: Tanda-Tanda Speech Delay (Keterlambatan Bicara) di Usia Balita
Ciri-Ciri Utama Apraxia
Gejala apraxia dapat bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi gangguan di otak. Namun, ciri utama yang menjadi penanda semua jenis apraxia adalah ketidakmampuan melakukan gerakan secara sengaja, meskipun tidak terdapat kelemahan otot, gangguan koordinasi, atau gangguan sensorik yang mendasari.
Beberapa gejala umum apraxia antara lain:
- Kesulitan melakukan gerakan wajah seperti batuk, berkedip, atau meniup lilin saat diminta.
- Gangguan pada gerakan halus, misalnya sulit menggerakkan jari, tangan, atau kaki secara tepat.
- Kesulitan menggunakan benda sesuai fungsinya, seperti tidak tahu cara memakai sisir, sendok, atau bolpoin dengan benar.
- Kesulitan menggerakkan mata untuk mengikuti objek atau berpindah fokus.
- Gangguan dalam melakukan aktivitas kompleks, seperti menyikat gigi, mengancingkan baju, atau mengikat tali sepatu.
- Kesulitan meniru gerakan orang lain, seperti menirukan gerakan tangan, kepala, atau kaki.
- Pola berjalan yang tidak normal.
- Kesulitan menyalin bentuk atau gambar sederhana seperti lingkaran atau garis lurus.
Selain itu, terdapat bentuk khusus yang disebut apraxia bicara (speech apraxia), yaitu gangguan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengucapkan kata dengan benar. Tanda-tanda apraxia bicara dapat meliputi:
- Bayi tampak jarang mengoceh dibandingkan anak seusianya.
- Suara terdengar monoton atau terbatas.
- Sering menghilangkan bunyi dalam kata.
- Mampu mengucapkan kata dengan benar pada satu waktu, tetapi kesulitan pada waktu lain.
- Kehilangan kemampuan mengucapkan kata yang sebelumnya sudah dikuasai.
- Lebih sering menggunakan komunikasi nonverbal, seperti menunjuk, mengangguk, atau menggunakan ekspresi wajah untuk menyampaikan maksud.
Baca Juga: Tips Melatih Balita Agar Cepat Lancar Bicara
Karena merupakan kondisi yang kompleks, diagnosis apraxia biasanya dilakukan oleh ahli saraf, terapis okupasi, atau terapis wicara melalui serangkaian pemeriksaan, observasi, serta evaluasi fungsi motorik dan kemampuan berbahasa.
Meskipun apraxia tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, intervensi dini dan latihan terarah dapat membantu penderita meningkatkan kemampuan gerak dan komunikasi, sehingga kualitas hidup mereka tetap terjaga.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai apraxia, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Mayo Clinic (2023). Childhood apraxia of speech. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-apraxia-of-speech/symptoms-causes/syc-20352045
Sarah Ludwig Rausch (2023). Apraxia: Symptoms, Causes, Tests, Treatments. Available from: https://www.webmd.com/brain/apraxia-symptoms-causes-tests-treatments
Medline Plus (2024). Apraxia. Available from: https://medlineplus.gov/ency/article/007472.htm