Rezum Water Vapor Therapy atau terapi Rezum adalah prosedur minimal invasif yang diperkenalkan untuk membantu mengatasi gejala benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak. BPH merupakan kondisi non-kanker yang umum dialami pria berusia di atas 50 tahun.
Secara sederhana, terapi ini bekerja dengan memanfaatkan uap air panas untuk menghancurkan jaringan prostat yang berlebih, sehingga saluran kemih kembali terbuka. Dengan begitu, gejala seperti sering buang air kecil, aliran urine yang lemah, atau rasa tidak tuntas setelah buang air kecil dapat berkurang.
Risiko Terapi Rezum
Meskipun tergolong aman dan efektif, terapi ini tetap memiliki risiko dan efek samping, sebagaimana prosedur medis lainnya. Karena itu, sangat penting untuk menjalani pemeriksaan terlebih dahulu serta berdiskusi dengan dokter ahli urologi sebelum memutuskan tindakan ini.
Berikut beberapa risiko terapi Rezum yang umum dialami:
Rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil atau ejakulasi
Setelah prosedur, jaringan prostat yang terkena uap biasanya akan mengalami peradangan sementara. Kondisi ini dapat menimbulkan sensasi perih atau rasa terbakar saat buang air kecil maupun ketika ejakulasi.
Buang air kecil lebih sering dari biasanya
Setelah terapi, prostat dapat mengalami pembengkakan sementara yang menekan kandung kemih. Akibatnya, pasien mungkin merasa lebih sering ingin buang air kecil. Namun, kondisi ini biasanya akan membaik seiring proses penyembuhan jaringan.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab Pembesaran Prostat (BPH)
Darah dalam urine atau air mani
Setelah prosedur, pembuluh darah kecil di sekitar prostat dapat pecah. Hal ini bisa menyebabkan urine tampak bercampur darah selama beberapa hari pertama, dan darah juga mungkin terlihat dalam air mani selama beberapa minggu.
Perdarahan dalam air mani umumnya tidak berbahaya. Namun, segera periksakan diri ke dokter bila perdarahan terasa cukup banyak atau berlangsung terlalu lama.
Infeksi saluran kemih
Selama prosedur, pasien mungkin memerlukan pemasangan kateter. Namun, penggunaan kateter dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih. Gejalanya antara lain demam, anyang-anyangan, serta urine yang tampak keruh atau berbau.
Tidak keluarnya air mani
Pada sebagian pasien, air mani mungkin tidak keluar saat orgasme setelah menjalani prosedur. Kondisi ini tidak berbahaya secara medis, tetapi dapat memengaruhi kesuburan maupun kepuasan seksual.
Penyempitan uretra
Setelah prosedur, terbentuknya luka dan jaringan parut dapat menyebabkan penyempitan saluran kemih. Akibatnya, aliran urine menjadi lemah atau tersendat. Dalam beberapa kasus, efek samping ini memerlukan tindakan tambahan, seperti operasi kecil, untuk memperbaikinya.
Baca Juga: Terlalu Sering Masturbasi Menyebabkan Kanker Prostat, Mitos atau Fakta?
Batu kandung kemih
Setelah prosedur, aliran urine terkadang dapat tersumbat. Kondisi ini membuat urine mengendap di kandung kemih dan memicu terbentuknya batu kandung kemih. Batu tersebut bisa menimbulkan keluhan berupa nyeri, urine bercampur darah, serta gejala anyang-anyangan.
Penting untuk diingat bahwa terapi Rezum tidak selalu cocok bagi setiap orang. Karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan apakah kondisi Anda aman menjalani prosedur ini atau tidak.
Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi kesehatan Ai Care, yang tersedia di App Store maupun Play Store, untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai terapi Rezum atau masalah kesehatan lainnya.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
UT Southwestern. Rezum. Available from: https://utswmed.org/conditions-treatments/rezum/
Cleveland Clinic (2023). Rezūm Procedure. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/rezum
Stanford Medicine. Our Approach to Rezum™ Water Vapor Therapy. Available from: https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/r/rezum.html
Cleveland Clinic (2024). Benign Prostatic Hyperplasia. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9100-benign-prostatic-hyperplasia
CDC (2025). Catheter-associated Urinary Tract Infection (CAUTI) Basics. Available from: https://www.cdc.gov/uti/about/cauti-basics.html