Prostat adalah kelenjar kecil yang terletak di depan rektum dan di bawah kandung kemih pria. Kelenjar ini memiliki ukuran sebesar biji buah kenari.

Prostat memiliki peran penting dalam sistem reproduksi pria. Fungsi utamanya adalah menghasilkan cairan yang berfungsi sebagai nutrisi dan pelindung sperma. Seiring bertambahnya usia, beberapa pria mungkin mengalami pembesaran prostat yang disebut Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).

Pembesaran Prostat (BPH) Tidak Sama dengan Kanker Prostat

Pembesaran prostat (BPH) tidak sama dengan kanker prostat walaupun gejalanya cukup mirip. Pembesaran prostat pada BPH adalah kondisi nonkanker di mana terjadi pertumbuhan jaringan prostat yang tidak akan menyebar ke bagian tubuh lain. Sedangkan pada kanker prostat, ada pertumbuhan sel kanker di dalam prostat yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis).

Gejala Pembesaran Prostat (BPH)

Gejala pembesaran prostat (BPH) bisa bervariasi. Gejala paling umum yang dirasakan di antaranya:

• Sering buang air kecil
• Lebih sering buang air kecil di malam hari
• Kesulitan untuk memulai buang air kecil
• Aliran urine yang lemah atau terputus-putus
• Kesulitan mengosongkan kandung kemih
• Rasa nyeri saat buang air kecil atau setelah ejakulasi
• Perubahan warna urine
• Bau tidak sedap pada urine

Selain gejala di atas, Anda juga mungkin mengalami gejala lain seperti infeksi saluran kencing serta adanya darah di urine. Gejala ini cenderung memburuk secara perlahan dan mungkin membaik seiring waktu.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua pembesaran prostat menyebabkan gejala. Pada beberapa orang pembesaran prostat mungkin tidak menunjukkan gejala signifikan. Dibutuhkan pemeriksaan dokter apabila Anda menyadari adanya pembesaran pada prostat atau mengalami gejala seperti sering buang air kecil, kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine dan gejala lainnya.

Baca Juga: Perbedaan Antara Kanker Prostat dan Pembesaran Prostat Jinak

Penyebab Pembesaran Prostat (BPH)

Penyebab pasti pembesaran prostat belum diketahui sepenuhnya. Namun, menurut para ahli, pembesaran prostat mungkin dipengaruhi oleh keseimbangan hormon seks seiring bertambahnya usia.

Selain itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi pembesaran prostat, di antaranya:

Usia

Seiring bertambahnya usia, kemungkinan mengalami pembesaran prostat dan gejala terkait meningkat secara signifikan. Namun, tidak semua pria akan mengalami pembesaran prostat, dan keparahan gejala yang dialami setiap orang juga tidak sama.

Riwayat keluarga

Adanya keluarga yang memiliki masalah prostat meningkatkan risiko pembesaran prostat pada seseorang.

Baca Juga: Pilihan Makanan untuk Mencegah Pembesaran Prostat Jinak

Penyakit terkait

Diabetes dan penyakit jantung dikaitkan dengan peningkatan risiko pembesaran prostat. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi-kondisi tersebut dapat berkontribusi sebagai faktor risiko berkembangnya pembesaran prostat.

Gaya hidup

Gaya hidup kurang sehat seperti konsumsi makanan berlemak, tinggi kalori, obesitas, penumpukan lemak terutama di sekitar pinggang dapat memberikan tekanan tambahan pada kelenjar prostat dan memengaruhi regulasi hormon yang terlibat. Olahraga dan gaya hidup aktif dapat membantu menurunkan risiko obesitas dan secara tidak langsung juga menurunkan risiko pembesaran prostat.

Pembesaran prostat yang dibiarkan dan tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti infeksi saluran kencing, batu kandung kemih, kerusakan pada kandung kemih, dan juga kerusakan ginjal. Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda memiliki gejala terkait pembesaran prostat.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!