Rontgen merupakan salah satu metode pencitraan medis tertua sekaligus yang paling sering digunakan hingga saat ini. Teknologi ini menjadi alat diagnostik yang penting karena mampu menampilkan bagian dalam tubuh dengan cepat, tanpa rasa sakit, dan relatif terjangkau.
Meskipun terlihat sederhana, pemeriksaan rontgen memiliki beragam jenis yang disesuaikan dengan area tubuh dan kondisi medis tertentu. Memahami jenis-jenis pemeriksaan ini dapat membantu Anda merasa lebih siap saat menjalani prosedur tersebut.
Cara Kerja Rontgen
Meski memiliki beragam jenis, semua pemeriksaan rontgen bekerja dengan prinsip yang sama. Teknologi ini memanfaatkan sinar-X yang ditembakkan ke dalam tubuh. Sinar tersebut akan diserap oleh jaringan tubuh dengan tingkat yang berbeda-beda.
Tulang yang padat menyerap lebih banyak sinar-X, sehingga tampak berwarna putih pada hasil gambar. Sebaliknya, jaringan lunak seperti otot, paru-paru, dan organ dalam menyerap lebih sedikit sinar, sehingga terlihat lebih gelap. Perbedaan warna inilah yang memungkinkan dokter mengenali berbagai kelainan, seperti patah tulang, infeksi, atau pembesaran jaringan abnormal yang perlu dianalisis lebih lanjut.
Baca Juga: Manfaat Pemeriksaan IgE untuk Mendeteksi Alergi
Jenis-Jenis Pemeriksaan Rontgen Berdasarkan Lokasi Tubuh
Rontgen tidak hanya dilakukan pada satu bagian tubuh saja. Ada berbagai jenis pemeriksaan yang dirancang khusus untuk mengambil gambar area tubuh tertentu, tergantung pada keluhan atau gejala yang dialami pasien. Berikut beberapa di antaranya:
Rontgen abdomen (perut)
Rontgen abdomen digunakan untuk menilai organ-organ dalam sistem pencernaan, seperti lambung, usus, ginjal, dan kandung kemih. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan tanpa bantuan zat kontras dan bermanfaat untuk mendeteksi berbagai kondisi, seperti sumbatan usus (obstruksi), adanya udara bebas di rongga perut, atau batu ginjal.
Meskipun tidak memberikan gambaran sedetail pada pemeriksaan CT scan, rontgen perut sering menjadi pilihan awal untuk mengevaluasi nyeri perut yang muncul secara mendadak.
Rontgen tulang (bone X-ray)
Rontgen tulang merupakan salah satu jenis pemeriksaan rontgen yang paling sering dilakukan, terutama pada kasus cedera. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi patah tulang, dislokasi sendi, arthritis, infeksi tulang, tumor tulang, hingga kelainan bawaan pada struktur tulang.
Hasil gambar dari rontgen tulang memberikan informasi penting mengenai kepadatan, bentuk, dan struktur tulang, yang sangat membantu dokter dalam merencanakan penanganan.
Baca Juga: Tes BERA (Brain Evoked Response Auditory) dan Prosedur Pemeriksaannya
Rontgen dada
Rontgen dada termasuk salah satu pemeriksaan rontgen yang paling sering dilakukan, terutama untuk mengevaluasi kondisi paru-paru, jantung, dan tulang rusuk.
Pemeriksaan ini sangat membantu dalam mendeteksi berbagai masalah kesehatan, seperti pneumonia, tuberkulosis, penumpukan cairan di rongga paru, gagal jantung, hingga kanker paru-paru.
Rontgen gigi
Rontgen gigi berperan penting dalam pemeriksaan kesehatan gigi karena mampu menampilkan bagian-bagian yang tidak terlihat secara langsung saat pemeriksaan biasa. Gambar rontgen dapat menunjukkan seluruh struktur gigi, mulai dari mahkota hingga ujung akar, serta membantu mendeteksi karies di antara gigi dan memeriksa ketinggian tulang penyangga gigi.
Selain itu, rontgen gigi memberikan gambaran menyeluruh tentang rahang atas dan bawah, sehingga bermanfaat dalam merencanakan perawatan ortodontik seperti pemasangan kawat gigi.
Rontgen kepala
Meskipun saat ini perannya mulai tergantikan oleh CT scan dan MRI, rontgen kepala masih digunakan dalam situasi tertentu. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mendeteksi patah tulang tengkorak akibat trauma, mengevaluasi kelainan pada struktur tulang kepala, memeriksa sinus paranasal dalam kasus dugaan sinusitis, serta menilai posisi implan atau keberadaan benda asing di area kepala.
Rontgen tulang belakang
Rontgen tulang belakang digunakan untuk mengevaluasi kondisi tulang belakang mulai dari leher hingga punggung bawah dan panggul. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi berbagai kelainan bentuk tulang belakang seperti skoliosis, kifosis, dan lordosis, serta menilai adanya herniasi diskus, penyempitan kanal tulang belakang, patah tulang belakang, atau pergeseran posisi tulang belakang.
Rontgen adalah alat diagnostik yang cepat, aman, dan bermanfaat. Dengan mengetahui tujuan dan jenis pemeriksaannya, Anda bisa lebih siap dan tenang saat menjalani pemeriksaan.
Jika memiliki pertanyaan lain terkait dengan pemeriksaan rontgen, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Laura M. Fayad, MD MS. CT Scan Versus MRI Versus X-Ray: What Type of Imaging Do I Need?. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/ct-vs-mri-vs-xray
Cleveland Clinic (2024). X-Ray. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/21818-x-ray
Health Direct (2024). X-rays. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/x-rays
Cleveland Clinic (2023). Dental X-rays. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/11199-dental-x-rays