Pemakaian skincare bertujuan untuk menjaga kesehatan kulit, memudarkan bekas jerawat, serta melindunginya dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Rutinitas ini dapat dilakukan pada pagi dan malam hari.

Namun, meskipun sudah rutin menggunakan skincare, hasilnya tidak selalu maksimal. Kulit bisa saja tetap tampak kusam dan kurang bercahaya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

Penyebab Pemakaian Skincare Tidak Optimal

Setiap orang memiliki kebutuhan perawatan kulit yang berbeda, tergantung pada jenis kulit dan permasalahan yang dialami. Karena itu, tidak ada satu produk atau rutinitas skincare yang cocok untuk semua orang. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pilihlah produk perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit dan tujuan yang ingin dicapai.

Berikut ini beberapa kesalahan pemakaian skincare yang menyebabkan hasilnya tidak optimal:

Tidak konsisten 

Skincare akan bekerja maksimal jika digunakan secara rutin, karena menghentikan pemakaian pelembap dapat membuat kulit kering dan kasar, sementara berhenti menggunakan serum pencerah bisa menyebabkan kulit kehilangan kecerahannya dan sulit mencapai hasil yang diinginkan.

Baca Juga: Skincare Apa Saja yang Diperlukan di Usia 30an?

Kesalahan urutan pemakaian

Beberapa produk skincare perlu digunakan dalam urutan yang tepat agar hasilnya maksimal. Mulailah dengan membersihkan wajah, kemudian lanjutkan dengan toner, serum, obat jerawat, pelembap, dan akhiri dengan sunscreen. Setelah sunscreen meresap sempurna, barulah Anda bisa mengaplikasikan make up.

Keliru mencampur beberapa bahan aktif

Beberapa bahan aktif dalam skincare sebaiknya tidak digunakan bersamaan karena dapat menyebabkan iritasi atau membuat salah satu bahan tidak bekerja secara optimal. Kombinasi yang perlu dihindari antara lain:

• Retinoid atau retinol dengan alpha hydroxy acid (AHA), vitamin C, salicylic acid, dan benzoyl peroxide
• Vitamin C dengan AHA/BHA (beta hydroxy acid) dan benzoyl peroxide
• Niacinamide dengan AHA/BHA

Tidak memakai sesuai dosis yang dianjurkan

Bahan aktif bekerja paling efektif pada dosis yang tepat. Penggunaan yang terlalu sedikit atau berlebihan dapat mengurangi efektivitasnya, bahkan meningkatkan risiko iritasi. Karena itu, selalu aplikasikan produk sesuai petunjuk pada kemasan. Jika muncul tanda-tanda iritasi, kurangi frekuensi pemakaian atau hentikan sementara hingga kulit kembali pulih.

Produk mungkin kedaluwarsa

Pemakaian produk skincare yang sudah kedaluwarsa dapat menurunkan efektivitas bahan aktif dan menghambat hasil yang diharapkan. Selalu periksa tanggal kedaluwarsa sebelum digunakan, dan hindari produk yang mengalami perubahan tekstur, warna, atau aroma, karena hal tersebut menandakan penurunan kualitas yang bisa meningkatkan risiko iritasi pada kulit.

Baca Juga: Prosedur Chemical Peeling, Apa Manfaatnya Bagi Kulit?

Kesalahan penyimpanan

Simpan produk skincare di tempat yang teduh dan kering untuk menjaga stabilitas dan efektivitasnya. Paparan sinar matahari langsung atau kelembapan tinggi dapat mengurangi kualitas bahan aktif.

Beberapa produk bahkan akan lebih tahan lama jika disimpan di lemari es, namun selalu perhatikan petunjuk penyimpanan pada kemasan agar produk tetap bekerja secara optimal.

Perubahan cuaca

Pemakaian skincare sebaiknya disesuaikan dengan perubahan cuaca. Saat cuaca panas, gunakan sunscreen dengan perlindungan tinggi untuk mencegah kerusakan kulit akibat sinar UV. Sementara itu, agar kulit tetap terhidrasi, pilih pelembap dengan kandungan humektan yang mampu menjaga kelembapan kulit lebih lama.

Dengan memahami berbagai penyebab skincare tidak bekerja maksimal, Anda bisa menyesuaikan cara pemakaian dan produk yang digunakan agar kulit tampak lebih sehat dan cerah.

Jika sudah melakukan perawatan dengan benar namun hasilnya belum terlihat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan rekomendasi produk dan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit Anda. 

Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!