Bukan Hanya Pilek, Inilah yang Bisa Menyebabkan Bersin

Bukan Hanya Pilek, Inilah yang Bisa Menyebabkan Bersin
Ilustrasi bersin. Credits: Freepik

Bagikan :


Bersin sering kali dianggap sebagai tanda awal pilek atau flu. Namun, faktanya tidak semua bersin disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan.

Sangat penting untuk memahami berbagai penyebab bersin agar membantu Anda menentukan langkah penanganan yang tepat dan mencegahnya datang berulang kali.

 

Apa itu Bersin?

Bersin sebenarnya merupakan respons alami tubuh terhadap berbagai rangsangan, bukan semata-mata akibat infeksi virus. Mekanisme ini terjadi ketika hidung berusaha mengeluarkan partikel asing dari saluran pernapasan bagian atas.

Saat debu, serbuk sari, asap, atau perubahan suhu tiba-tiba mengiritasi lapisan dalam hidung, tubuh akan mengirim sinyal ke otak untuk memicu refleks bersin. Dalam sekejap, otot dada, diafragma, dan tenggorokan berkontraksi kuat untuk mendorong udara keluar dengan kecepatan tinggi melalui hidung dan mulut.

Baca Juga: Penyebab Sering Bersin-Bersin di Pagi Hari

 

Penyebab Bersin

Meskipun sering dikaitkan dengan pilek, bersin bisa disebabkan oleh banyak faktor lain, di antaranya:

Alergi

Alergi merupakan salah satu penyebab paling umum dari bersin berulang. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti debu, bulu hewan, jamur, atau serbuk sari. Sebagai respons, tubuh melepaskan zat kimia bernama histamin.

Histamin menyebabkan peradangan pada saluran hidung sehingga muncul gejala seperti bersin-bersin, hidung gatal dan berair, serta mata merah dan berair. Berbeda dengan pilek yang biasanya sembuh dalam 7–10 hari, gejala alergi dapat berlangsung lebih lama, bahkan berminggu-minggu atau sepanjang musim tertentu.

Infeksi virus

Infeksi virus seperti Rhinovirus dan Influenza dapat memicu bersin. Virus ini menginfeksi sel-sel di lapisan hidung, menyebabkan peradangan dan produksi lendir berlebih.

Bersin merupakan respons alami tubuh untuk membantu mengeluarkan virus dari saluran pernapasan. Namun, di sisi lain, bersin juga dapat menjadi cara penyebaran virus ke orang lain. Karena itu, penting untuk selalu menutup mulut dan hidung saat bersin agar tidak menularkan infeksi.

Baca Juga: Gejala Ini Menunjukkan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Obat-obatan

Penggunaan semprotan hidung kortikosteroid umumnya diresepkan untuk mengatasi alergi atau sinusitis. Namun, semprotan ini kadang dapat menyebabkan iritasi ringan pada mukosa hidung, terutama jika disemprotkan terlalu kuat atau tidak diarahkan dengan benar. Iritasi inilah yang bisa memicu refleks bersin sesaat setelah pemakaian.

Namun, tidak perlu khawatir karena refleks ini bersifat sementara dan biasanya akan berkurang seiring tubuh beradaptasi dengan obat.

Gejala putus obat

Bersin juga dapat muncul saat seseorang mengalami gejala putus obat, terutama dari opioid, morfin, heroin, atau obat pereda nyeri tertentu yang diresepkan dokter.

Ketika tubuh berhenti menerima zat tersebut, sistem saraf otonom menjadi terlalu aktif, sehingga memicu berbagai gejala seperti bersin berulang, mata berair, hidung meler, dan menggigil.

Makanan pedas

Bersin saat makan makanan pedas atau yang mengandung merica disebut refleks bersin gustatorik. Respons ini terjadi ketika makanan pedas merangsang ujung saraf di mulut dan hidung, sehingga memicu refleks bersin secara spontan.

Stres dan emosi kuat

Stres, kecemasan, atau emosi yang kuat juga dapat memicu bersin. Penelitian menunjukkan bahwa stres psikologis dapat memicu pelepasan hormon dan zat kimia tertentu, termasuk histamin — senyawa yang sama yang dilepaskan saat tubuh mengalami reaksi alergi. Peningkatan kadar histamin ini dapat merangsang saraf di hidung, sehingga memicu bersin bahkan tanpa adanya alergen atau infeksi virus.

 

Bersin memang reaksi alami tubuh, tetapi jika terjadi terus-menerus atau disertai gejala lain seperti hidung tersumbat dan sesak napas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. 

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 30 Oktober 2025 | 12:39

Cleveland Clinic (2024). Sneezing. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/sneezing 

Medline Plus (2024). Sneezing. Available from: https://medlineplus.gov/ency/article/003060.htm 

Kimberly Holland (2024). Why Do We Sneeze?. Available from: https://www.healthline.com/health/why-do-we-sneeze 

WebMD (2025). What to Know About Gustatory Rhinitis. Available from: https://www.webmd.com/allergies/what-to-know-gustatory-rhinitis