• Beranda
  • penyakit
  • Barang-Barang di Sekitar yang Berisiko Mengandung Mikroplastik

Barang-Barang di Sekitar yang Berisiko Mengandung Mikroplastik

Barang-Barang di Sekitar yang Berisiko Mengandung Mikroplastik
Ilustrasi mikroplastik. Credits: Freepik

Bagikan :


Pembahasan tentang mikroplastik belakangan ini semakin ramai. Tidak hanya ditemukan di laut, mikroplastik ternyata juga ada pada berbagai benda yang digunakan sehari-hari.

Mulai dari peralatan rumah tangga hingga produk kecantikan, banyak barang yang dapat melepaskan partikel plastik berukuran sangat kecil ini. Mengetahui sumbernya penting agar kita bisa mengurangi paparan mikroplastik dan menjaga kesehatan.

 

Apa itu Mikroplastik?

Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil, kurang dari 5 mm. Karena ukurannya begitu kecil, partikel ini mudah tersebar di udara, tanah, maupun air.

Mikroplastik dapat terhirup, menempel pada makanan dan minuman, atau bahkan tertelan tanpa disadari. Partikel ini juga dapat membawa bahan kimia berbahaya dari lingkungan.

Walaupun penelitian masih terus berlangsung, para ahli khawatir mikroplastik bisa menumpuk di tubuh dan memengaruhi fungsi organ penting, seperti hati, ginjal, dan sistem pencernaan.

Baca Juga: Botol Minuman Mengandung Mikroplastik, Ini Cara Aman Menggunakannya

 

Barang-Barang di Sekitar yang Berisiko Mengandung Mikroplastik

Botol kaca dengan tutup plastik

Banyak orang memilih botol kaca atau stainless steel untuk mengurangi paparan plastik. Namun, penelitian menemukan bahwa minuman dalam botol kaca justru bisa mengandung lebih banyak mikroplastik. Hal ini terjadi karena lapisan plastik pada tutup botol dapat tergores dan melepaskan partikel kecil ke dalam minuman.

Kantung teh sekali pakai

Teh celup yang praktis ternyata bisa menjadi salah satu sumber mikroplastik. Banyak kantong teh komersial dibuat dari polypropylene, yaitu bahan plastik yang digunakan agar kantong tetap rapat dan tidak mudah sobek saat diseduh.

Sebuah penelitian menemukan bahwa satu kantong teh berbahan plastik dapat melepaskan hingga 11,6 miliar mikroplastik dan 3,1 miliar nanoplastik ke dalam satu cangkir seduhan.

Meski batas aman paparan mikroplastik belum ditetapkan, penelitian pada hewan dan sel manusia menunjukkan bahwa paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko stres oksidatif, kerusakan DNA, serta gangguan reproduksi.

Untuk mengurangi risiko, pilih teh daun utuh atau teh tubruk yang tidak menggunakan kantong berbahan plastik.

Air minum

Mikroplastik ternyata juga ditemukan di air minum sehari-hari, baik air keran, air kemasan, maupun air sumur. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa satu liter air kemasan bisa mengandung hingga 240.000 partikel plastik, sebagian di antaranya berukuran sangat kecil hingga disebut nanoplastik.

Air keran juga tidak sepenuhnya bebas dari mikroplastik. Kabar baiknya, penelitian dalam Environmental Science & Technology Letters menemukan cara mudah untuk menguranginya, yaitu cukup dengan mendidihkan air keran selama 2–5 menit, lalu menyaringnya. Metode sederhana ini dapat menghilangkan hingga 80% partikel mikroplastik.

Perlu diingat, cara ini paling efektif untuk air sadah, air yang mengandung banyak mineral seperti kalsium dan magnesium. Mineral-mineral tersebut membentuk endapan kapur yang dapat “menjebak” partikel plastik sehingga lebih mudah tersaring.

Baca Juga: Mikroplastik Berbahaya yang Mungkin Ada di Makanan Kita

Makanan olahan dan bahan pangan umum

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), mikroplastik juga ditemukan dalam berbagai bahan pangan seperti garam laut, madu, beras, ikan dan makanan laut, bir, hingga susu. Kontaminasi ini berasal dari mikroplastik di laut yang tertelan oleh ikan, serta partikel yang jatuh ke tanah pertanian dan akhirnya masuk ke rantai makanan.

Wadah dan perkakas dapur plastik

Memanaskan makanan di dalam wadah plastik dapat melepaskan mikroplastik ke dalam makanan. Bahkan produk berlabel “BPA-free” belum tentu sepenuhnya aman, karena bahan pengganti BPA pun bisa mengandung senyawa yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.

 

Dengan memahami berbagai sumber mikroplastik di sekitar, Anda bisa mengambil langkah sederhana untuk mengurangi paparan, mulai dari memilih wadah yang lebih aman, menghindari pemanasan plastik, hingga lebih selektif dalam menggunakan produk sehari-hari. Kebiasaan kecil ini membantu menjaga kesehatan sekaligus mengurangi jejak plastik di lingkungan.

Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan mikroplastik, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 26 November 2025 | 11:36

Stephanie Brown (2025). Study Finds Glass Bottles May Contain More Microplastics Than Plastic Bottles. Available from: https://www.verywellhealth.com/microplastics-in-glass-bottles-study-11762270 

Claire Bugos (2025). Are Microplastics Fueling the Rise of Colorectal Cancer in Young Adults?. Available from: https://www.verywellhealth.com/microplastics-colorectal-cancer-11692036 

Stephanie Brown (2025). Tea Bags Could Shed Billions of Microplastics. Here Are Better Ways to Brew Tea. Available from: https://www.verywellhealth.com/tea-bags-microplastics-11700497 

Alyssa Hui-Anderson (2024). Can Boiling Tap Water Get Rid of Microplastics?. Available from: https://www.verywellhealth.com/can-boiling-tap-water-eliminate-microplastics-8605841 

FDA (2024). Microplastics and Nanoplastics in Foods. Available from: https://www.fda.gov/food/environmental-contaminants-food/microplastics-and-nanoplastics-foods