Ginjal adalah organ penting yang berfungsi menyaring limbah dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu cara sederhana untuk mendukung kesehatan ginjal adalah dengan mencukupi asupan air setiap hari.

Secara umum, disarankan untuk mengonsumsi sekitar 7–8 gelas air per hari. Namun, kebutuhan cairan bisa berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik masing-masing orang. Memastikan tubuh tetap terhidrasi membantu ginjal bekerja lebih optimal.

Lalu, bagaimana jika Anda termasuk orang yang jarang minum air? Apa dampaknya bagi kesehatan ginjal?

Dampak Jarang Minum Air Pada Kesehatan Ginjal

Setiap hari, ginjal menyaring sekitar 50 galon darah dan menghasilkan 1–2 liter urine untuk membuang limbah serta racun dari dalam tubuh. Ketika tubuh kekurangan cairan, produksi urine akan menurun, sehingga zat sisa dan racun lebih mudah menumpuk dan berisiko merusak ginjal.

Jika kebiasaan kurang minum air berlangsung dalam jangka panjang, secara perlahan dapat memicu berbagai gangguan pada ginjal, di antaranya:

Batu ginjal

Batu ginjal terbentuk akibat penumpukan mineral dan garam dalam urine yang pekat. Saat tubuh kekurangan cairan, volume urine menurun dan menjadi lebih terkonsentrasi, sehingga memudahkan mineral mengkristal dan membentuk batu ginjal.

Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri hebat, terutama saat batu bergerak di saluran kemih, serta menimbulkan gangguan buang air kecil.

Baca Juga: Faktor Risiko dan Penyebab Terbentuknya Batu Ginjal

Infeksi saluran kemih (ISK)

Asupan air yang cukup berperan penting dalam membantu membuang bakteri dari saluran kemih. Ketika tubuh kekurangan cairan, frekuensi buang air kecil akan menurun, sehingga bakteri memiliki lebih banyak waktu untuk berkembang biak. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK), yang jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebar hingga ke ginjal dan menimbulkan komplikasi lebih serius.

Gagal ginjal akut

Dehidrasi berat dapat menyebabkan penurunan volume darah secara signifikan, sehingga suplai oksigen ke ginjal ikut berkurang. Kekurangan oksigen ini dapat memicu terjadinya gagal ginjal akut, yaitu kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara tiba-tiba.

Jika tidak segera ditangani, gagal ginjal akut dapat berkembang menjadi gagal ginjal kronis yang lebih serius dan memerlukan penanganan jangka panjang.

Gagal ginjal kronis

Kebiasaan jarang minum air dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Ketika ginjal terus-menerus dipaksa bekerja dalam kondisi dehidrasi ringan, lama-kelamaan fungsinya akan terganggu dan mengalami kerusakan permanen. Jika tidak diatasi, kerusakan ini dapat berkembang menjadi gagal ginjal kronis, kondisi serius yang memerlukan perawatan intensif.

Baca Juga: Benarkah Gemar Makan Ayam Goreng Krispi Menyebabkan Gagal Ginjal?

Waspada Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan Cairan

Kebutuhan cairan setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada faktor seperti usia, tingkat aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan cuaca. Karena itu, penting untuk memperhatikan tanda-tanda saat tubuh mulai kekurangan cairan.

Beberapa gejala umum dehidrasi antara lain:

• Urine berwarna kuning pekat atau gelap.
• Jumlah urine yang keluar sangat sedikit.
• Mulut dan kulit terasa kering.
• Mudah merasa lelah atau pusing.
• Sering mengalami sakit kepala.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera minum air putih sekitar 1–2 gelas secara bertahap. Hindari konsumsi minuman berkafein atau beralkohol, karena keduanya dapat memperburuk kondisi dehidrasi.

Jika gejala berkembang menjadi pusing berat, detak jantung yang cepat, kebingungan, atau tidak buang air kecil dalam waktu yang lama, segera cari pertolongan medis. Kondisi tersebut merupakan tanda dehidrasi berat yang dapat membahayakan kesehatan dan membutuhkan penanganan segera.

Memiliki pertanyaan terkait dehidrasi dan kebutuhan air minum? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!