Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sering dialami oleh mereka yang memiliki riwayat merokok atau terpapar polusi udara dan zat iritan paru dalam jangka panjang. Menurut WHO, PPOK termasuk salah satu penyebab kematian utama di dunia.
PPOK bukanlah penyakit tunggal, melainkan mencakup dua kondisi utama, yaitu emfisema dan bronkitis kronis. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab PPOK dan gejalanya dalam artikel ini.
Penyebab PPOK
Seperti disebutkan sebelumnya, PPOK meliputi dua kondisi utama, yaitu emfisema dan bronkitis kronis.
Emfisema terjadi ketika kantung udara di paru-paru mengalami kerusakan dan kehilangan elastisitasnya. Sementara itu, bronkitis kronis ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas, serta produksi lendir yang berlebihan.
Kedua kondisi ini umumnya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap zat-zat yang merusak saluran napas dan paru-paru, seperti:
Merokok
Lebih dari 80% kasus PPOK disebabkan oleh kebiasaan merokok. Rokok mengandung ribuan zat berbahaya yang dapat merusak jaringan paru dan memicu peradangan kronis. Seiring waktu, kerusakan ini menyebabkan penyempitan saluran napas dan penurunan fungsi paru yang sulit atau bahkan tidak bisa dipulihkan sepenuhnya.
Baca Juga: Komplikasi Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Polusi udara
Paparan debu industri, bahan kimia, asap kendaraan, atau asap pembakaran juga dapat memicu perkembangan PPOK, terutama pada orang yang tidak merokok. Zat-zat tersebut dapat mengiritasi dan merusak saluran napas jika terhirup secara terus-menerus dalam jangka waktu panjang.
Riwayat infeksi paru berulang
Riwayat infeksi paru berulang, terutama sejak masa kanak-kanak, juga termasuk faktor yang meningkatkan risiko PPOK. Infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis dapat menimbulkan peradangan kronis dan kerusakan pada jaringan paru yang sedang berkembang.
Anak-anak yang sering mengalami infeksi paru biasanya memiliki sistem pernapasan yang lebih rentan terhadap iritasi dan cenderung memiliki kapasitas paru lebih rendah dari normal. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini berpotensi berkembang menjadi gangguan fungsi paru kronis di kemudian hari.
Faktor genetik
Faktor genetik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya PPOK, meskipun kasusnya jarang. Salah satu kondisi genetik yang diketahui dapat menyebabkan kerusakan paru-paru adalah defisiensi alpha-1 antitripsin (AAT).
Baca Juga: Ciri-Ciri Kanker Paru yang Jarang Diwaspadai
Gejala Utama PPOK
Gejala utama PPOK meliputi:
- Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas fisik.
- Mengi (suara napas berbunyi seperti siulan).
- Batuk terus-menerus disertai dahak berwarna bening, putih, kuning, atau kehijauan.
- Dada terasa sesak atau berat.
- Kelelahan dan mudah merasa lemas.
- Sering mengalami infeksi paru.
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki, telapak kaki, atau tungkai.
PPOK adalah penyakit yang dapat memburuk seiring waktu. Meskipun belum bisa disembuhkan sepenuhnya, pengelolaan gejala yang baik dapat membantu meningkatkan kualitas hidup. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami tanda-tanda seperti yang telah disebutkan.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait PPOK, Anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care, dengan mengunduhnya di App Store dan Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Cleveland Clinic (2024). Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8709-chronic-obstructive-pulmonary-disease-copd
Mayo Clinic (2024). COPD. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/copd/symptoms-causes/syc-20353679
Anuj K. Agarwal, et all (2023). Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559281/
American Cancer Society (2024). Harmful Chemicals in Tobacco Products. Available from: https://www.cancer.org/cancer/risk-prevention/tobacco/carcinogens-found-in-tobacco-products.html
Cleveland Clinic (2022). Alpha-1 Antitrypsin Deficiency. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21175-alpha-1-antitrypsin-deficiency