• Beranda
  • penyakit
  • Mengenal Torakosintesis, Prosedur Penyedotan Cairan di Paru-Paru

Mengenal Torakosintesis, Prosedur Penyedotan Cairan di Paru-Paru

Mengenal Torakosintesis, Prosedur Penyedotan Cairan di Paru-Paru
Ilustrasi rontgen paru-paru. Credit: Freepik

Bagikan :


Secara normal, rongga paru-paru hanya mengandung sedikit cairan untuk membantu melumasi permukaan paru-paru saat bernapas. Namun, pada kondisi medis tertentu, dapat terjadi penumpukan cairan berlebih di rongga pleura—ruang antara paru-paru dan dinding dada.

Untuk meredakan kondisi ini, diperlukan tindakan medis yang disebut thoracentesis atau torakosentesis, yaitu prosedur untuk mengeluarkan cairan dari paru-paru menggunakan jarum khusus. Lalu, seperti apa sebenarnya proses thoracentesis? Simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

 

Apa Itu Torakosintesis (Thoracentesis)?

Torakosintesis adalah prosedur medis untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura, yakni ruang tipis antara paru-paru dan dinding dada. Prosedur ini dilakukan dengan cara menusukkan jarum khusus ke rongga pleura untuk menyedot cairan yang menumpuk.

Torakosintesis memiliki dua tujuan utama, yaitu diagnostik dan terapeutik.

  • Torakosintesis diagnostik dilakukan ketika penyebab penumpukan cairan belum diketahui. Cairan yang diambil biasanya hanya sekitar 20–30 cc untuk dianalisis di laboratorium.

  • Sementara itu, torakosintesis terapeutik dilakukan jika cairan yang menumpuk sudah menimbulkan gejala klinis, seperti sesak napas atau nyeri dada. Pada prosedur ini, jumlah cairan yang disedot bisa lebih banyak, tergantung pada kondisi dan kebutuhan pasien.

Baca Juga: Latihan Sederhana untuk Meningkatkan Kapasitas Paru-Paru

 

Prosedur Torakosintesis

Torakosintesis dapat dilakukan dalam keadaan sadar atau dengan bantuan obat bius lokal untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Sebelum prosedur dilakukan, pasien biasanya perlu menjalani rontgen dada atau CT scan terlebih dahulu. Pemeriksaan ini berfungsi sebagai panduan untuk menentukan lokasi penumpukan cairan dan memastikan prosedur berjalan aman dan tepat sasaran.

Berikut ini adalah tahapan umum dalam prosedur torakosintesis, seperti dilansir dari Healthline:

  1. Posisi pasien
    Dokter akan meminta Anda duduk di kursi dengan tubuh sedikit membungkuk ke depan, atau berbaring miring agar area pleura lebih mudah dijangkau.

  2. Persiapan area penyuntikan
    Setelah lokasi tindakan ditentukan, area kulit akan dibersihkan dan disterilkan. Kemudian, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal untuk meminimalkan rasa sakit saat jarum dimasukkan.

  3. Penyedotan cairan
    Jarum khusus akan dimasukkan ke dalam rongga pleura. Anda mungkin akan merasa tidak nyaman, namun penting untuk tetap diam dan tidak mengubah posisi. Cairan yang menumpuk akan dialirkan keluar melalui jarum atau selang khusus.

  4. Penutupan luka
    Setelah cairan selesai diambil, jarum akan dilepas dan bekas suntikan ditutup dengan perban atau plester steril.

  5. Pemeriksaan lanjutan
    Pasca tindakan, dokter akan meminta Anda menjalani rontgen dada untuk memastikan tidak ada komplikasi seperti pneumotoraks (udara masuk ke rongga pleura).

  6. Pemantauan kondisi
    Umumnya, pasien akan diminta menjalani observasi atau rawat inap untuk memantau kondisi pasca prosedur, terutama jika cairan yang diambil cukup banyak.

Prosedur torakosintesis biasanya berlangsung sekitar 10–15 menit, namun bisa lebih lama tergantung pada volume cairan yang perlu dikeluarkan dan kondisi medis pasien.

 

Efek Samping Setelah Torakosintesis

Torakosintesis merupakan prosedur yang relatif aman dan umumnya memiliki risiko yang minimal. Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, tetap ada kemungkinan munculnya efek samping atau komplikasi, meskipun jarang terjadi.

Beberapa efek samping yang mungkin dialami antara lain:

  • Rasa nyeri di area penyuntikan
  • Infeksi akibat masuknya kuman ke dalam luka
  • Perdarahan ringan
  • Pneumotoraks, yaitu kondisi di mana udara masuk ke dalam rongga pleura sehingga menyebabkan paru-paru mengempis sebagian dan sulit mengembang dengan optimal

Selain itu, komplikasi serius seperti cedera hati, cedera limpa, atau cedera pembuluh darah besar (vaskular) juga dapat terjadi, namun kasus ini sangat jarang.

Baca Juga: Efek Polusi Udara pada Kesehatan Paru-Paru

 

Apa Yang Harus Dilakukan setelah Torakosintesis?

Setelah menjalani torakosintesis, dokter akan melakukan evaluasi lanjutan, termasuk pemeriksaan fisik dan rontgen dada untuk memastikan tidak ada komplikasi pascatindakan. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan saturasi oksigen, tekanan darah, dan denyut jantung dalam kondisi stabil, Anda umumnya akan diperbolehkan pulang.

Pasien biasanya sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa, namun dokter mungkin akan menyarankan untuk menghindari aktivitas fisik berat selama beberapa hari

Segera periksakan ke dokter jika setelah prosedur Anda mengalami gejala infeksi atau komplikasi, seperti:

  • Kesulitan bernapas
  • Batuk berdarah
  • Demam
  • Nyeri saat menarik napas dalam
  • Rasa sakit, nyeri, atau perdarahan di area bekas suntikan

 

Torakosintesis merupakan prosedur medis yang penting untuk membantu menegakkan diagnosis atau mengurangi gejala akibat penumpukan cairan di rongga pleura. Jika dokter menyarankan tindakan ini, pastikan Anda telah memahami informasi secara menyeluruh, mulai dari prosedur pelaksanaannya, risiko yang mungkin terjadi, hingga perawatan setelah tindakan.

Jika memiliki pertanyaan seputar torakosintesis, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 2 Juli 2025 | 12:33

Hopkins Medicine. What is Thoracentesis?. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/thoracentesis#

Dezuve, R. (2025). How To Do Thoracentesis. Available from: https://www.msdmanuals.com/professional/pulmonary-disorders/how-to-do-pulmonary-procedures/how-to-do-thoracentesis

Yerman, D. (2021). Thoracentesis: What You Need to Know. Available from: https://www.healthline.com/health/thoracentesis