Hingga saat ini, stroke masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
Namun, data menunjukkan bahwa pria memiliki risiko stroke yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Bahkan, pria cenderung mengalami stroke di usia yang lebih muda. Apa sebenarnya yang membuat pria lebih rentan mengalami stroke?
Penyebab Pria Lebih Rentan Mengalami Stroke
Ada beberapa alasan yang membuat pria lebih rentan mengalami stroke dibandingkan wanita, di antaranya:
Faktor usia dan hormon
Salah satu alasan utama pria lebih rentan terkena stroke adalah faktor usia dan hormon. Pada wanita, hormon estrogen memberikan perlindungan alami terhadap sistem kardiovaskular hingga masa menopause. Estrogen diketahui membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL), menurunkan tekanan darah, dan menjaga elastisitas pembuluh darah.
Sebaliknya, pria tidak mendapatkan perlindungan hormonal serupa. Bahkan, kadar testosteron yang rendah pada pria telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk stroke. Selain itu, pria juga cenderung mengalami penurunan fungsi pembuluh darah lebih cepat seiring bertambahnya usia.
Gaya hidup tidak sehat
Gaya hidup juga menjadi salah satu faktor penting yang membedakan risiko stroke antara pria dan wanita. Berbagai studi menunjukkan bahwa pria lebih sering memiliki kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang berolahraga, serta pola makan yang buruk. Semua kebiasaan ini berperan besar dalam meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk stroke.
Sebagai contoh, merokok dapat secara langsung merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko penggumpalan darah. Sementara itu, konsumsi alkohol berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan gangguan irama jantung, dua faktor yang juga sangat berkaitan dengan stroke.
Baca Juga: Apa itu Golden Period pada Serangan Stroke?
Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko terbesar terjadinya stroke. Pria cenderung lebih rentan mengalami hipertensi lebih awal dibandingkan wanita, terutama sebelum usia 65 tahun.
Jika dibiarkan dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di otak, sehingga lebih mudah mengalami penyumbatan atau pecah. Sayangnya, banyak pria tidak menyadari kondisi ini karena hipertensi sering tidak menimbulkan gejala yang jelas. Akibatnya, tekanan darah tinggi menjadi tidak terkontrol dan berujung pada komplikasi serius seperti stroke.
Obesitas dan sindrom metabolik
Pria cenderung lebih rentan mengalami obesitas sentral, yaitu penumpukan lemak di area perut. Kondisi ini berkaitan erat dengan sindrom metabolik, yang mencakup sejumlah gangguan seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tidak normal, dan kelebihan berat badan. Kombinasi dari faktor-faktor ini secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya stroke.
Stres dan pola hidup yang tidak sehat
Pria cenderung lebih enggan membicarakan stres emosional dan jarang mencari bantuan medis saat merasa tidak sehat. Padahal, stres yang berlangsung terus-menerus dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang berdampak buruk pada tekanan darah, kadar gula darah, dan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Stroke Berulang dan Cara Mencegahnya
Apakah Stroke Bisa Dicegah?
Stroke memang tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya, tetapi risikonya dapat dikurangi dengan melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti:
- Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alkohol.
- Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari.
- Pilih makanan sehat yang rendah garam, lemak jenuh, dan gula.
- Rutin memeriksa tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.
- Mengelola stres dengan baik melalui kegiatan positif seperti meditasi, yoga, atau konseling jika diperlukan.
Jika memiliki pertanyaan lain terkait dengan stroke, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
CDC (2024). About Men and Stroke. Available from: https://www.cdc.gov/stroke/about/men-and-stroke.html
Annamarya Scaccia and Healthline Editorial Team (2024). How to Identify Symptoms of Stroke in Men. Available from: https://www.healthline.com/health/signs-stroke-men
Hussen Abdu and Girma Seyoum (2022). Sex Differences in Stroke Risk Factors, Clinical Profiles, and In-Hospital Outcomes Among Stroke Patients Admitted to the Medical Ward of Dessie Comprehensive Specialized Hospital, Northeast Ethiopia. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9595065/
Cleveland Clinic (2024). How Estrogen Supports Heart Health. Available from: https://health.clevelandclinic.org/estrogen-and-heart-health
NIH (2022). How Smoking Affects the Heart and Blood Vessels. Available from: https://www.nhlbi.nih.gov/health/heart/smoking