• Beranda
  • nutrisi
  • Diet Rendah Kalori, Amankah untuk Menurunkan Berat Badan?

Diet Rendah Kalori, Amankah untuk Menurunkan Berat Badan?

Diet Rendah Kalori, Amankah untuk Menurunkan Berat Badan?
Ilustrasi makanan rendah kalori. Credit: Freepik

Bagikan :


Defisit kalori merupakan cara paling efektif dalam menurunkan berat badan. Pada kondisi ini, tubuh membakar kalori lebih banyak daripada kalori yang masuk. Diet rendah kalori merupakan salah satu jenis diet yang banyak dilakukan untuk mendapat berat badan ideal.

Artikel berikut membahas apa itu diet rendah kalori, makanan apa saja yang boleh dikonsumsi selama diet, dan amankah metode diet ini untuk menurunkan berat badan.

 

Apa Itu Diet Rendah Kalori?

Diet rendah kalori adalah pola makan terencana untuk membatasi asupan kalori harian. Dalam sehari, kalori yang dibutuhkan setiap harinya mencapai 1.600-2.500 per hari. Pada diet rendah kalori, seseorang akan mengonsumsi sekitar 1,200-1.500 kalori per hari untuk menciptakan defisit kalori yang akan mendorong penurunan berat badan.

Selain membantu penurunan berat badan, diet rendah kalori memiliki sejumlah manfaat dalam jangka panjang, yaitu:

  • Memperlambat proses penuaan.
  • Mengendalikan kadar gula darah.
  • Menurunkan risiko penyakit kronis.

Selama menjalani diet rendah kalori, makanan yang dianjurkan adalah makanan yang mengenyangkan dan sehat, namun memiliki kalori rendah seperti:

  • Oat dan Greek yogurt.
  • Telur.
  • Biji chia.
  • Buah-buahan beri segar.
  • Kentang.
  • Ikan.
  • Daging tanpa lemak.
  • Legum.

Cara mengolah makanan juga memengaruhi jumlah kalori yang dikandung. Untuk menjaga asupan kalori tetap rendah, sebaiknya pilih metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus atau mengukus. Selain itu, hindari makanan kemasan atau olahan yang mengandung lemak trans dan zat tambahan yang tidak dibutuhkan tubuh.

Baca Juga: Diet Sup Kubis, Benarkah Efektif Menurunkan Berat Badan?

 

Amankah untuk Menurunkan Berat Badan?

Penelitian menunjukkan bahwa diet 1.200 kalori per hari dapat menghasilkan penurunan berat badan secara cepat. Meski tergolong aman, diet ini perlu dilakukan dengan hati-hati karena berisiko menyebabkan kenaikan berat badan kembali di masa mendatang.

Bagi sebagian orang, asupan 1.200 kalori per hari tergolong terlalu rendah. Diet ini dapat menimbulkan efek samping seperti pusing, rasa lapar berlebihan, mual, kelelahan, sakit kepala, hingga kekurangan zat gizi mikro.

Efek-efek ini disebabkan oleh perubahan metabolisme tubuh, termasuk peningkatan hormon ghrelin dan kortisol yang memicu rasa lapar, serta penurunan jumlah kalori yang dibakar tubuh setiap harinya.

Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan berat badan kembali naik, yang tak jarang membuat seseorang merasa frustrasi dalam menjalani diet. Selain itu, diet ini tidak cocok untuk semua orang, terutama wanita hamil, ibu menyusui, dan remaja di bawah 18 tahun yang masih membutuhkan asupan kalori lebih tinggi untuk tumbuh kembang.

Jika Anda tertarik mencoba diet 1.200 kalori, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli gizi atau dietisien. Mereka dapat membantu merancang program diet yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.

Umumnya, para ahli akan menyarankan pembatasan kalori dalam jangka waktu tertentu, yang diimbangi dengan peningkatan aktivitas fisik atau olahraga untuk membantu membakar lebih banyak kalori secara sehat.

Baca Juga: Berapa Banyak Protein yang Perlu Dikonsumsi untuk Menurunkan Berat Badan?

 

Tips Aman Menjalani Diet Rendah Kalori

Jika tujuan Anda menjalani diet rendah kalori adalah menurunkan berat badan, penting untuk melakukannya dengan aman. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi untuk merencanakan program diet terbaik bagi Anda.

Selama menjalani diet, perbanyak konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran segar, sumber protein rendah lemak, serta makanan tinggi serat. Dengan begitu, kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi tanpa harus mengonsumsi kalori berlebihan.

Selain itu, penting diingat bahwa penurunan berat badan yang sehat dan bertahan lama biasanya dicapai melalui peningkatan aktivitas fisik secara bertahap. Tidak perlu mengejar penurunan berat badan drastis dalam waktu singkat, karena hal ini justru berisiko membuat berat badan kembali naik dalam waktu dekat.

Sebagai langkah awal, mengurangi asupan kalori sekitar 200–300 kalori per hari dan menambahkan aktivitas fisik selama 20 menit setiap hari sudah cukup untuk memberikan dampak positif dalam jangka panjang.

 

Jika memiliki pertanyaan seputar nutrisi dan kebugaran, Anda dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 27 Mei 2025 | 10:28

Lehman, S. (2024). Should You Try a Low-Calorie Diet?. Available from: https://www.verywellfit.com/what-is-a-low-calorie-diet-2506557

Garone, S. (2025). Low-Calorie Diet: How Low Is Too Low?. Available from: https://www.everydayhealth.com/weight/can-more-calories-equal-more-weight-loss.aspx

Kubala, J. (2024). 1,200-Calorie Diet Review: Does It Work for Weight Loss?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/1200-calorie-diet-review