Sushi adalah makanan khas Jepang yang kini juga sangat populer di Indonesia. Selain rasanya yang lezat dan unik, sushi sering dianggap sebagai pilihan makanan sehat karena terbuat dari bahan utama seperti nasi, sayuran, serta ikan mentah atau setengah matang.
Meski sushi umumnya sehat dan aman dikonsumsi, beberapa orang, seperti ibu hamil, sebaiknya berhati-hati. Kandungan bahan mentah atau setengah matang dalam sushi mungkin tidak aman bagi ibu hamil dan bisa menimbulkan risiko tertentu.
Risiko Konsumsi Sushi saat Hamil
Selama kehamilan, sistem imun tubuh ibu cenderung menurun, sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai infeksi. Oleh karena itu, ibu hamil perlu lebih selektif dalam memilih makanan, terutama untuk menghindari beberapa risiko berikut:
Kontaminasi bakteri dan parasit
Sushi terbuat dari ikan mentah yang berisiko tinggi terkontaminasi bakteri seperti Salmonella, Listeria, serta parasit seperti Anisakis. Infeksi listeriosis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes sangat berbahaya bagi ibu hamil, karena dapat menyebabkan keguguran, persalinan prematur, atau infeksi serius pada bayi.
Merkuri dalam ikan
Beberapa jenis ikan yang sering digunakan dalam sushi mengandung kadar merkuri yang tinggi. Logam berat ini dapat menumpuk dalam tubuh dan berpotensi membahayakan perkembangan otak serta sistem saraf janin.
Risiko keracunan makanan
Jika tidak disimpan atau diolah dengan benar, sushi dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab keracunan makanan. Kondisi ini sangat berisiko bagi ibu hamil, karena daya tahan tubuhnya yang menurun selama kehamilan.
Baca Juga: Pentingnya Kalsium Selama Kehamilan
Apakah Harus Menghindari Sushi Sepenuhnya?
Anda tidak perlu berhenti menikmati sushi, terutama jika memang penggemarnya. Sushi tetap bisa dinikmati dengan memperhatikan cara penyajian dan jenis ikan yang digunakan.
Tidak semua sushi memakai ikan mentah. Beberapa varian menggunakan ikan matang, udang rebus, atau sayuran matang sebagai isiannya.
Untuk menjaga keamanan, sebaiknya hindari jenis sushi yang menggunakan ikan dengan kadar merkuri tinggi, seperti:
- Ahi (tuna sirip kuning).
- Maguro (tuna mata besar).
- Kajiki (ikan todak).
- Hamachi dan Kanpachi (ikan ekor kuning muda dan sangat muda).
- Saba (makarel).
- Toro (potongan berlemak dari tuna sirip biru atau mata besar).
Baca Juga: Ibu Hamil Kurang Makan Sayur, Ini Dampaknya bagi Kehamilan
Jenis Sushi yang Aman Dikonsumsi saat Hamil
Ada beberapa jenis sushi yang cenderung rendah merkuri dan lebih aman dikonsumsi saat hamil, di antaranya:
- Sake (salmon matang).
- Ebi (udang rebus).
- Tako (gurita matang).
- Unagi (belut air tawar matang).
- Kani (kepiting, termasuk surimi).
- Tamago (telur dadar Jepang).
- Sayuran segar, seperti mentimun, alpukat, dan wortel.
Jika dipilih dan dikonsumsi dengan tepat, sushi sebenarnya bisa memberikan manfaat nutrisi selama kehamilan. Namun, tetap perhatikan porsi agar tidak berlebihan, terutama jika Anda memiliki riwayat diabetes gestasional.
Apabila memiliki pertanyaan lain terkait dengan kehamilan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau manfaatkan layanan konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK
- dr Nadia Opmalina
Erica Jackson Curran (2022). Can You Eat Sushi While Pregnant?. Available from: https://www.parents.com/pregnancy/everything-pregnancy/sushi-during-pregnancy-safer-than-you-think/
Chess Thomas (2023). Is it safe to eat sushi in pregnancy?. Available from: https://www.babycentre.co.uk/x568586/is-it-safe-to-eat-sushi-in-pregnancy
WebMD (2025). What You Need to Know About Mercury in Fish and Shellfish. Available from: https://www.webmd.com/diet/mercury-in-fish
Hallie Levine (2024). Can pregnant women eat sushi?. Available from: https://www.babycenter.com/pregnancy/diet-and-fitness/is-it-safe-to-eat-seared-smoked-or-raw-fish-during-pregnancy_2284
Manoj Kumar, et all (2022). Infections and Pregnancy: Effects on Maternal and Child Health. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9217740/