Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi masalah serius yang bisa menimpa siapa saja. Kekerasan ini bisa dialami pria maupun wanita yang telah terikat dalam hubungan pernikahan atau anggota keluarga lain seperti anak.

Meskipun bayi dan anak-anak mungkin tidak selalu ikut menjadi sasaran langsung kekerasan fisik, dampak psikologis dan emosional dari KDRT orang tua dapat memengaruhi perkembangan dan kesejahteraan anak-anak. Ketahui bagaimana dampak pada bayi dan anak-anak dan bagaimana pentingnya mereka mendapatkan dukungan.

Pengaruh KDRT pada Bayi

Meskipun bayi belum memahami apa yang terjadi di sekeliling mereka, mereka sangat sensitif terhadap lingkungan emosional di sekitarnya. KDRT dapat berdampak negatif pada bayi sebagai berikut:

Rewel dan sering menangis

Bayi dapat merasakan ketegangan dan stres yang dialami orang tua. Ini membuat bayi menjadi lebih rewel, sering menangis, dan sulit tidur.

Perkembangan ikatan emosional yang terhambat

KDRT dapat mengganggu proses pembentukan ikatan antara bayi dan orang tua. Orang tua yang mengalami KDRT mungkin kesulitan dalam memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh bayi.

Masalah kesehatan fisik

Lingkungan yang penuh kekerasan dan stres dapat memengaruhi kesehatan fisik bayi. Stres berkelanjutan dapat menyebabkan orang tua tidak bisa memberikan asupan nutrisi yang cukup dan perawatan kesehatan rutin.

Baca Juga: Trauma KDRT Dapat Menyebabkan PTSD

Dampak KDRT pada Anak-Anak

Anak-anak yang lebih besar mulai memahami apa yang terjadi pada mereka. Dampak KDRT biasanya menjadi lebih nyata dan kompleks. Berikut adalah dampak yang dirasakan:

Masalah emosional dan perilaku

Anak-anak yang menyaksikan KDRT di rumah cenderung mengalami masalah emosional seperti kecemasan, ketakutan, dan depresi. Mereka cenderung menunjukkan perilaku agresif, kesulitan berkonsentrasi di sekolah, dan mungkin mengalami masalah dengan teman sebaya.

Gangguan perkembangan

Pengalaman traumatis seperti menyaksikan KDRT dapat mengganggu perkembangan kognitif dan sosial anak-anak. Mereka mungkin kesulitan dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi, kesulitan belajar, dan memiliki citra diri yang rendah.

Baca Juga: Tanda-Tanda Seseorang Mungkin Mengalami KDRT

Risiko kekerasan di masa depan

Anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh dengan kekerasan berisiko lebih tinggi untuk menjadi pelaku maupun korban kekerasan saat dewasa. Mereka mungkin memandang kekerasan sebagai cara yang normal untuk menyelesaikan masalah. Ini juga dapat membuat mereka meneruskan tindakan kekerasan di kehidupan dewasanya.

Masalah kesehatan

Kekerasan dapat menyebabkan berbagai masalah fisik, termasuk sakit kepala, sakit perut, dan gangguan tidur. Beberapa anak juga mungkin menyakiti diri sendiri sebagai cara mengatasi rasa sakit emosional mereka.

Melihat dampak serius KDRT pada bayi dan anak-anak, perlu disadari bahwa KDRT bukanlah hanya masalah orang dewasa saja. Anak-anak perlu diberikan konseling dan dukungan psikologis untuk mengatasi trauma yang mereka alami. Terapi ini dapat membantu mengembangkan mekanisme koping yang sehat dan mencegah masalah psikologis jangka panjang.

Memiliki pertanyaan lain seputar masalah perkembangan anak? Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!