Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi, terutama selama enam bulan pertama kehidupannya. Saat menyusui, banyak ibu mungkin tidak menyadari bahwa ASI yang keluar tidak selalu memiliki kandungan yang sama.

ASI terdiri dari dua komponen utama, yaitu foremilk dan hindmilk. Meski berasal dari sumber yang sama, keduanya memiliki kandungan dan fungsi yang berbeda dalam mendukung tumbuh kembang bayi. Untuk memahami lebih jauh tentang apa itu foremilk dan hindmilk, simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

Apa Itu Foremilk dan Hindmilk?

Foremilk dan hindmilk bukanlah dua jenis ASI yang terpisah, melainkan bagian dari satu aliran ASI yang keluar secara berurutan dalam satu sesi menyusui. Keduanya memiliki peran penting dan saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Foremilk

Foremilk adalah ASI yang pertama kali keluar di awal sesi menyusui. Cairannya cenderung lebih encer, berwarna kebiruan atau putih pucat, dan mengandung laktosa (gula alami dalam ASI), protein, serta vitamin dalam jumlah tinggi. Peran utamanya adalah untuk menghidrasi, menyegarkan, dan memberikan energi awal yang dibutuhkan bayi.

Hindmilk

Hindmilk adalah ASI yang keluar setelah foremilk, biasanya setelah sesi menyusui berlangsung beberapa menit. ASI ini memiliki konsistensi lebih kental dan berwarna putih pekat atau kekuningan karena kandungan lemaknya yang lebih tinggi. Lemak dalam hindmilk berperan penting sebagai sumber kalori untuk mendukung pertumbuhan bayi serta perkembangan otaknya.

Perlu diketahui bahwa peralihan dari foremilk ke hindmilk tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan berlangsung secara bertahap. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tidak terburu-buru berpindah payudara saat menyusui, agar bayi mendapatkan semua nutrisi ASI dalam satu sesi menyusu.

Baca Juga: Kandungan Nutrisi di Dalam Air Susu Ibu (ASI) dan Rekomendasi Terbaru Menurut WHO

Mengapa Penting Mengetahui Perbedaan Foremilk dan Hindmilk?

Memahami perbedaan antara foremilk dan hindmilk penting untuk memastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang. Jika bayi hanya mengonsumsi foremilk tanpa cukup hindmilk, ia mungkin lebih cepat merasa lapar karena kekurangan asupan lemak yang membuat kenyang lebih lama. Kondisi ini juga bisa memicu beberapa masalah, seperti:

• Bayi menjadi rewel dan lebih sering ingin menyusu.
• Penambahan berat badan yang kurang optimal.
• Gangguan pencernaan, seperti perut kembung atau buang air besar cair.

Sebaliknya, jika bayi langsung menerima hindmilk akibat payudara yang terlalu penuh dan aliran ASI terlalu deras, ia bisa mengalami overfeeding. Ini terjadi ketika bayi menelan ASI dalam jumlah besar terlalu cepat, sebelum tubuhnya merasa kenyang secara alami.

Akibatnya, bayi bisa menjadi gelisah, sering gumoh, atau mengalami perut kembung karena sistem pencernaannya belum siap menerima volume ASI yang begitu banyak dalam waktu singkat.

Baca Juga: Mengenal Tongue Tie, Penyebab Bayi Kesulitan Minum Air Susu Ibu (ASI)

Tips Agar Bayi Mendapat Foremilk dan Hindmilk Seimbang

Untuk memastikan bayi mendapatkan foremilk dan hindmilk secara seimbang, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

• Biarkan bayi menyusu hingga puas di satu payudara sebelum berpindah ke payudara lainnya.
• Hindari terburu-buru saat menyusui.
• Gunakan kompres hangat pada payudara yang terasa keras atau bengkak sebelum menyusui.
• Pastikan posisi menyusui sudah benar dan nyaman.
• Hindari memberikan ASIP atau susu formula di antara waktu menyusui, kecuali atas anjuran tenaga medis.

Dengan teknik menyusui yang tepat, dukungan dari keluarga, dan informasi yang benar, ibu bisa memberikan ASI eksklusif dengan lebih percaya diri dan tenang.

Apabila memiliki pertanyaan seputar menyusui, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!