Takikardia Ventrikular dan Supraventrikular

Takikardia Ventrikular dan Supraventrikular

Bagikan :


Definisi

Takikardia adalah detak jantung yang melebihi 100 kali per menit. Detak jantung yang cepat tidak selalu merupakan hal yang mengkhawatirkan. Sebagai contoh, detak jantung normalnya meningkat saat berolahraga atau saat terdapat stres. Namun, takikardia dapat merupakan bagian dari kelompok kelainan irama jantung yang disebut dengan aritmia.

 

Penyebab

Penyebab takikardia secara umum adalah:

  • Demam
  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Konsumsi kafein berlebih
  • Tekanan darah rendah atau tinggi
  • Kerusakan jantung akibat serangan jantung atau gagal jantung
  • Kelainan struktur jantung seperti kardiomiopati
  • Penyakit katup jantung
  • Ketidakseimbangan elektrolit, seperti kalium, natrium, kalsium, dan magnesium
  • Efek samping obat-obatan
  • Hipertiroid
  • Merokok
  • Pemakaian obat terlarang seperti stimulan (contohnya kokain atau metamfetamin)

Terkadang penyebab pasti takikardia tidak diketahui. Takikardia yang menyebabkan gejala dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan bagian jantung yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan berdasarkan penyebabnya.

  • Takikardia ventrikular. Takikardia ventrikular terjadi ketika sinyal listrik abnormal berasal dari bilik jantung dan menyebabkan detak jantung menjadi cepat. Hal ini cenderung berbahaya karena bilik jantung memiliki peran vital dalam tubuh, yaitu memompa darah ke paru-paru dan seluruh tubuh.
  • Takikardia supraventrikular. Takikardia supraventrikular terjadi ketika sinyal listrik abnormal berasal dari ruang jantung yang berada di bilik jantung dan menyebabkan detak jantung menjadi cepat.

 

Faktor Risiko

Pada umumnya, usia tua atau adanya riwayat keluarga dengan kelainan irama jantung dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita takikardia.

 

Gejala

Detak jantung yang cepat menyebabkan terganggunya proses pengisian darah di bilik jantung. Bilik jantung belum terisi darah dengan cukup namun sudah berkontraksi untuk memompa darah sehingga darah yang disalurkan ke seluruh tubuh tidak cukup banyak dan pompa ventrikel pun menjadi kurang maksimal. Akibatnya, jaringan dan organ tubuh tidak mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup.

Secara umum, takikardia dapat menyebabkan gejala dan tanda sebagai berikut:

  • Sensasi jantung berdegub atau berdebar kencang yang dapat timbul dan hilang seecara tiba-tiba
  • Nyeri dada
  • Pingsan
  • Rasa pusing atau melayang
  • Denyut nadi cepat
  • Sesak nafas

Beberapa orang dengan takikardia tidak memiliki gejala apapun dan biasanya takikardia diketahui secara tidak sengaja saat pemeriksaan kesehatan oleh dokter untuk tujuan lain.

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis takikardia, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan mengenai riwayat kesehatan Anda serta keluhan yang Anda alami. Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi adanya takikardia yang abnormal dan mencari kondisi medis yang dapat menjadi penyebab. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Elektrokardiogram (EKG) atau rekam jantung. Pemeriksaan ini mengukur aktivitas listrik jantung dan dapat menunjukan tipe takikardia dan kelainan jantung yang mungkin menjadi penyebab
  • Monitor Holter. Alat ini merupakan EKG portable untuk memonitor detak jantung di rumah menggunakan. Alat ini dipakai 24 jam atau lebih untuk merekam aktivitas jantung saat aktivitas sehari-hari
  • Ekokardiografi. Pemeriksaan ini dapat menunjukan masalah aliran darah, katup jantung, dan otot jantung.
  • Rontgen dada. Rontgen dada dapat menunjukan kondisi jantung dan paru-paru
  • MRI jantung. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan gambar dari aliran darah yang melalui jantung. Gambar tersebut dapat diam atau bergerak. Pemeriksaan ini paling sering dilakukan untuk menentukan penyebab takikardia ventrikular
  • CT scan jantung. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk mencari penyebab takikardia ventrikular.

 

Tata Laksana

Tujuan pengobatan dan terapi untuk takikardia adalah untuk memperlambat detak jantung dan mencegah episode takikardia selanjutnya. Jika takikardia disebabkan oleh kondisi medis tertentu, maka penanganan kondisi tersebut dapat mengurangi atau mencegah episode takikardia.

Terkadang, takikardia dapat hilang sendiri, namun terkadang memerlukan terapi lain seperti:

  • Manuver vagal. Manuver ini meliputi batuk, mengejan, dan memakai kompres es pada wajah. Cara ini dapat mempengaruhi saraf yang mengontrol detak jantung sehingga menjadi lebih lambat
  • Obat-obatan. Jika manuver vagal tidak membantu, dapat diberikan obat pengontrol detak jantung
  • Terapi kejut listrik dengan Kardioversi. Prosedur ini dilakukan dengan mengirimkan kejut listrik ke jantung melalui sensor yang dipasang di dada. Kejutan ini akan mempengaruhi sinyal listrik jantung dan mengembalikannya ke normal. Kardioversi umumnya dilakukan ketika terdapat kondisi emergensi atau ketika manuver vagal dan obat-obatan tidak membantu. Kardioversi juga dapat dilakukan dengan obat.

Untuk mencegah episode takikardia selanjutnya, ada beberapa terapi yang dapat dilakukan:

  • Obat-obatan pengontrol detak jantung. Obat ini biasanya diresepkan pada kebanyakan orang dengan takikardia
  • Ablasi radiofrekuensi. Prosedur ini dilakukan untuk menghancurkan jaringan jantung abnormal yang menyebabkan takikardia
  • Implantable cardioverter-defibrillator (ICD). Alat ini mirip dengan alat pacu jantung namun perbedaannya jika alat pacu jantung berfungsi untuk mengembalikan jantung yang berdetak terlalu lambat (bradikardia), ICD berfungsi mengembalikan detak jantung yang terlalu cepat (takikardia).
  • Pembedahan

 

Komplikasi

Komplikasi takikardia bergantung pada:

  • Tipe takikardia
  • Kecepatan detak jantung
  • Waktu lamanya takikardia berlangsung
  • Adanya penyakit jantung lainnya

Jika tidak ditangani dengan baik, takikardia dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Stroke. Takikardia meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung.
  • Pingsan atau tidak sadarkan diri
  • Gagal jantung akibat jantung tidak mampu memompa darah dengan baik
  • Henti jantung yang dapat menyebabkan kematian. Komplikasi ini biasanya hanya terjadi pada takikardia ventrikular.

 

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah takikardia adalah dengan mempertahankan kesehatan jantung dan mencegah penyakit jantung. Jika Anda sudah memiliki penyakit jantung, monitor keadaan Anda dan ikuti rekomendasi terapi dari dokter yang merawat Anda. Minum obat yang diresepkan dokter dengan teratur.

Pola hidup sehat dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung sehingga dapat mencegah takikardia. Pola hidup sehat meliputi:

  • Pola makan sehat. Pilihlah makanan yang mengandung banyak gandum utuh, daging tanpa lemak dan kulit, produk susu rendah lemak, buah-buahan, dan sayuran. Batasi konsumsi garam, gula, alkohol, dan lemak jenuh.
  • Olahraga secara teratur. Usahakan berolahraga minimal 30 hari sebanyak minimal lima kali per minggu
  • Pertahankan berat badan ideal. Kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung
  • Kontrol tekanan darah dan kolesterol. Lakukan pola hidup sehat dan minum obat sesuai peresepan dokter. 
  • Berhenti merokok. Jika Anda merasa tidak mampu berhenti merokok, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk program pemberhentian rokok
  • Kurangi minum alkohol. Untuk dewasa sehat, maksimal jumalh alkohol yang boleh diminum adalah satu gelas untuk wanita dan dua gelas untuk pria. Jika Anda memiliki kondisi medis, mungkin Anda disarankan untuk tidak minum alkohol sama sekali.
  • Hindari penggunaan obat terlarang atau stimulan seperti kokain. Hubungi petugas kesehatan terdekat jika Anda membutuhkan bantuan untuk berhenti konsumsi obat
  • Berhati-hati dalam menggunakan obat-obatan. Beberapa obat seperti obat batuk dan pilek mengandung stimulan yang dapat mencetuskan peningkatan detak jantung. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah ada obat tertentu yang harus Anda hindari
  • Batasi konsumsi kafein. Jika Anda memang mengkonsumsi kafein, batasi tidak lebih dari empat minuman berkafein dalam sehari
  • Mengontrol stress. Temukan cara untuk mengurangi stress emosional, misalnya dengan beraktivitas fisik, meditasi, dan bergabung dalam kelompok support

 

Kapan Harus ke Dokter?

Beberapa hal dapat menyebabkan takikardia. Jika Anda merasa detak jantung Anda terlalu cepat, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Anda perlu segera mengunjungi fasilitas kesehatan jika Anda mengalami gejala seperti:

  • Sesak nafas
  • Pusing atau perasaan melayang
  • Pingsan atau hampir pingsan
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Selasa, 30 April 2024 | 06:12

Tachycardia - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. Mayoclinic.org. (2022). Retrieved 7 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tachycardia/diagnosis-treatment/drc-20355133

Flutter, thump, bump: facts about tachycardia. WebMD. (2022). Retrieved 7 April 2022, from https://www.webmd.com/heart-disease/atrial-fibrillation/what-are-the-types-of-tachycardia

 

Tachycardia: Fast Heart Rate. www.heart.org. (2022). Retrieved 7 April 2022, from https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia/about-arrhythmia/tachycardia--fast-heart-rate