Pemakaian deodoran dan antiperspiran bertujuan untuk mencegah bau badan tidak sedap. Terkadang, memakai deodoran atau antiperspiran setelah mandi belum cukup untuk menghilangkan bau badan sepanjang hari. Lantas bagaimana tips memakai deodoran dan antiperspiran yang tepat? Yuk, simak dalam artikel berikut.
Perbedaan Deodoran dan Antiperspiran
Deodoran dan antiperspiran merupakan produk perawatan tubuh untuk menghilangkan bau badan. Meskipun memiliki fungsi yang sama, namun keduanya bekerja dengan cara berbeda.
Deodoran dirancang untuk mengatasi bau badan yang muncul akibat pertumbuhan bakteri di area lipatan kulit. Biasanya, deodoran mengandung bahan seperti baking soda, alkohol, dan parfum yang membantu menetralisir bau.
Sementara itu, antiperspiran bekerja dengan cara mengurangi produksi keringat. Kandungan utamanya adalah aluminium, yang berfungsi menyumbat pori-pori di lapisan luar kulit. Dengan berkurangnya keringat, pertumbuhan bakteri pun menurun, sehingga bau badan jadi lebih minim.
Baca Juga: Sama-Sama Mengurangi Bau Badan, Ini Beda Deodoran dan Antiperspiran
Tips Penggunaan Deodoran dan Antiperspiran
Agar penggunaan deodoran dan antiperspiran lebih tahan lama di badan, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
Gunakan setelah mandi
Memakai deodoran setelah mandi merupakan praktik umum yang telah lama menjadi rutinitas atau gaya hidup. Deodoran bekerja paling efektif pada permukaan kulit yang bersih dan kering. Setelah mandi, bakteri dan keringat telah dibersihkan menggunakan air dan sabun, sehingga memungkinkan produk menyerap sepenuhnya dan memberi perlindungan sepanjang hari.
Malam hari sebelum tidur
Seperti deodoran, antiperspiran juga bekerja paling baik pada kulit yang bersih dan kering. Di malam hari, tubuh cenderung jarang berkeringat sehingga dapat meningkatkan efektivitas antiperspiran.
Aluminium pada antiperspiran bekerja dengan menyumbat saluran keringat untuk mengurangi jumlah keringat yang mencapai permukaan kulit. Ketika antiperspiran dioleskan ke kulit yang bersih dan kering, garam aluminium bercampur dengan keringat untuk menyumbat kelenjar keringat. Namun proses ini perlu waktu selama beberapa jam hingga antiperspiran mulai bekerja.
Jika antiperspiran dioleskan langsung setelah mandi, saat kulit masih lembap atau sedikit basah, garam aluminium di dalamnya bisa bercampur dengan air sebelum sempat masuk ke dalam kulit. Akibatnya, sumbatan yang terbentuk hanya terjadi di permukaan kulit, bukan langsung di kelenjar keringat tempat seharusnya antiperspiran bekerja.
Namun, jika selama ini penggunaan deodoran atau antiperspiran setelah mandi sudah cukup efektif dalam mencegah bau badan, Anda tidak perlu mengubah kebiasaan tersebut. Tapi, jika perlindungan yang diberikan terasa kurang maksimal, Anda bisa mencoba mengaplikasikannya pada malam hari sebelum tidur, saat produksi keringat lebih rendah dan kulit dalam kondisi kering.
Jika produk yang Anda gunakan justru membuat ketiak atau area lipatan tubuh lainnya terasa semakin lembap atau basah, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Botox Ketiak untuk Mencegah Keringat Berlebih, Efektifkah?
Tips Mengatasi Bau Badan
Pada dasarnya, keringat manusia tidak berbau. Bakteri di kulit yang bercampur dengan keringatlah yang membuat keringat berbau dan menimbulkan bau badan. Jika Anda mengalami masalah bau badan akibat produksi keringat berlebih (hiperhidrosis), Anda bisa memeriksakan diri ke dokter.
Sedangkan masalah bau badan yang tidak disebabkan oleh kondisi medis, Anda bisa mengatasinya dengan beberapa cara berikut:
- Menjaga kebersihan kulit dengan mandi minimal 2 kali sehari. Saat mandi, fokuslah untuk membersihkan kulit pada area yang paling sering berkeringat seperti ketiak atau pangkal paha.
- Menggunakan pakaian yang bersih, longgar, dan terbuat dari katun.
- Menghindari makanan yang memicu bau badan seperti bawang putih, bawang bombai, dan alkohol.
- Mengelola stres dengan baik.
Pemakaian deodoran dan antiperspiran dengan tepat dapat membantu mengatasi bau badan. Jika cara tersebut tidak efektif mengatasi bau badan, Anda bisa memeriksakannya ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Migala, J. (2025). Exactly When to Apply Antiperspirant to Best Control Sweat and Odor. Available from: https://www.livestrong.com/article/13763968-when-to-apply-antiperspirant/
Hopp, D. (2024). Why You Should Apply Deodorant at Night. Available from: https://www.byrdie.com/when-to-apply-deodorant#
Cleveland Clinic. Antiperspirant vs. Deodorant: What’s the Difference?. Available from: https://health.clevelandclinic.org/antiperspirant-vs-deodorant
Cleveland Clinic. Body Odor. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17865-body-odor