Pernahkah Anda merasa bahwa wanita lebih mudah mengalami kenaikan berat badan dibandingkan pria? Ternyata, perasaan tersebut tidak sepenuhnya salah. Ada beberapa faktor biologis dan hormonal yang menyebabkan wanita cenderung lebih mudah gemuk daripada pria. Dalam artikel ini, akan dibahas alasan ilmiah di balik fenomena tersebut.

Penyebab Wanita Lebih Mudah Gemuk Dibanding Pria

Faktanya, perbedaan komposisi tubuh, hormon, dan gaya hidup berperan besar dalam perbedaan proses penambahan berat badan antara pria dan wanita. Secara alami, wanita memiliki lebih banyak lemak tubuh, yang penting untuk mendukung fungsi reproduksi. Selain itu, fluktuasi hormon seperti estrogen dan progesteron juga memengaruhi nafsu makan serta penyimpanan lemak.

Berikut beberapa penyebab wanita menjadi lebih gemuk dibandingkan pria: 

Perbedaan komposisi tubuh

Secara alami, tubuh wanita memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi dibandingkan pria. Lemak ini penting untuk mendukung fungsi biologis seperti menstruasi, kehamilan, dan menyusui. Sementara itu, pria cenderung memiliki lebih banyak massa otot, yang membantu membakar kalori lebih banyak, bahkan saat tubuh sedang istirahat.

Pengaruh hormon estrogen

Estrogen adalah salah satu hormon utama pada wanita. Hormon ini dapat memengaruhi cara tubuh dalam menyimpan lemak dan cenderung mendorong penumpukan lemak di area pinggul, paha, dan bokong.

Fluktuasi hormon selama siklus menstruasi juga dapat meningkatkan nafsu makan, menyebabkan retensi air, serta mengubah metabolisme. Oleh karena itu, tidak jarang jika Anda merasa lebih cepat lapar atau mengidam makanan manis menjelang menstruasi.

Baca Juga: Menu Sarapan yang Bisa Bikin Gemuk dan Pilihan Sarapan Sehat

Metabolisme pria lebih cepat

Metabolisme pria cenderung lebih cepat karena mereka memiliki massa otot yang lebih besar dibandingkan wanita. Semakin banyak otot, semakin banyak pula kalori yang dibakar, bahkan saat tubuh sedang beristirahat. Inilah alasan mengapa pria umumnya lebih mudah mempertahankan atau menurunkan berat badan dibandingkan wanita.

Kehamilan dan menyusui

Kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh wanita. Selain bertambahnya berat badan, perubahan hormon dan gaya hidup setelah melahirkan sering kali membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit.

Selain itu, kurang tidur dan stres, yang umum dialami ibu baru, dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, hormon stres yang mendorong penumpukan lemak, terutama di area perut. Inilah salah satu alasan mengapa wanita setelah melahirkan sering mengalami pembesaran di bagian perut.

Baca Juga: Benarkah Mengonsumsi Garam Membuat Badan Gemuk?

Peran psikologis dan sosial

Stres, tekanan sosial, serta peran ganda sebagai pekerja dan pengurus rumah membuat wanita lebih rentan mengalami pola makan emosional. Dalam kondisi ini, makanan kerap dijadikan pelarian untuk meredakan stres atau kelelahan, sehingga konsumsi kalori meningkat tanpa disadari.

Menopause

Menjelang dan setelah menopause, kadar estrogen dalam tubuh wanita menurun drastis. Hal ini menyebabkan lemak tubuh yang sebelumnya banyak tersimpan di pinggul dan paha, mulai berpindah ke area perut.

Seiring bertambahnya usia, metabolisme juga melambat dan massa otot berkurang. Akibatnya, tubuh membakar kalori lebih sedikit, sehingga berat badan lebih mudah naik meski pola makan tetap sama.

Dengan memahami perbedaan biologis dan hormonal antara pria dan wanita, menjadi jelas mengapa wanita cenderung lebih mudah mengalami kenaikan berat badan. Meski begitu, menerapkan pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, dan manajemen stres tetap menjadi kunci utama dalam menjaga berat badan ideal.

Jika Anda memiliki masalah dalam menurunkan berat badan, segera konsultasikan ke dokter atau ahli gizi. Anda juga bisa melakukan konsultasi dengan memanfaatkan layanan konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya di App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!