Asam urat tinggi dapat memicu peradangan pada sendi, terutama di jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, dan siku. Kondisi ini sering menimbulkan nyeri dan bengkak yang mengganggu aktivitas. Pola makan sehari-hari berperan besar dalam memperparah atau meredakan gejala asam urat.

Lalu, bagaimana dengan pisang? Apakah aman dikonsumsi oleh penderita asam urat tinggi?

Pisang untuk Pengidap Asam Urat

Pisang merupakan buah tropis yang kaya karbohidrat dan serat, sehingga bisa menjadi sumber energi yang baik. Selain itu, pisang juga mengandung berbagai vitamin dan mineral penting seperti vitamin C, kalium, magnesium, dan fosfor.

Kalium pada pisang berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan membantu mengontrol tekanan darah. Kandungan pektin dan pati resisten di dalamnya juga mendukung fungsi pencernaan yang sehat.

Asam urat adalah hasil pemecahan zat purin, senyawa alami yang diproduksi tubuh dan juga terdapat dalam beberapa jenis makanan. Jika kadar asam urat terlalu tinggi dan tidak dibuang dengan baik, kristal asam urat dapat menumpuk di persendian dan menyebabkan peradangan serta nyeri.

Secara umum, pisang tergolong aman dikonsumsi oleh penderita asam urat, tetapi respons tubuh bisa berbeda pada setiap orang. Pada individu dengan kadar asam urat yang sangat tinggi, konsumsi pisang bisa memperparah peradangan. Namun, bagi mereka yang kadar asam uratnya sudah terkontrol, pisang biasanya tidak menimbulkan masalah.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kandungan fruktosa dalam pisang. Berdasarkan tinjauan penelitian tahun 2019, asupan fruktosa berlebih dapat meningkatkan produksi asam urat. Karena itu, sebaiknya konsumsi pisang dalam bentuk utuh. Buah yang diolah menjadi jus atau smoothie cenderung mengandung fruktosa lebih tinggi, sehingga bisa memperburuk peradangan pada penderita asam urat.

Baca Juga: Kenali Gejala Asam Urat Tinggi dan Cara Alami Mengatasinya

Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi Pengidap Asam Urat

Pola makan memiliki peran besar dalam mengontrol kadar asam urat di dalam tubuh. Bagi pengidap asam urat tinggi, disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah purin, kaya vitamin C, serta bergizi seimbang. Hindari juga makanan olahan yang dapat memperburuk peradangan dan meningkatkan kadar asam urat.

Beberapa jenis makanan yang baik untuk penderita asam urat antara lain:

• Produk susu rendah lemak, seperti susu dan yogurt.
• Kacang-kacangan, termasuk buncis, kacang polong, dan lentil.
• Sayuran seperti jamur, asparagus, bayam, tomat, dan brokoli.
• Buah-buahan tinggi serat dan rendah gula, seperti ceri, jeruk, dan buah beri.
• Biji-bijian utuh, seperti quinoa, jelai, soba, oat, dan beras merah.
• Kacang-kacangan sehat, seperti almon, kacang mete, pistachio, kenari, dan macadamia.
• Produk kedelai, seperti tahu, tempe, dan edamame.

Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Asam Urat

Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari pengidap asam urat antara lain:

• Sumber protein hewani yang kaya purin, seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut.
• Minuman beralkohol.
• Buah tinggi fruktosa seperti apel, mangga, semangka, dan buah kering.
• Minuman manis tinggi fruktosa, seperti soda dan minuman kemasan.
• Makanan olahan yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa. 
• Makanan tinggi karbohidrat olahan, seperti sereal, roti putih, camilan kue kering, donat, serta sayuran bertepung.

Baca Juga: Asam Urat Kambuh saat Puasa, Ini Tips Pencegahan dan Penanganannya

Cara paling efektif untuk menurunkan kadar asam urat adalah dengan mengonsumsi obat-obatan seperti allopurinol, febuxostat, atau probenecid, disertai perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Membatasi makanan dan minuman tinggi purin, memperbanyak minum air putih, serta rutin berolahraga juga membantu menjaga kadar asam urat tetap terkontrol.

Pisang termasuk makanan rendah purin, tetapi bagi orang dengan kadar asam urat yang masih tinggi, sebaiknya konsumsi pisang dibatasi terlebih dahulu. Jika memiliki pertanyaan tentang pola makan yang aman untuk penderita asam urat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter  atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!