Perbedaan Donor Darah, Donor Plasma, dan Donor Trombosit

Perbedaan Donor Darah, Donor Plasma, dan Donor Trombosit
Ilustrasi donor. Credit: Freepik

Bagikan :


Donor darah mungkin sudah sering didengar sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama. Namun selain donor darah, ada juga bentuk sumbangan lain yang tak kalah penting, yaitu donor plasma dan donor trombosit, yang memiliki peran khusus dalam membantu pasien dengan kondisi tertentu.

Apa perbedaan antara donor darah, donor plasma, dan donor trombosit? Simak ulasannya dalam artikel berikut.

 

Perbedaan Donor Darah, Donor Plasma, dan Donor Trombosit

Donor darah lengkap

Praktik donor darah yang paling umum dilakukan adalah donor darah lengkap. Pada prosedur ini, pendonor akan diambil darahnya sekitar 400–500 ml dalam satu kali sesi. Darah yang dikumpulkan kemudian dipisahkan menjadi beberapa komponen (sel darah merah, trombosit, dan plasma), diuji keamanannya dari infeksi, lalu disimpan di bank darah untuk kebutuhan medis.

Siapa saja dengan golongan darah apa pun dapat mendonorkan darahnya, asalkan memenuhi syarat berikut:

  • Usia 17–60/65 tahun.
  • Berat badan minimal 45 kg.
  • Sehat jasmani dan rohani.
  • Tekanan darah dalam batas normal.
  • Kadar hemoglobin normal.
  • Tidak sedang sakit.

Donor darah lengkap biasanya diberikan untuk pasien yang kehilangan banyak darah, misalnya akibat kecelakaan, persalinan, atau operasi besar yang membutuhkan penggantian cepat semua komponen darah.

Setelah mendonorkan darah, seseorang bisa kembali melakukan donor darah setelah 3–4 bulan, dengan frekuensi maksimal sekitar 5 kali dalam setahun.

Baca Juga: Penyebab Trombosit Naik yang Perlu Diwaspadai

Donor Plasma

Plasma darah adalah bagian cair berwarna bening dari darah yang tersisa setelah sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan komponen lainnya dipisahkan. Plasma berperan penting sebagai pengangkut nutrisi, hormon, dan protein ke seluruh tubuh, serta berfungsi menjaga sistem kekebalan, keseimbangan cairan, tekanan darah, dan kelancaran sirkulasi darah.

Prosedur donor plasma dilakukan dengan bantuan mesin aferesis, yang bekerja dengan memisahkan plasma dari darah lalu mengembalikan sel darah merah dan komponen lainnya ke tubuh pendonor. Proses ini biasanya berlangsung sekitar 1 jam 15 menit atau lebih.

Donor plasma idealnya dilakukan oleh pemilik golongan darah AB+ dan AB-, karena plasma dari golongan darah ini dapat diberikan ke semua pasien. Seseorang bisa mendonorkan plasma setiap 28 hari sekali, atau sekitar 12–13 kali dalam setahun.

Plasma yang didonorkan bermanfaat untuk pengobatan berbagai gangguan darah, penyakit neurologis, dan kanker darah. Selain itu, pertukaran plasma dapat digunakan sebagai terapi tambahan, misalnya pada donor plasma konvalesen untuk pasien Covid-19, maupun untuk membantu pemulihan pasien pascatransplantasi organ.

Baca Juga: Trombositopenia, Ketika Kadar Trombosit Menurun

Donor Trombosit

Trombosit adalah sel darah yang berperan penting dalam mencegah perdarahan. Saat tubuh mengalami luka, trombosit akan menempel pada dinding pembuluh darah yang cedera dan membentuk gumpalan untuk menutup luka.

Prosedur donor trombosit dilakukan dengan mesin aferesis, yang memisahkan trombosit dan sebagian plasma dari darah, lalu mengembalikan sel darah merah dan sebagian besar plasma ke tubuh pendonor.

Dari satu kali donor trombosit, dapat dihasilkan beberapa unit trombosit yang siap ditransfusikan. Sebagai perbandingan, dibutuhkan sekitar lima kali donor darah lengkap untuk menghasilkan satu unit trombosit yang bisa digunakan.

Donor trombosit membutuhkan waktu relatif lebih lama, yaitu sekitar 2,5–3 jam per sesi. Pendonor yang ideal biasanya berasal dari golongan darah A+, A-, B+, O+, AB+, dan AB-. Seseorang dapat mendonorkan trombositnya setiap 7 hari sekali, dengan maksimal 24 kali dalam setahun.

Donor trombosit sangat dibutuhkan, terutama bagi pasien yang sedang menjalani:

  • Perawatan kanker
  • Transplantasi organ
  • Prosedur bedah besar

 

Selain mendonorkan darah lengkap, seseorang juga dapat mendonorkan beberapa komponen darah tertentu seperti plasma darah dan trombosit. Jika memiliki pertanyaan seputar donor darah, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 30 September 2025 | 12:39

Mayo Clinic. Blood Donation. Available from: https://www.mayoclinic.org/blood-donor-program/plasma-platelet-donations

WebMD Editorial Contribution. (2022). Plasma. Available from: https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-plasma

Loconti, C. (2023). Qualifications for Plasma Donation and What to Expect When Donating. Available from: https://www.webmd.com/a-to-z-guides/qualifications-for-plasma-donation-and-what-to-expect-when-donating

Cleveland Clinic. Plasma. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/body/22865-plasma

American Red Cross. Platelet Donate. Available from: https://www.redcrossblood.org/donate-blood/how-to-donate/types-of-blood-donations/platelet-donation.html

Venkat, S. (2024). Platelets: What to Know. Available from: https://www.webmd.com/a-to-z-guides/platelets-what-to-know

Cleveland Clinic. Plasmapheresis. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24197-plasmapheresis-plasma-exchange