Perubahan hormon saat menopause tidak hanya berdampak pada organ reproduksi wanita, tetapi juga dapat memengaruhi kondisi fisik secara keseluruhan.
Salah satu dampak yang sering tidak disadari adalah pengaruhnya terhadap kesehatan mulut. Penurunan kadar hormon estrogen selama menopause bisa menyebabkan berbagai masalah di area mulut, meskipun tampaknya tidak berkaitan langsung.
Artikel berikut akan membahas lebih lanjut mengenai hubungan antara perubahan hormon saat menopause dengan kesehatan mulut, serta tips menjaga kebersihan dan kesehatan mulut di masa menopause.
Perubahan Kondisi Kesehatan Mulut akibat Menopause
Menopause adalah proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia pada wanita. Kondisi ini terjadi ketika ovarium berhenti memproduksi hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron. Penurunan hormon ini tidak hanya berdampak pada sistem reproduksi, tetapi juga dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh lainnya, termasuk kesehatan mulut, seperti gigi dan gusi.
Selama menopause, beberapa perubahan pada kondisi mulut yang mungkin terjadi antara lain:
Mulut terbakar (Burning mouth syndrome)
Sindrom mulut terbakar (burning mouth syndrome/BMS) adalah kondisi di mana bagian mulut seperti lidah, langit-langit, atau bibir terasa seperti terbakar. Sensasinya mirip dengan ketika Anda secara tidak sengaja menyesap minuman yang sangat panas dan membakar lidah.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa panas, nyeri, atau tidak nyaman di sekitar mulut, termasuk pada bibir, lidah, dan pipi. Salah satu penyebabnya adalah penurunan kadar hormon estrogen saat menopause, yang dapat memengaruhi fungsi indra pengecap. Akibatnya, lidah bisa mengecap rasa dengan cara yang berbeda dari biasanya.
Berdasarkan pola nyerinya, BMS dibagi menjadi tiga tipe:
- Tipe 1: Tidak terasa nyeri saat bangun tidur, namun rasa terbakar mulai muncul setelah makan pertama dan terus berlangsung hingga malam.
- Tipe 2: Rasa nyeri muncul terus-menerus, baik siang maupun malam.
- Tipe 3: Rasa nyeri muncul secara tidak menentu, diselingi periode tanpa nyeri.
Baca Juga: Perubahan Payudara Bisa Menjadi Tanda Menopause, Kenali Gejalanya
Mulut kering
Selama menopause, perubahan hormon dapat memengaruhi komposisi air liur dan keseimbangan mikrobioma di mulut, sehingga mulut terasa lebih kering dari biasanya. Kondisi mulut kering ini dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan infeksi mulut.
Selain perubahan hormon, gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan mengonsumsi alkohol juga dapat memperparah kondisi mulut kering pada masa menopause.
Gigi sensitif
Perubahan hormon reproduksi saat menopause tidak secara langsung menyebabkan penipisan enamel gigi. Namun, hormon yang menurun dapat mengurangi produksi air liur, yang berperan penting dalam melindungi gigi dari kerusakan akibat asam dari makanan.
Ketika produksi air liur berkurang, enamel gigi menjadi lebih rentan, dan hal ini bisa meningkatkan sensitivitas gigi. Akibatnya, Anda mungkin merasa ngilu saat mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin, panas, atau asam.
Oral thrush
Oral thrush adalah infeksi jamur di mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida albicans. Penurunan hormon estrogen saat menopause dapat membuat jamur ini lebih mudah berkembang di area mulut.
Gejala oral thrush meliputi:
- Muncul bercak putih di dalam mulut, terutama di lidah dan bagian dalam pipi.
- Luka dengan lapisan putih kekuningan yang tampak seperti keju.
- Rasa terbakar atau nyeri di mulut dan tenggorokan.
- Kesulitan menelan.
- Kemerahan di dalam atau sekitar mulut.
Peradangan gusi
Gingivostomatitis menopause adalah peradangan gusi yang berkaitan dengan perubahan hormon saat menopause. Kondisi ini dapat membuat gusi tampak bengkak, pucat mengilap, atau merah tua serta terasa meradang. Selain itu, gusi biasanya lebih mudah berdarah, terutama ketika Anda menggunakan benang gigi untuk membersihkannya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Hot Flashes dan Keringat Malam pada Gejala Menopause
Tips Menjaga Kesehatan Mulut saat Menopause
Untuk menjaga kesehatan mulut selama menopause, sebaiknya perawatan dimulai jauh sebelum masa menopause tiba. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mulut:
- Menyikat gigi secara teratur, minimal dua kali sehari, terutama setelah makan.
- Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (flossing) setidaknya sekali sehari.
- Berkumur dengan air atau obat kumur yang sesuai.
- Mengganti sikat gigi secara rutin, idealnya setiap 3–4 bulan.
- Mengurangi konsumsi makanan yang terlalu pedas, asin, atau asam.
- Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali.
Perubahan hormon saat menopause dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mulut seperti gusi sensitif, mulut kering, dan sindrom mulut terbakar. Jika Anda mengalami masalah mulut selama menopause sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Cherneyk, K. (2025). How Menopause Affects Your Oral Health. Available from: https://www.healthline.com/health/menopause/menopause-and-sensitive-teeth
Gordon, C. (2022). Menopause Can Affect Your Mouth — 6 Symptoms to Watch For. Available from: https://www.healthline.com/health/menopause/menopause-mouth-symptoms
Cleveland Clinic. Burning Mouth Syndrome. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14463-burning-mouth-syndrome