Kentut atau buang gas adalah cara tubuh untuk melepaskan gas yang menumpuk di saluran pencernaan. Kentut merupakan hal yang normal, namun terkadang membuat malu jika Anda melakukannya di depan umum. Beberapa makanan diketahui dapat membuat Anda sering kentut. Jika tidak ingin malu akibat sering kentut, sebaiknya hindari konsumsi makanan tersebut di waktu-waktu tertentu.
Mengapa Manusia Kentut?
Kentut terjadi saat gas menumpuk di saluran pencernaan. Untuk mengeluarkan kelebihan gas ini, tubuh akan melepaskannya melalui sendawa atau kentut.
Penumpukan gas bisa terjadi saat makan, minum, atau menelan air liur. Udara yang masuk saat berbicara juga dapat tertelan dan terakumulasi di usus, sehingga bisa menyebabkan kembung. Selain itu, proses pencernaan yang memecah makanan juga menghasilkan gas. Jika gas ini menumpuk, tubuh akan membuangnya melalui kentut.
Kentut adalah reaksi alami tubuh. Umumnya, seseorang bisa kentut sekitar 8 hingga 14 kali sehari. Namun, jika frekuensinya jauh lebih sering dari biasanya, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasari.
Baca Juga: Perut Kembung, Kapan Perlu Periksa ke Dokter
Makanan yang Membuat Sering Kentut
Beberapa makanan yang mengandung gula, pati, dan serat, tidak dapat dicerna sepenuhnya oleh tubuh. Ketika zat-zat ini masuk ke usus besar, bakteri mulai memecahnya sehingga menghasilkan gas.
Beberapa makanan yang dapat memicu gas di saluran pencernaan antara lain:
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan mengandung rafinosa, yaitu jenis gula kompleks yang sulit dicerna oleh tubuh. Saat rafinosa melewati usus halus dan masuk ke usus besar, bakteri di usus akan memecahnya. Proses ini menghasilkan gas seperti hidrogen, karbon dioksida, dan metana, yang kemudian dikeluarkan melalui rektum dan menyebabkan sering kentut.
Untuk mengurangi produksi gas dari konsumsi kacang-kacangan, rendam kacang semalaman sebelum dimasak. Cara ini dapat membantu mengurangi kadar rafinosa dan membuat kacang lebih mudah dicerna.
Biji-bijian utuh
Biji-bijian utuh seperti gandum dan oat mengandung serat tinggi, rafinosa, dan pati yang sulit dicerna oleh tubuh. Zat-zat ini akan dipecah oleh bakteri di usus besar, dan proses tersebut dapat menghasilkan gas. Semakin tinggi kandungan serat dan karbohidrat yang tidak tercerna, maka semakin banyak gas yang terbentuk.
Pada orang yang memiliki intoleransi gluten, biji-bijian yang mengandung gluten, seperti gandum, cenderung memicu lebih banyak gas dibandingkan biji-bijian bebas gluten, seperti oat, beras, atau quinoa.
Sayuran cruciferous
Beberapa sayuran cruciferous diketahui dapat menyebabkan produksi gas berlebih, seperti brokoli, kubis, asparagus, kubis Brussel, dan kembang kol. Sayuran-sayuran ini juga mengandung rafinosa serta serat yang tinggi. Saat dicerna, kandungan tersebut akan difermentasi oleh bakteri di usus dan menghasilkan gas.
Baca Juga: Penyebab Perut Kembung Setelah Olahraga dan Cara Mengatasinya
Beberapa jenis buah-buahan
Beberapa jenis buah seperti apel, pir, peach, dan prune mengandung sorbitol, yaitu jenis gula alkohol yang sulit dicerna tubuh. Selain itu, beberapa buah juga mengandung serat larut yang saat dicerna akan difermentasi oleh bakteri di usus, menghasilkan gas seperti hidrogen, karbon dioksida, dan metana. Pada sebagian orang, penumpukan gas ini dapat menyebabkan lebih sering kentut.
Bawang-bawangan
Bawang-bawangan seperti bawang putih dan bawang bombai mengandung fruktan, sejenis karbohidrat yang sulit diserap oleh usus halus. Saat fruktan mencapai usus besar, zat ini akan difermentasi oleh bakteri usus, dan proses tersebut menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
Produk susu
Sebagian produk susu termasuk keju dan es krim mengandung laktosa yang mungkin sulit dicerna. Pada orang yang mengalami intoleransi laktosa, mengonsumsi makanan mengandung laktosa dapat menyebabkan peningkatan gas yang membuat perut tidak nyaman.
Soda
Minuman bersoda dapat menyebabkan lebih banyak udara tertelan ke dalam tubuh. Udara yang masuk ini akan bergerak melalui saluran pencernaan dan harus dikeluarkan, baik melalui sendawa maupun kentut.
Beberapa jenis makanan dan minuman dapat menyebabkan penumpukan gas di saluran pencernaan, sehingga membuat Anda lebih sering kentut. Jika kondisi ini mengganggu kenyamanan atau kepercayaan diri, sebaiknya batasi konsumsi makanan dan minuman pemicu gas saat akan beraktivitas di tempat umum.
Apabila memiliki pertanyaan seputar masalah pencernaan atau gangguan kesehatan lainnya, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau ahli gizi. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Goldman, R. (2024). 10 Foods That Cause Gas. Available from: https://www.healthline.com/health/foods-that-cause-gas
NHS. Farting (Flatulence). Available from: https://www.nhs.uk/symptoms/flatulence/
Mayo Clinic. Intestinal Gas. Available from: https://www.mayoclinic.org/symptoms/intestinal-gas/basics/causes/sym-20050922
Fletcher, J. (2023). 12 foods and drinks that cause gas and how to prevent it. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/323466
Brazier, Y. (2024). Everything you need to know about flatulence. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/7622
Bjarnadottir, A. (2024). 13 Foods That Cause Bloating and What You Should Eat Instead. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/13-foods-that-cause-bloating#