Mengenal 4 Respons Trauma: Fight, Flight, Freeze, Fawn

Mengenal 4 Respons Trauma: Fight, Flight, Freeze, Fawn
Ilustrasi tertekan. Credit: Freepik

Bagikan :


Peristiwa traumatis, tekanan berat, atau situasi yang mengancam jiwa dapat memicu respons stres alami tubuh. Respons ini mengaktifkan mekanisme pertahanan diri yang dirancang untuk membantu tubuh merespons ancaman secara efektif. Artikel berikut membahas 4 respons trauma yaitu fight, flight, freeze, dan fawn

 

4 Respons Trauma

Respons trauma terjadi secara alami. Saat tubuh mengenali ancaman, otak dan sistem saraf otonom segera bereaksi dengan melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini memicu perubahan fisik yang mempersiapkan tubuh untuk menghadapi ancaman, baik berupa bahaya fisik maupun tekanan emosional yang dirasakan.

Terkadang, tubuh bisa memberikan respons trauma yang berlebihan. Ini terjadi ketika sesuatu yang bagi orang lain mungkin tidak tampak mengancam, justru memicu reaksi stres yang kuat pada Anda. Respons trauma terdiri dari 4, yaitu fight, flight, freeze, dan fawn.

Fight (Melawan)

Respons fight atau melawan ditandai dengan persiapan menghadapi ancaman secara agresif. Secara fisik, respons fight ditandai dengan:

  • Peningkatan denyut jantung.
  • Peningkatan tekanan darah.
  • Lonjakan adrenalin.
  • Rahang menegang.

Respons ini terkadang ditandai dengan kondisi berikut:

  • Perasaan marah yang intens.
  • Dorongan untuk menyerang secara fisik.
  • Ingin berteriak atau meninggikan suara.
  • Kewaspadaan berlebihan atau merasa gelisah.

Baca Juga: Mengenal Trauma Bonding Penyebab Seseorang Sulit Lepas dari Hubungan Toksik

Flight (Lari)

Respons flight muncul saat tubuh meyakini bahwa bahaya tidak bisa dihadapi, tapi bisa dihindari dengan melarikan diri. Pada respons ini, hormon adrenalin meningkat drastis, memicu lonjakan energi dan stamina agar tubuh siap untuk lari dan menyelamatkan diri.

Tanda-tanda respons flight di antaranya:

  • Gerak tubuh berlebihan.
  • Merasa gelisah, tegang, atau terjebak.
  • Terus-menerus menggerakkan kaki, telapak kaki, dan lengan.
  • Rasa mati rasa di lengan dan tungkai.
  • Mata melebar dan bergerak cepat.

Pada orang yang sering menunjukkan respons flight, perilakunya bisa terlihat seperti menghindar secara fisik dari situasi yang menimbulkan stres. Misalnya, seseorang mungkin memilih untuk meninggalkan percakapan dan tidak berusaha menyelesaikan masalah yang ada.

Freeze (Membeku)

Berbeda dengan respons fight (melawan) atau flight (lari), respons freeze dan fawn (membeku dan "menjilat") adalah reaksi stres yang tidak melibatkan tindakan langsung.

Respons freeze terjadi saat Anda merasa tidak bisa melawan atau melarikan diri, sehingga tubuh seolah terhenti dan terjebak di tempat. Respons ini sering muncul dalam situasi penuh kekerasan, seperti kekerasan dalam rumah tangga atau perundungan di sekolah.

Tanda-tanda respons freeze meliputi:

  • Rasa takut yang mendalam.
  • Kulit menjadi pucat.
  • Tubuh terasa kaku, berat, dingin, atau mati rasa.
  • Detak jantung yang sangat cepat.
  • Disosiasi, yaitu merasa terpisah atau jauh dari lingkungan sekitar.
  • Kesulitan berbicara dan mengambil keputusan.
  • Sulit untuk berkonsentrasi.
  • Menahan napas secara tidak sadar.

Fawn (Menjilat)

Respons fawn, atau yang sering disebut sebagai “menjilat,” terjadi ketika seseorang merasa lebih aman dengan cara tunduk daripada melawan atau lari. Dalam respons ini, seseorang cenderung berusaha menyenangkan dan memenuhi keinginan orang lain, bahkan mengorbankan keselamatan dan kebutuhannya sendiri.

Tanda-tanda respon fawn antara lain:

  • Sulit menolak.
  • Menjadi orang yang menyenangkan orang lain.
  • Pura-pura setuju dengan orang lain.
  • Melakukan perintah orang lain.
  • Mendahulukan kebutuhan orang lain daripada kebutuhan diri sendiri.

Baca Juga: Cara Membantu Anak Menghadapi Trauma

 

Cara Mengendalikan Respons Trauma 

Respons trauma adalah reaksi alami tubuh. Respons fight or flight membantu meningkatkan fokus dan mempercepat waktu reaksi agar Anda bisa mengambil keputusan terbaik saat menghadapi ancaman. Biasanya, respons ini akan berkurang setelah ancaman hilang.

Namun, terkadang tubuh tetap berada dalam kondisi respons trauma yang berlebihan. Hal ini membuat tubuh tegang dan kesulitan mengambil keputusan secara bijak. Untuk mengendalikan respons trauma yang berlebihan, beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan aktivitas fisik seperti berenang, berjalan, atau berlari.
  • Melakukan kegiatan yang disukai.
  • Menerapkan teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan, relaksasi otot, atau meditasi.
  • Menulis jurnal untuk menyalurkan perasaan.
  • Berbicara dengan orang terdekat sebagai bentuk dukungan emosional.

 

Respons trauma adalah mekanisme alami tubuh untuk melindungi diri dari bahaya. Namun, terkadang respons ini bisa berlangsung secara berlebihan. Jika Anda merasa respons tubuh terus muncul meskipun pemicu stres sudah tidak ada, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 4 Juni 2025 | 06:45

Schuster, S. (2023). The 4 Trauma Responses: Fight, Flight, Freeze, and Fawn/ Available from: https://www.health.com/fight-flight-freeze-fawn-8348342

Raypole, C. (2021). The Beginner’s Guide to Trauma Responses. Avaiable from: https://www.healthline.com/health/mental-health/fight-flight-freeze-fawn

Taylor, M. (2024). What Does Fight, Flight, Freeze, Fawn Mean?. Available from: https://www.webmd.com/mental-health/what-does-fight-flight-freeze-fawn-mean

Purse, M. (2024). Techniques to Tame the Fight-or-Flight Response. Available from: https://www.verywellmind.com/taming-the-fight-or-flight-response-378676