Liburan identik dengan momen kebersamaan dan kegembiraan, di mana banyak orang memanfaatkan waktu ini untuk melepas penat, bersantai, dan menikmati kebersamaan dengan orang-orang terdekat. Liburan memberikan kesempatan untuk menyegarkan pikiran sejenak dari rutinitas dan tekanan pekerjaan yang sering kali membebani.

Namun, setelah liburan berakhir dan kembali ke aktivitas sehari-hari, tidak sedikit orang yang merasa murung, kehilangan semangat, atau kesulitan beradaptasi dengan jadwal yang sebelumnya. Kondisi ini dikenal dengan istilah post-holiday blues atau sindrom pasca liburan.

Apa itu Post Holiday Blues?

Post-holiday blues bukanlah gangguan mental serius seperti depresi, tetapi gejalanya bisa cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini merujuk pada perasaan-perasaan tidak menyenangkan yang muncul setelah masa liburan berakhir.

Banyak orang merasa sedih, hampa, kesepian, kecewa, lesu, hingga tertekan karena harus kembali menjalani rutinitas dan tanggung jawab setelah masa liburan yang penuh kehangatan dan kesenangan. Perasaan-perasaan tersebut umumnya berlangsung singkat, mulai dari beberapa hari hingga dua minggu setelah liburan berakhir.

Meskipun begitu, post-holiday blues tetap perlu diperhatikan. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa memicu atau memperburuk gangguan mental yang sudah ada sebelumnya, seperti kecemasan atau depresi.

Baca Juga: Ini yang Bisa Menyebabkan Holiday Blues, Liburan Malah Sedih

Tanda-Tanda Mengalami Post Holiday Blues

Gejala post holiday blues setiap orang bisa berbeda-beda. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering dirasakan:

• Cemas tanpa sebab yang jelas.
• Tidak termotivasi untuk kembali bekerja atau beraktivitas.
• Mudah tersinggung dan emosi yang tidak stabil.
• Murung dan tidak bersemangat.
• Stres bahkan oleh hal-hal yang kecil.
• Merasa sedih tanpa alasan yang jelas.
• Kesulitan untuk tidur nyenyak.
• Memiliki kekhawatiran atas kondisi keuangan terutama setelah menghitung kembali pengeluaran selama liburan.
• Merasa bersalah saat memikirkan kembali percakapan, kejadian, atau keputusan yang diambil selama liburan.

Baca Juga: Tanda Depresi Ringan yang Bisa Dialami Sehari-Hari

Kapan Perlu Waspada Terhadap Gejala Post Holiday Blues?

Sebagian besar orang yang mengalami post-holiday blues akan merasa lebih baik dalam beberapa hari atau dua minggu setelah kembali beraktivitas. Gejala ringan ini biasanya bisa diatasi dengan memberi diri waktu untuk istirahat dan kembali ke rutinitas secara perlahan.

Namun, jika gejala yang dirasakan berlangsung lebih dari dua minggu, mulai mengganggu tidur, nafsu makan, pekerjaan, atau hubungan, serta disertai perasaan ingin menyakiti diri atau rasa putus asa, sebaiknya segera mencari pertolongan profesional.

Gejala yang berlangsung lebih lama dari dua minggu bisa jadi bukan sekadar post-holiday blues, melainkan tanda gangguan kesehatan mental yang lebih serius, seperti depresi.

Meskipun post-holiday blues adalah hal yang umum dialami banyak orang, penting untuk tetap memerhatikan kondisi mental kita. Jika gejala yang dirasakan terus berlanjut atau semakin memburuk, segera konsultasikan ke psikolog atau dokter.

Anda juga bisa melakukan konsultasi dokter melalui layanan konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!