Sakit tenggorokan merupakan keluhan yang umum dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Penyebab utamanya adalah infeksi virus atau bakteri, yang sering kali disertai dengan demam. Namun, dalam beberapa kasus, sakit tenggorokan bisa terjadi tanpa demam dan berlangsung selama beberapa hari.
Apa penyebab sakit tenggorokan tanpa demam dan bagaimana penanganannya? Simak ulasannya berikut ini.
Penyebab Sakit Tenggorokan Tanpa Demam
Sakit tenggorokan akibat infeksi virus atau bakteri umumnya disertai demam dan bersifat menular. Namun, Anda juga perlu mewaspadai sakit tenggorokan yang terjadi tanpa disertai demam. Meski tampak ringan, kondisi ini tetap bisa menular atau menandakan adanya masalah kesehatan lain yang memerlukan perhatian dan perawatan khusus.
Common cold
Salah satu penyebab paling umum sakit tenggorokan tanpa demam adalah common cold, atau yang lebih dikenal sebagai flu biasa atau pilek. Common cold merupakan infeksi saluran pernapasan atas yang menyerang hidung, tenggorokan, sinus, dan trakea, serta bersifat menular.
Gejala yang sering muncul meliputi bersin, hidung tersumbat, batuk, mata berair, dan tubuh terasa lelah. Untuk meredakannya, disarankan memperbanyak istirahat, minum air putih yang cukup, serta mengonsumsi minuman hangat atau madu untuk membantu melegakan tenggorokan.
Baca Juga: Berbagai Penyebab Tenggorokan Gatal dan Pencegahannya
Alergi
Alergi musiman, seperti rinitis alergi, juga dapat menjadi penyebab sakit tenggorokan tanpa disertai demam. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala seperti bersin-bersin, batuk, pilek, hidung tersumbat, dan sakit kepala. Alergi dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti perubahan suhu, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan.
Meskipun tidak ada pengobatan khusus untuk menghilangkan alergi, gejalanya dapat dikendalikan dengan mengonsumsi obat antihistamin dan menghindari paparan alergen. Jika Anda memiliki alergi terhadap udara dingin, usahakan menjaga tubuh tetap hangat dengan mengenakan jaket atau pakaian hangat lainnya.
Refluks asam
Sakit tenggorokan yang berlangsung terus-menerus tanpa disertai demam bisa disebabkan oleh naiknya asam lambung atau acid reflux. Kondisi ini terjadi ketika isi lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus) hingga ke mulut. Cairan asam tersebut dapat mengiritasi tenggorokan, menimbulkan rasa tidak nyaman, sensasi terbakar, hingga rasa pahit di mulut.
Penanganan refluks asam dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, mengatur pola makan, menghindari makanan pemicu asam lambung, dan mengonsumsi obat antasida untuk menetralkan asam.
Baca Juga: Mengatasi Tenggorokan Gatal dengan Pengobatan Rumahan
Infeksi Menular Seksual
Sakit tenggorokan memang bukan gejala utama dari infeksi menular seksual (IMS), namun dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menjadi salah satu tandanya. Beberapa IMS dapat menular melalui seks oral, di mana bakteri atau virus penyebab infeksi berkumpul di area mulut dan tenggorokan. Akibatnya, seseorang bisa mengalami sakit tenggorokan, meskipun tidak selalu disertai dengan gejala lain.
Penanganan IMS biasanya dilakukan melalui pemberian antibiotik atau obat antivirus, tergantung pada jenis infeksinya. Jika Anda mencurigai bahwa sakit tenggorokan yang dialami berkaitan dengan aktivitas seksual atau memiliki faktor risiko IMS, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Tonsilitis
Tonsilitis adalah peradangan pada amandel atau tonsil, yaitu dua jaringan yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun infeksi bakteri juga bisa menjadi penyebabnya. Tonsilitis paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun, namun orang dewasa juga dapat mengalaminya.
Gejala yang muncul meliputi sakit tenggorokan yang cukup parah, amandel yang tampak merah dan bengkak, munculnya lapisan putih atau kuning di permukaan amandel, kesulitan menelan, serta bau mulut.
Tonsilitis biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam 3–5 hari. Untuk membantu meredakan gejala, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen, serta minuman hangat atau makanan yang lembut untuk menenangkan tenggorokan. Namun, jika keluhan disertai nyeri hebat atau sulit menelan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Sakit tenggorokan memang tidak selalu disertai demam, namun tetap perlu diwaspadai karena dalam banyak kasus, kondisi ini tetap bisa menular kepada orang lain.
Jika Anda merasa gejala sakit tenggorokan semakin parah, maka sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Zimlich, R. (2025). Why Do I Have a Sore Throat But No Fever?. Available from: https://www.verywellhealth.com/sore-throat-no-fever-causes-and-treatment-5271206#
Burch, K. (2023). 5 reasons why you have a sore throat but no fever. Available from: https://www.businessinsider.com/guides/health/conditions-symptoms/sore-throat-no-fever
Gotter, A. (2024). Why Do I Have a Persistent Sore Throat?. Available from: https://www.healthline.com/health/persistent-sore-throat
Sachdev, P. (2024). Is Your Sore Throat a Cold, Strep Throat, or Tonsillitis?. Available from: https://www.webmd.com/cold-and-flu/sore-throat-cold-strep-throat-tonsillitis