Belakangan ini, semakin banyak orang yang memilih menghindari makanan berbahan dasar tepung karena mengalami keluhan seperti perut kembung, gatal, atau tubuh terasa lemas setelah mengonsumsinya. Namun, tahukah Anda bahwa gejala tersebut bisa disebabkan oleh tiga kondisi yang berbeda?

Alergi tepung, penyakit Celiac, dan intoleransi gluten sama-sama melibatkan reaksi tubuh terhadap kandungan dalam gandum. Meski tampak mirip, ketiganya memiliki mekanisme, gejala, dan cara penanganan yang berbeda. Memahami perbedaan ini penting agar langkah penanganan yang diambil sesuai dengan penyebabnya.

Apa itu Alergi Tepung?

Alergi tepung (wheat allergy) terjadi ketika sistem imun bereaksi terhadap salah satu protein yang terdapat dalam gandum. Reaksi ini dapat muncul dengan cepat, mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam setelah seseorang mengonsumsi atau terpapar produk berbahan gandum.

Gejala umum alergi tepung meliputi:

• Gatal atau bengkak pada mulut, tenggorokan, dan bibir
• Ruam kulit atau gatal-gatal
• Hidung tersumbat
• Mual, muntah, atau diare
• Sesak napas

Pada kasus yang berat, alergi tepung dapat menyebabkan anafilaksis, yaitu reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam jiwa. Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan tenggorokan, kesulitan bernapas, pusing, hingga kehilangan kesadaran.

Baca Juga: Tepung Tapioka, Ini Plus Minusnya bagi Kesehatan

Apa itu Penyakit Celiac?

Penyakit Celiac bukanlah alergi, melainkan gangguan autoimun. Saat seseorang dengan kondisi ini mengonsumsi gluten (protein yang terdapat dalam gandum, barley, atau rye) sistem imun tubuh justru menyerang lapisan usus halus. Akibatnya, permukaan usus menjadi rusak dan tidak mampu menyerap nutrisi dengan baik, sehingga tubuh bisa kekurangan gizi meskipun sudah makan cukup.

Gejala umum penyakit Celiac antara lain:

• Diare kronis atau sembelit
• Kembung dan nyeri perut
• Penurunan berat badan
• Anemia akibat kekurangan zat besi
• Kelelahan
• Ruam kulit

Penyakit Celiac umumnya bersifat genetik. Anak dengan salah satu orang tua yang memiliki riwayat penyakit ini berisiko lebih tinggi mengalaminya.

Hingga kini, tidak ada obat untuk penyakit Celiac. Satu-satunya cara efektif untuk mengendalikan gejalanya adalah dengan menjalani diet bebas gluten seumur hidup.

Baca Juga: Ketahui Apa itu Penyakit Celiac dan Gejalanya

Apa itu Intoleransi Gluten?

Intoleransi gluten atau non-celiac gluten sensitivity (NCGS) memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Celiac. Namun, berbeda dari Celiac atau alergi gandum, kondisi ini tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh secara langsung dan tidak menyebabkan kerusakan pada usus halus.

Pada intoleransi gluten, tubuh mengalami kesulitan mencerna gluten, bukan reaksi imun terhadapnya. Dengan kata lain, meskipun mengonsumsi gluten dapat menimbulkan keluhan, tidak terjadi kerusakan jaringan di saluran pencernaan.

Gejala yang umum muncul meliputi:

• Perut kembung dan banyak gas
• Nyeri atau ketidaknyamanan di perut
• Kelelahan
• Sakit kepala
• Sulit berpikir jernih
• Nyeri sendi
• Kesulitan berkonsentrasi
• Diare atau sembelit
• Ruam kulit

Meskipun ketiga kondisi ini sama-sama melibatkan reaksi tubuh terhadap kandungan dalam gandum, mekanismenya berbeda. Alergi tepung dipicu oleh reaksi imun yang cepat, penyakit Celiac disebabkan oleh respons autoimun yang merusak usus halus, sedangkan intoleransi gluten lebih karena gangguan pencernaan tanpa reaksi imun.

Memahami perbedaan ini penting agar penanganannya tepat. Jika Anda sering mengalami keluhan setelah mengonsumsi produk berbahan dasar tepung, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan saran diet yang sesuai.

Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan masalah pencernaan akibat konsumsi tepung, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!