Kenaikan berat badan secara drastis tidak selalu disebabkan oleh pola makan atau kurangnya aktivitas fisik. Ada berbagai faktor lain yang bisa memicu lonjakan berat badan, mulai dari retensi cairan hingga gangguan hormonal.
Memahami penyebab di balik kenaikan berat badan mendadak sangat penting, agar Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh. Ketahui apa saja yang bisa menyebabkan lonjakan berat badan secara tiba-tiba.
Penyebab Berat Badan Tiba-Tiba Naik Drastis
Kenaikan berat badan secara drastis dan tiba-tiba bisa menjadi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh. Kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan, karena bisa saja berkaitan dengan masalah kesehatan yang perlu segera ditangani.
Berikut beberapa penyebabnya:
Perubahan hormon
Hormon memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan berat badan. Ketika terjadi ketidakseimbangan hormon, berbagai perubahan dalam tubuh bisa terjadi, termasuk kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
Beberapa kondisi yang berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon dan dapat menyebabkan lonjakan berat badan antara lain:
-
Hipotiroidisme
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid tidak cukup aktif, sehingga metabolisme tubuh melambat. Akibatnya, tubuh membakar energi lebih sedikit, dan berat badan bisa naik meski pola makan tidak berubah. -
Sindrom Cushing
Ditandai dengan tingginya kadar hormon kortisol (hormon stres) dalam tubuh. Kortisol yang berlebih dapat menyebabkan penumpukan lemak, terutama di area wajah dan perut. -
PCOS (Sindrom Polikistik Ovarium)
Kondisi ini terjadi pada wanita dan menyebabkan resistensi insulin serta peningkatan hormon androgen. Kombinasi kedua faktor ini membuat berat badan sulit dikendalikan dan cenderung naik dengan cepat.
Baca Juga: Kondisi Kesehatan yang Disebabkan Hormon Tidak Seimbang
Obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat juga bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan yang tidak disadari. Obat-obatan seperti antipsikotik, antidepresan, kortikosteroid, obat diabetes, pil KB, terapi hormon, hingga obat tekanan darah tinggi dapat memengaruhi metabolisme, meningkatkan nafsu makan, atau mengubah cara tubuh menyimpan lemak.
Jika Anda mengalami kenaikan berat badan drastis setelah mulai mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat membantu mengevaluasi kondisi Anda dan mungkin menawarkan alternatif pengobatan yang lebih sesuai.
Insomnia dan kurang tidur
Insomnia dan kurang tidur tidak hanya membuat tubuh terasa mudah lelah dan menurunkan konsentrasi, tetapi juga dapat berdampak langsung pada berat badan.
Kurangnya tidur mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi vital, seperti hormon pengatur nafsu makan, kebutuhan energi, pengeluaran energi, hingga pilihan makanan. Ketika ritme ini terganggu, risiko kenaikan berat badan pun meningkat.
Menariknya, dampak kurang tidur ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak dan remaja. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas sejak usia dini.
Berhenti merokok
Beberapa orang mungkin mengalami kenaikan berat badan secara drastis setelah berhenti merokok, dan hal ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi.
Nikotin dalam rokok memiliki efek menekan nafsu makan dan mempercepat metabolisme. Ketika berhenti merokok, tubuh mulai beradaptasi dengan kondisi yang baru, sehingga nafsu makan bisa meningkat dan lebih mudah lapar.
Baca Juga: Merokok Bisa Timbulkan Masalah Pencernaan Hingga Kanker
Retensi cairan
Tidak semua kenaikan berat badan disebabkan oleh penumpukan lemak. Dalam beberapa kasus, berat badan yang tiba-tiba naik bisa disebabkan oleh penumpukan cairan di dalam tubuh, atau yang dikenal sebagai retensi cairan.
Retensi cairan dapat dipicu oleh berbagai kondisi, antara lain:
- Konsumsi garam berlebihan
- Gangguan pada jantung atau ginjal
- Efek samping dari obat-obatan tertentu
- Masalah pada fungsi hati
Salah satu tanda khas retensi cairan adalah pembengkakan di bagian tubuh seperti kaki, tangan, dan perut. Pembengkakan ini menjadi pembeda utama antara kenaikan berat badan akibat cairan dan kenaikan berat badan akibat penumpukan lemak.
Jika berat badan Anda naik lebih dari 2–3 kali dalam seminggu tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi kondisi Anda dan menentukan apakah kenaikan berat badan tersebut berkaitan dengan masalah kesehatan tertentu.
Anda juga dapat memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store untuk mendapatkan bantuan medis secara praktis dan cepat.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Beth Sissons (2023). What causes rapid weight gain?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/324872
Paul Frysh (2025). Conditions That Can Cause Weight Gain. Available from: https://www.webmd.com/obesity/ss/slideshow-weight-gain-conditions
WebMD (2024). Surprising Reasons You're Gaining Weight. Available from: https://www.webmd.com/diet/ss/slideshow-weight-gain-shockers
Alexa Fry (2024). Obesity and Sleep. Available from: https://www.sleepfoundation.org/physical-health/obesity-and-sleep
Better Health Channel. Quitting smoking and managing weight. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/smoking-and-weight