Bagi Anda yang setiap harinya melakukan aktivitas fisik cukup berat atau olahraga dengan intensitas tinggi, perlu memerhatikan tingkat hidrasi tubuh agar tidak mengalami dehidrasi.

Selain minum air putih dan makan buah, belakangan ini minuman elektrolit tengah digemari bagi Anda yang rutin olahraga. Apa itu minuman elektrolit dan perlukah minum elektrolit setiap hari? Simak ulasannya dalam artikel berikut. 

Apa Itu Minuman Elektrolit?

Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik seperti natrium, kalium, kalsium, klorida, fosfat, dan magnesium. Mineral ini dapat ditemukan dalam darah, jaringan, dan tulang. Dalam tubuh, elektrolit memiliki peran penting, seperti menjaga keseimbangan cairan, mengatur kadar pH, serta membantu proses masuk dan keluarnya nutrisi dari dan ke dalam sel.

Minuman elektrolit adalah minuman yang mengandung air serta mineral seperti natrium, kalium, dan gula. Tujuan utamanya yaitu membantu menjaga hidrasi tubuh, terutama saat tubuh kehilangan banyak cairan. Komposisi gula dan mineral dalam minuman ini dapat berbeda-beda, tergantung pada kegunaannya. Ada yang dirancang untuk pemulihan setelah olahraga, dan ada pula yang cocok dikonsumsi saat mengalami dehidrasi karena muntah atau diare.

Kini, minuman elektrolit tersedia dalam bentuk bubuk maupun botol siap minum yang praktis. Sebelum mengonsumsinya, pastikan untuk memeriksa kandungan mineral, gula, serta bahan tambahan lainnya yang tercantum pada label kemasan.

Baca Juga: Tanda-Tanda Dehidrasi yang Sering Tidak Disadari

Perlukah Minum Minuman Elektrolit Setiap Hari?

Dilansir dari Livestrong, minum minuman elektrolit setiap hari umumnya aman bagi kesehatan. Namun, para ahli menyebutkan bahwa sebenarnya tidak ada kebutuhan untuk mengonsumsi minuman elektrolit secara khusus setiap hari, kecuali jika tubuh kehilangan banyak cairan atau elektrolit, seperti setelah olahraga berat, muntah, atau diare.

Elektrolit sebenarnya juga bisa diperoleh dari makanan sehari-hari. Jika Anda rutin mengonsumsi makanan yang kaya mineral seperti pisang, yoghurt, alpukat, dan bayam, tubuh Anda umumnya sudah mendapatkan cukup elektrolit tanpa perlu tambahan dari minuman elektrolit.

Perlu diingat, konsumsi rutin minuman elektrolit kemasan bisa meningkatkan asupan sodium. Beberapa produk elektrolit bubuk bahkan mengandung sodium hingga 1.000 mg per saji, sementara batas harian yang dianjurkan hanya sekitar 2.300 mg. Kelebihan elektrolit, terutama sodium, dapat mengganggu fungsi organ dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Selain itu, serbuk elektrolit dapat berinteraksi dengan obat tertentu seperti diuretik atau obat tekanan darah, yang bisa mengurangi efektivitas obat atau menimbulkan efek samping berbahaya. Banyak minuman elektrolit kemasan juga mengandung tambahan gula dan kalori, yang jika dikonsumsi setiap hari dapat meningkatkan risiko kelebihan kalori dan lonjakan gula darah.

Baca Juga: Rekomendasi Buah Kaya Kandungan Air untuk Mencegah Dehidrasi saat Puasa

Rekomendasi Minuman Mengandung Elektrolit

Minuman tinggi elektrolit tidak harus selalu berasal dari produk bubuk atau kemasan. Ada banyak pilihan minuman alami yang juga kaya mineral dan bisa diminum setiap hari.

Beberapa alternatif minuman elektrolit alami:

• Air kelapa: Mengandung sodium, kalium, kalsium, dan magnesium.
• Susu: Sumber elektrolit alami yang juga mengandung karbohidrat dan protein, cocok diminum setelah olahraga.
• Jus semangka: Mengandung kalium, magnesium, dan L-citrulline. Jus buah lain seperti jeruk dan ceri juga mengandung mineral penting seperti kalium, magnesium, dan fosfor.

Minuman elektrolit membantu menjaga hidrasi dan mendukung fungsi organ tubuh. Namun, jika makanan dan minuman yang Anda konsumsi sudah mencukupi kebutuhan mineral harian, Anda tidak perlu mengonsumsi minuman elektrolit setiap hari. Minuman elektrolit sebaiknya dikonsumsi saat tubuh kekurangan cairan, seperti saat sakit atau setelah olahraga berat.

Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!