Diet keto adalah pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat yang membuat tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi, bukan karbohidrat. Selain populer untuk menurunkan berat badan dan membantu mengendalikan kejang pada epilepsi, diet ini juga dipercaya dapat meredakan gejala depresi.
Bagaimana Diet Keto dapat Mengurangi Depresi?
Diet keto awalnya diperkenalkan sebagai pola makan bagi penderita epilepsi. Pola ini menekankan asupan tinggi lemak dan rendah karbohidrat untuk memicu kondisi yang disebut ketosis, yaitu saat tubuh beralih dari menggunakan karbohidrat menjadi lemak sebagai sumber energi.
Ketosis tidak hanya memengaruhi metabolisme tubuh, tetapi juga cara kerja senyawa kimia di otak. Perubahan inilah yang diyakini dapat membantu mengelola gejala depresi. Berikut penjelasannya:
Meningkatkan GABA
Asam gamma-aminobutirat (GABA) adalah neurotransmitter yang berperan bersama glutamat dalam menjaga keseimbangan kimiawi otak agar dapat berfungsi dengan baik. Jika glutamat bersifat merangsang aktivitas neuron (sel saraf), maka GABA bekerja sebaliknya dengan menghambat eksitabilitas berlebihan, sehingga keduanya saling melengkapi.
Eksitabilitas adalah kemampuan neuron untuk merespons rangsangan dan menghasilkan sinyal listrik. Jika respons ini berlebihan, kondisi tersebut disebut hipereksitabilitas, yang dapat memicu gangguan fungsi otak.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa diet keto dapat memengaruhi komunikasi antar sel di otak. Pola makan ini diduga meningkatkan kadar GABA sekaligus menurunkan hipereksitabilitas neuron.
Baca Juga: Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Diet Keto
Meningkatkan fungsi mitokondria
Mitokondria adalah “pembangkit tenaga” dalam sel. Saat tubuh berada dalam kondisi ketosis, mitokondria mengalami peningkatan metabolisme dan produksi energi. Diet keto bahkan berpotensi merangsang pembentukan mitokondria baru, meningkatkan fungsinya, mengurangi stres oksidatif dan peradangan, serta memperbaiki suplai energi di otak.
Sebaliknya, ketika mitokondria mengalami disfungsi, risiko terjadinya depresi bisa meningkat. Karena itu, diet keto dianggap mampu mendukung kesehatan otak dengan cara memperbaiki kerja mitokondria.
Mengurangi stres oksidatif
Mitokondria yang tidak berfungsi optimal dapat menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS), yaitu molekul berbahaya yang memicu peradangan di otak. ROS inilah yang menimbulkan stres oksidatif, kondisi yang sering dikaitkan dengan depresi. Melalui diet keto, produksi ROS dapat ditekan sehingga stres oksidatif berkurang dan risiko depresi ikut menurun.
Mengatur fungsi insulin
Kelebihan insulin dapat mengganggu sistem pensinyalan di otak sehingga memicu munculnya gejala depresi. Melalui diet keto, kadar glukosa dan insulin dalam tubuh dapat menurun. Kondisi ini, menurut para ahli, membantu mengatur keseimbangan insulin sekaligus memberikan efek antidepresan.
Mengurangi peradangan
Peradangan kronis dapat memicu perubahan kimiawi di otak yang berkontribusi pada depresi. Selain itu, peradangan jangka panjang juga mengganggu sistem hormonal dan kekebalan tubuh, sehingga fungsi otak ikut terganggu. Pola makan rendah glikemik seperti diet keto disebut-sebut memiliki efek positif dalam mengurangi peradangan dan memperbaiki suasana hati.
Baca Juga: Perbedaan Clean Keto dan Dirty Keto, Mana yang Efektif Menurunkan Berat Badan?
Penanganan Depresi
Meskipun sejumlah penelitian menunjukkan hasil positif mengenai potensi diet keto dalam membantu gejala depresi, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Diet keto belum bisa dijadikan pengobatan utama untuk depresi. Seseorang yang didiagnosis dengan depresi tetap perlu mendapatkan perawatan yang tepat sesuai anjuran dokter.
Beberapa perawatan yang umumnya direkomendasikan untuk depresi meliputi:
- Mengonsumsi obat-obatan antidepresan, termasuk SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors), SNRI (Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitors), dan jenis lainnya.
- Psikoterapi.
- Menerapkan pola makan sehat, misalnya diet Mediterania, atau sesuai anjuran dokter.
- Latihan relaksasi.
- Menulis jurnal.
- Istirahat cukup.
Diet keto diduga dapat membantu meredakan gejala depresi melalui beberapa mekanisme, antara lain mengurangi stres oksidatif, meningkatkan kadar GABA, dan mengatur insulin. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat ini. Selain itu, diet keto juga bisa menimbulkan efek samping, seperti gangguan tidur dan perubahan tingkat energi.
Sebelum menjalami diet keto sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter atau ahli gizi. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Mayo Clinic. Depression (major depressive disorder). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/diagnosis-treatment/drc-20356013
WebMD Editorial Contributor. (2025). What to Know About Keto and Depression. Available from: https://www.webmd.com/diet/what-to-know-about-keto-and-depression
Richards, L. (2023). Does the keto diet relieve or cause depression?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/keto-and-depression
Chesak, J. (2025). Keto Diet Improves Symptoms of Major Depressive Disorder, Study Shows. Available from: https://www.healthline.com/health-news/keto-diet-improves-depression-symptoms-pilot-study