Seiring bertambahnya usia bayi, kebutuhan terhadap nutrisi penting makin meningkat sehingga tidak hanya ASI atau susu formula saja yang dibutuhkan. Bayi juga membutuhkan makanan padat pertamanya.

Memperkenalkan makanan padat pertama (MPASI) juga penting untuk membantu bayi belajar makan, mengenalkan pada rasa dan tekstur makanan yang baru, membantu mengembangkan gigi dan melatih rahang, serta meningkatkan kemampuan perkembangan bahasa di masa yang akan datang.

Anda harus tahu kapan waktu yang tepat memberikan MPASI pada bayi. Terlalu dini memberikan MPASI dapat menyebabkan risiko kesehatan pada bayi.

Risiko Memberikan MPASI Terlalu Dini

IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyarankan untuk memberikan MPASI pada bayi sekitar usia 6 bulan. Memberikan MPASI terlalu dini dapat menyebabkan beberapa risiko, di antaranya:

Bayi bisa tersedak

Pemberian MPASI terlalu dini dapat menyebabkan bayi tersedak. Bayi berusia sekitar 6 bulan baru mengembangkan refleks muntah. Seiring bertambahnya usia, refleks muntah akan lebih baik dan ketika tersedak, bayi bisa mengeluarkan makanan dengan aman.

Namun di usia dini, bayi belum memiliki refleks tersebut sehingga makanan berisiko masuk ke dalam saluran pernapasan.

Baca Juga: Cara Memberikan Pertolongan Pertama Pada Anak Yang Tersedak

Meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas

Studi menunjukkan bahwa beberapa bayi mungkin sudah siap makan di usia 4 bulan, namun IDAI merekomendasikan untuk menunggu hingga usia 6 bulan. Memperkenalkan makanan padat terlalu dini meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas di kemudian hari.

Penurunan kekebalan tubuh

Memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan membantu meningkatkan kekebalan pasif yang melindungi tubuh bayi dari ancaman penyakit. Saat diberikan MPASI dini, bayi tidak mendapatkan antibodi yang maksimal dari ASI karena telah mendapatkan makanan padat. Selain itu, makanan padat juga mungkin mengandung kuman saat pengolahannya kurang tepat sehingga bayi berisiko lebih mudah sakit.

Necrotizing Enterocolitis

Sistem kekebalan tubuh bayi yang masih lemah serta organ pencernaan yang belum benar-benar sempurna memungkinkan bayi mengalami necrotizing enterocolitis, di mana jaringan usus kecil atau besar terluka atau mengalami peradangan. Akibatnya sebagian jaringan usus akan mati dan dalam beberapa kasus ada lubang pada dinding usus.

Necrotizing enterocolitis lebih berisiko dialami oleh bayi prematur, bayi yang mengalami infeksi usus karena virus atau bakteri, bayi yang minum susu formula, bayi yang mengalami cedera pada dinding usus, bayi yang tidak mendapatkan aliran oksigen yang cukup di usus.

Waktu yang Tepat Memberikan MPASI pada Bayi

Makanan padat pertama bayi sebaiknya diberikan di usia sekitar 6 bulan. Anda boleh memberikan MPASI sebelum usia 6 bulan bila telah melihat tanda-tanda siap makan pada bayi, yang dikonfirmasi oleh dokter anak.

Tanda-tanda lapar dan siap makan pada bayi, di antaranya:

• Terlihat bersemangat saat Anda menyiapkan makanan
• Mencondongkan tubuh ke arah makanan
• Bayi sudah bisa duduk dengan tegak di kursi dan menyangga kepalanya sendiri dengan tegap
• Membuka mulut saat makanan disuapkan

Baca Juga: Berapa Banyak Seharusnya Porsi MPASI untuk Bayi?

Saat pertama kali memperkenalkan MPASI, tawarkan setidaknya 1-2 sendok teh makanan sekali sehari. Pada awalnya bayi mungkin tidak makan terlalu banyak, seiring bertambahnya usia, porsi makanan bayi akan meningkat sesuai selera masing-masing bayi. Diskusi dan konsultasikan dengan dokter anak kapan waktu yang tepat bagi bayi Anda untuk mengenal makanan padat pertamanya, dan sesuai dengan kondisinya.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!