Mual dan muntah saat hamil merupakan hal yang umum, terutama di trimester pertama. Namun, jika terjadi secara berlebihan, kondisi ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan bahkan membahayakan kesehatan.
Kondisi mual dan muntah berlebihan ini dikenal sebagai hiperemesis gravidarum. Umumnya muncul di awal kehamilan, tetapi pada beberapa kasus bisa berlangsung hingga akhir masa kehamilan.
Apa itu Hiperemesis Gravidarum?
Secara sederhana, hiperemesis gravidarum adalah bentuk ekstrem dari mual dan muntah selama kehamilan. Berbeda dengan morning sickness yang biasanya mereda setelah minggu ke-12 hingga ke-14, hiperemesis gravidarum bisa berlangsung lebih lama dan sering kali memerlukan perawatan medis, termasuk rawat inap di rumah sakit.
Penyebab pasti kondisi ini belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam terjadinya mual dan muntah parah selama kehamilan, antara lain:
- Peningkatan kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin)
- Perubahan hormon tiroid selama kehamilan
- Faktor genetik
- Riwayat keluarga dengan kondisi serupa
Baca Juga: Pentingnya Kalsium Selama Kehamilan
Gejala Hiperemesis Gravidarum
Gejala hiperemesis gravidarum jauh lebih berat dibandingkan mual biasa saat hamil. Kondisi ini tidak bisa dianggap remeh karena bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
- Mual parah yang berlangsung terus-menerus
- Muntah lebih dari tiga kali sehari
- Kehilangan berat badan lebih dari 5%
- Tidak mampu menahan makanan atau minuman
- Tanda-tanda dehidrasi (seperti mulut kering atau kulit tidak elastis)
- Pusing atau sering merasa lemah
- Frekuensi buang air kecil berkurang
- Kelelahan ekstrem
- Sakit kepala
- Pingsan
Gejala tambahan yang mungkin juga muncul antara lain:
- Tekanan darah rendah
- Detak jantung tidak teratur
- Kulit kering
- Kebingungan
- Jaundice (kulit atau mata menguning akibat gangguan hati)
Baca Juga: USG Kehamilan, Kapan Saja Perlu Dilakukan?
Cara Mengatasi Hiperemesis Gravidarum
Penanganan utama hiperemesis gravidarum adalah dengan berkonsultasi ke dokter. Meskipun merupakan kondisi yang serius, hiperemesis gravidarum bisa diatasi dengan penanganan yang tepat. Berikut beberapa langkah yang umumnya direkomendasikan dokter untuk dilakukan di rumah:
- Beristirahat cukup dan menghindari stres berlebihan
- Meminta dukungan keluarga untuk membantu pekerjaan rumah
- Menghindari aroma atau makanan yang memicu mual
- Menggunakan aromaterapi yang menenangkan
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering
- Menghindari makanan berlemak, berminyak, atau berbau menyengat
- Mengonsumsi camilan kering (seperti biskuit tawar) sebelum bangun tidur
- Memastikan asupan cairan tercukupi, bisa diganti dengan air kelapa atau oralit jika sulit minum air biasa
Jika gejala semakin berat, dokter mungkin akan meresepkan obat antimuntah yang aman untuk ibu hamil serta suplemen vitamin B6 untuk membantu mengurangi rasa mual.
Segera cari pertolongan medis di rumah sakit apabila semua cara di atas tidak membantu, atau terjadi hal berikut ini:
- Tidak bisa makan dan minum lebih dari 12 jam
- Sering pusing atau tampak sangat lemas
- Tidak buang air kecil selama lebih dari 8 jam
- Muntah disertai darah atau muntah berwarna hijau
Anda juga bisa bertanya langsung pada dokter melalui layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang saat ini sudah tersedia di App Store dan Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
- dr Nadia Opmalina
Cleveland Clinic (2023). Morning Sickness. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16566-morning-sickness-nausea-and-vomiting-of-pregnancy
American Pregnancy Association. Hyperemesis Gravidarum. Available from: https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/hyperemesis-gravidarum/
Cleveland Clinic (2023). Hyperemesis Gravidarum. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12232-hyperemesis-gravidarum