Secara umum, pemeriksaan rontgen tergolong aman jika dilakukan dengan prosedur yang tepat. Namun, pada kondisi tertentu seperti kehamilan, pemeriksaan ini perlu dilakukan dengan pertimbangan khusus dan ekstra hati-hati.

Lalu, seberapa aman tes rontgen bagi ibu hamil? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap agar ibu hamil dapat mengambil keputusan yang bijak. 

Apa itu Rontgen?

Rontgen atau sinar-X merupakan jenis radiasi elektromagnetik yang digunakan dalam dunia medis untuk melihat bagian dalam tubuh, seperti tulang, organ, atau jaringan. Pemeriksaan ini sering dilakukan untuk membantu mendiagnosis berbagai kondisi, seperti patah tulang dan infeksi paru.

Dampak Radiasi pada Kehamilan

Radiasi sinar-X memang dapat berdampak pada perkembangan janin, terutama jika dilakukan dalam dosis tinggi. Beberapa risiko yang mungkin terjadi meliputi:

• Pada dua minggu pertama kehamilan: Paparan radiasi dosis tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran.

• Usia kehamilan 2–8 minggu: Risiko cacat lahir meningkat, termasuk ukuran kepala lebih kecil dari normal (mikrosefali), serta gangguan pada tulang, mata, dan organ kelamin.

• Usia kehamilan 8–15 minggu: Paparan radiasi dalam jumlah sangat tinggi dapat memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan belajar anak di masa mendatang.

• Risiko jangka panjang lainnya: Meningkatkan kemungkinan gangguan fungsi otak dan risiko kanker di kemudian hari.

Baca Juga: Yang Perlu Diperhatikan saat Berolahraga Selama Kehamilan

Bolehkah Melakukan Rontgen saat Sedang Hamil?

Meskipun tes rontgen memiliki risiko terhadap kehamilan, ibu hamil tetap dapat menjalaninya dengan syarat tertentu, antara lain:

• Hindari rontgen di area perut, panggul, ginjal, atau punggung bawah karena dapat langsung mengekspos janin terhadap radiasi.

• Boleh dilakukan pada area tubuh yang jauh dari rahim, seperti gigi, lengan, kaki, kepala, atau dada.

• Dilakukan hanya jika benar-benar diperlukan, misalnya dalam kondisi darurat seperti patah tulang atau cedera serius.

Tips Bila Ibu Hamil Harus Menjalani Rontgen

Jika Anda sedang hamil dan perlu menjalani pemeriksaan rontgen, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga keselamatan janin:

Memberi tahu petugas medis bahwa Anda sedang hamil

Sebaiknya beri tahu dokter atau petugas medis jika sedang hamil atau kemungkinan sedang hamil. Informasi ini penting agar dokter bisa menilai apakah rontgen benar-benar dibutuhkan dan memastikan prosedurnya dilakukan dengan cara yang paling aman.

Mempertimbangkan alternatif lain

Tanyakan kepada dokter apakah tersedia alternatif yang lebih aman, seperti USG atau MRI, yang tidak menggunakan radiasi.

Menggunakan pelindung

Jika rontgen memang harus dilakukan, mintalah pelindung khusus untuk menutupi area perut guna membantu mengurangi paparan radiasi terhadap janin.

Baca Juga: Mengapa Penting Melakukan Tes TORCH Dalam Merencanakan Kehamilan?

Minimalkan frekuensi

Hindari melakukan rontgen berulang kali dalam waktu singkat. Jika memungkinkan, cukup lakukan satu kali dengan hasil yang memadai untuk keperluan diagnosis.

Jangan pegang anak selama rontgen

Jika Anda sedang hamil dan anak Anda perlu menjalani rontgen, sebaiknya mintalah orang lain untuk mendampingi. Hindari berada di dalam ruang rontgen selama prosedur berlangsung.

Simpan catatan rontgen

Catat dan simpan riwayat kapan serta jenis rontgen yang pernah Anda jalani selama kehamilan. Informasi ini penting untuk membantu dokter kandungan memantau paparan radiasi dan merencanakan pemeriksaan lanjutan dengan lebih aman.

Meskipun rontgen dapat tetap dilakukan selama kehamilan dalam kondisi tertentu, penting untuk selalu mengutamakan keselamatan janin. Konsultasikan setiap tindakan medis dengan dokter agar keputusan yang diambil tepat dan aman.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lain mengenai rontgen, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang saat ini sudah tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!