Bayi yang baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Karenanya, sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui posisi tidur yang aman bagi si kecil. Sering kali bayi terlihat tidur miring. Namun, amankah posisi tidur miring bagi bayi?

Bolehkah Bayi Tidur Miring?

Di awal masa kelahirannya, bayi dapat tidur selama 15-17 jam per hari. Waktu tidur yang panjang membuat bayi sering mengubah posisi tidur seperti menyamping, telentang, atau tengkurap. Meskipun bayi tampak tertidur pulas, namun posisi tidur miring ternyata tidak aman bagi kesehatan bayi. Bayi yang tidur miring atau tengkurap memiliki risiko mengalami sudden infant death syndrome (SIDS), yaitu kematian mendadak pada bayi.

Meskipun belum diketahui apa penyebab pasti dari SIDS, namun posisi bayi yang tidur miring dan tengkurap diduga meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi. Dilansir dari Healthy Children, posisi bayi yang tidur miring dan tengkurap dikhawatirkan membuat saluran pernapasan menyempit sehingga bayi susah bernapas lalu kekurangan oksigen.

Pada bayi berusia di bawah 4 bulan, otot lehernya masih belum kuat sehingga belum bisa menoleh dan menopang kepalanya sendiri. Akibatnya, bayi yang tidur miring akan berisiko mengalami kesulitan napas karena hidung dan mulutnya menempel pada kasur.

Akibatnya, posisi tidur miring tidak dianjurkan bagi bayi yang baru lahir hingga menginjak usia 1 tahun. Jika Anda mendapati si kecil tertidur miring atau tengkurap, maka sebaiknya ubah posisinya menjadi telentang.

Posisi Tidur Apa yang Aman bagi Bayi?

Dilansir dari Verywell Family, American Academy of Pediatrics merekomendasikan posisi tidur bayi yang paling aman untuk bayi yang baru lahir hingga usia 1 tahun adalah telentang. Posisi telentang diketahui dapat menurunkan risiko SIDS hingga 50%.

Untuk itu, orang tua dianjurkan selalu mengawasi posisi tidur si kecil, baik saat tidur siang maupun tidur malam. Meskipun posisi tidur ini mungkin tidak nyaman bagi sebagian bayi hingga ia mengubah posisi tidurnya, namun Anda bisa mengubah kembali posisi tidurnya menjadi telentang.

Selain memerhatikan posisi tidur yang aman bagi bayi, Anda juga perlu memastikan area tidur si kecil aman. Dilansir dari Medical News Today, beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memastikan bayi dapat tidur dengan aman antara lain:

• Posisikan bayi selalu tidur telentang
• Hindari menggunakan alas tidur yang terlalu lembam, pilih alas tidur yang empuk atau lembut
• Pastikan alas tidur bayi rata, kencang dan kuat
• Bayi boleh tidur di ruang yang sama dengan orang tua namun di tempat tidur terpisah
• Hindari meletakkan benda lembut seperti selimut, boneka dan benda-benda lainnya di sekitar tempat tidur bayi karena dapat mengganggu pernapasan
• Jaga suhu kamar tidur bayi tetap hangat, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas agar si kecil dapat tidur dengan nyenyak
• Hindari penggunaan bantalan yang diletakkan di sisi ranjang bayi

Selain cara di atas, Anda juga perlu memastikan bahwa si kecil bebas dari paparan asap rokok sehingga meminimalisir risiko terkena SIDS.

Mengatur posisi tidur bayi penting untuk menjaga keselamatan bayi di saat tidur. Sampaikan pada pasangan, pengasuh dan orang terdekat yang biasa membantu mengurus bayi Anda untuk selalu memperbaiki posisi tidur bayi jika ia tidur miring atau tengkurap. 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!