Definisi
Hepatitis A merupakan penyakit infeksi pada hati (liver) yang sangat menular dan disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV menyebar melalui makanan atau air minum yang terinfeksi, kontak langsung dengan pengidap hepatitis A, dan kontak dengan benda yang terinfeksi. Infeksi hepatitis A yang ringan tidak memerlukan pengobatan khusus. Mayoritas pengidap hepatitis A mengalami kesembuhan sempurna tanpa kerusakan hati permanen.
Kejadian hepatitis A di dunia sudah menurun sebanyak 90% hingga hanya 1.2 kasus per 100,000 populasi. Penurunan ini disebabkan oleh adanya vaksinasi pada tahun 1999. Pada tahun 2016, WHO mengestimasikan sekitar 7134 orang meninggal dunia akibat hepatitis A, yaitu sekitar 0,5% tingkat mortalitas atau kematian rata-rata dari suatu kasus. Indonesia termasuk negara dengan klasifikasi endemi HAV sedang atau intermediate, di mana transmisi umumnya terjadi dari orang ke orang, kontaminasi makanan dan minuman, serta adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) atau peningkatan kasus penyakit secara mendadak melebihi prediksi normalnya.
Penyebab
Virus Hepatitis A (HAV) merupakan virus yang menginfeksi hati (liver) dan menyebabkan peradangan. Peradangan dapat mempengaruhi fungsi hati dan menyebabkan berbagai gejala. Virus ini menyebar paling banyak melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Virus ini tidak menyebar melalui batuk atau bersin. Beberapa cara HAV dapat menyebar antara lain:
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang terpapar virus (fekal-oral). Penyebaran secara fekal-oral berarti makanan/minuman tersebut terinfeksi oleh tinja dari orang yang terinfeksi virus hepatitis A. Saat menyiapkan makanan, orang yang terinfeksi tersebut tidak mencuci tangannya dengan baik sehingga mengontaminasi makanannya. Bisa juga makanan dan minuman tersebut tidak melalui proses pengolahan yang baik.
- Mengonsumsi kerang yang tidak matang
- Kontak langsung seperti berhubungan seksual (anal-oral) dengan pengidap hepatitis A, walaupun orang tersebut tidak menunjukkan gejala
Masa inkubasi HAV berkisar antara 14–28 hari, namun bisa mencapai 50 hari. Virus akan menyebabkan infeksi pada hati sehingga mencetuskan peradangan. Pada sel hati, virus akan memperbanyak dirinya (replikasi). Sel kekebalan tubuh berusaha mengontrol infeksi dengan merusak sel-sel hati yang sudah terinfeksi virus hepatitis A. Virus tersebut biasanya akan dikeluarkan melalui cairan empedu, di mana empedu akan memberi warna pada feses. Pengidap hepatitis A memiliki konsentrasi virus tertinggi pada 2 minggu sebelum adanya gejala kuning pada tubuh, dan tidak lagi infeksius atau menyebarkan virus hepatitis A dalam kurun waktu 1 minggu setelah gejala muncul.
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami hepatitis A, antara lain:
- Bekerja, tinggal, atau berkunjung ke lokasi endemis hepatitis A (Afrika, Amerika Selatan, Asia seperti Cina, India, Vietnam)
- Tinggal di wilayah dengan sanitasi yang buruk
- Tinggal di wilayah padat penduduk
- Tinggal dengan orang lain yang mengidap hepatitis A
- Melakukan kontak seksual dengan pengidap hepatitis A
- Pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria
- Mengidap penyakit HIV yang dapat menurunkan kekebalan tubuh
- Menggunakan obat-obatan ilegal khususnya yang melalui jarum suntik
Gejala
Gejala dari hepatitis A umumnya tidak terlihat hingga beberapa minggu setelah paparan. Tidak semua orang yang mengalami hepatitis A menunjukkan gejala. Gejala lebih sering dialami oleh orang dewasa dibandingkan anak-anak. Gejala lebih parah ditunjukkan oleh lansia. Berikut adalah gejala-gejala yang dapat muncul pada penderita hepatitis A:
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Kulit dan bagian putih dari mata (sklera) berwarna kuning
- Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut, terutama di daerah kanan atas
- Warna feses pucat
- Kehilangan nafsu makan
- Demam
- Urin berwarna gelap
- Nyeri pada sendi
- Gatal pada kulit
Gejala yang timbul umumnya bersifat ringan dan hilang dalam beberapa minggu. Namun, pada beberapa kasus yang berat, infeksi hepatitis A berlangsung selama beberapa bulan.
Diagnosis
Dokter Anda akan menanyakan mengenai keluhan yang Anda alami, riwayat bepergian, riwayat mengonsumsi makanan yang tidak matang atau air yang kemungkinan terkontaminasi, dan riwayat vaksinasi hepatitis A. Jika Anda memiliki kondisi medis berkaitan dengan liver, sampaikan hal ini pada dokter Anda. Dokter Anda juga akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mengevaluasi warna sklera mata dan kulit Anda.
Pemeriksaan laboratorium juga digunakan untuk membantu menegakan diagnosis hepatitis A. Pemeriksaan laboratorium yang dapat membantu menemukan adanya bukti virus menginfeksi tubuh adalah pemeriksaan antibodi spesifik HAV (IgM). Adanya antibodi IgG atau immunoglobulin G anti-HAV juga dapat diperiksa, biasanya antibodi ini muncul setelah infeksi dan bertahan seumur hidup pada penderitanya. Selain memeriksa antibodi, dapat juga dilakukan pemeriksaan enzim hati untuk melihat bila terjadi kerusakan hati. Pada penderita hepatitis A, dapat ditemukan peningkatan alkalin fosfatase (ALP) dan bilirubin dan membaik dalam 1-6 minggu setelah munculnya gejala.
Tata Laksana
Tidak ada obat-obatan yang khusus untuk mengobati hepatitis A. Tubuh Anda dapat menangani hepatitis A dengan sendirinya. Pada sebagian besar kasus, hepatitis A dapat sembuh sempurna setelah 6 bulan tanpa komplikasi lanjutan. Tujuan dari pengobatan hepatitis A adalah untuk membuat Anda nyaman dan menanggulangi gejala. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan antara lain:
- Beristirahat dengan cukup. Infeksi hepatitis A dapat menyebabkan Anda merasa lelah dan energi berkurang
- Mual. Mual dapat membuat Anda sulit untuk makan. Konsumsi makanan dalam jumlah lebih kecil namun sering dapat membantu mengurangi mual. Konsumsi makanan tinggi kalori agar tetap dapat memenuhi kebutuhan kalori Anda.
- Hindari alkohol dan kurangi konsumsi obat-obatan. Liver Anda akan kesulitan untuk memproses obat-obatan dan alkohol. Dalam kondisi infeksi, hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu yang dimetabolisme di liver. Konsultasikan hal ini dengan dokter Anda.
Jika Anda mengalami hepatitis A, Anda dapat mengurangi risiko penyebaran hepatitis A dengan cara:
- Hindari aktivitas seksual. Aktivitas seksual dapat menyebarkan virus ke pasangan seksual Anda. Kondom tidak dapat memberikan proteksi yang adekuat.
- Cuci tangan setelah menggunakan toilet
- Jangan memasak makanan untuk orang lain ketika Anda sedang terinfeksi. Hal ini dapat menjadi cara penyebaran kepada orang lain.
Komplikasi
Tidak seperti hepatitis tipe yang lain, hepatitis A tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang pada hati dan tidak menyebabkan infeksi kronik. Pada kasus yang jarang, hepatitis A dapat menyebabkan kerusakan tiba-tiba pada seluruh fungsi liver, terutama pada orang lebih tua atau memiliki penyakit liver kronis. Walaupun jarang terjadi, hepatitis A berpontensi untuk menjadi hepatitis fulminan, yaitu suatu kondisi kematian sel hati yang masif dan dapat menyebabkan gagal hati akut.
Pencegahan
Pencegahan infeksi hepatitis A dapat dilakukan dengan:
- Menjaga kebersihan diri
- Cuci tangan sebelum dan setelah makan, menangani makanan, dan ke toilet, lakukan 6 langkah cuci tangan menurut WHO
- Gunakan sarung dan masker ketika membuang muntahan atau feses, lalu cuci tangan setelahnya
- Gunakan sumpit atau sendok yang bersih ketika makan
- Hindari masuk kerja atau berkerumun ketika mengalami gejala diare atau muntah
- Jaga kebersihan lingkungan
- Jaga kebersihan dapur dan peralatan dapur Anda
- Lakukan disinfeksi permukaan yang sering disentuh dengan cairan yang terbuat dari pemutih yang sudah diencerkan (1 bagian pemutih 5,25% dengan 99 bagian air), diamkan 15-30 menit, kemudian bilas dan keringkan. Untuk permukaan logam, Anda dapat melakukan desinfeksi dengan alkohol
- Gunakan handuk sekali pakai ketiak bersin atau batuk
- Jaga kebersihan makanan dengan 5 kunci keamanan pangan, yaitu pilih bahan mentah yang aman, jaga agar tangan dan peralatan masak tetap bersih, pisahkan makanan mentah dan matang, masak hingga matang, dan simpan makanan pada suhu aman. Konsumsi air yang telah direbus atau dari suplai yang terpercaya. Hindari konsumsi air es yang asalnya tidak diketahui
- Lakukan vaksinasi hepatitis A jika Anda merupakan orang yang berisiko tinggi, yaitu:
- Orang yang bepergian ke daerah endemik hepatitis A
- Memiliki kelainan faktor pembekuan darah
- Memiliki penyakit liver kronis
- Pria berhubungan seksual dengan sesama pria
Kapan harus ke dokter?
Periksakan diri Anda ke dokter jika Anda mengalami gejala dan tanda hepatitis A. Mendapatkan vaksin hepatitis A atau injeksi imunoglobulin setelah 2 minggu pasca paparan terhadap hepatitis dapat melindungi Anda dari infeksi.
- dr Hanifa Rahma
Iorio N, John S. Hepatitis A. [Updated 2021 Jul 19]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459290/
World Health Organization (2021). Hepatitis A. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a
Centers for Disease Control and Prevention (2020). Viral Hepatitis. Available from: https://www.cdc.gov/hepatitis/hav/afaq.htm
Centre for Health Protection, Department of Health, The Government of Hong Kong Special Administrative Region (2019). Hepatitis A. Available from: https://www.chp.gov.hk/en/healthtopics/content/24/24.html
Mayo Clinic Staff (2020). Hepatitis A. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-a/diagnosis-treatment/drc-20367055