Brand/Nama Lain
Crixivan
Cara Kerja
Indinavir adalah obat antiretroviral yang termasuk dalam kelas protease inhibitor dan digunakan untuk mengobati infeksi HIV. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim protease HIV, yang penting bagi virus untuk memproses protein-virus menjadi bentuk yang matang dan menular.
Dengan terhambatnya protease, virus tidak dapat membentuk partikel baru yang fungsional, sehingga jumlah virus dalam tubuh menurun dan sistem kekebalan tubuh memiliki kesempatan untuk melawan infeksi.
Indikasi
Indinavir digunakan terutama untuk mengobati infeksi HIV-1 pada orang dewasa dan anak-anak sebagai bagian dari terapi kombinasi antiretroviral. Obat ini diresepkan untuk menurunkan jumlah virus dalam darah, meningkatkan fungsi sistem kekebalan, dan mencegah berkembangnya AIDS serta komplikasi terkait HIV.
Kontraindikasi
Indinavir dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap indinavir atau komponen formulasi obat. Obat ini harus dihindari pada pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat atau kondisi medis tertentu yang dapat diperparah oleh efek samping indinavir, serta tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat-obatan yang mengalami interaksi serius dengan metabolisme CYP3A, karena dapat meningkatkan risiko toksisitas atau menurunkan efektivitas terapi.
Efek Samping
Indinavir dapat menimbulkan beberapa efek samping, yang paling umum meliputi mual, diare, sakit kepala, dan rasa lelah. Selain itu, obat ini juga dapat menyebabkan gangguan ginjal seperti pembentukan kristal urine atau batu ginjal, perubahan fungsi hati, serta lipodistrofi dan peningkatan kadar lipid darah pada penggunaan jangka panjang.
Sediaan
Indinavir umumnya tersedia dalam kapsul keras untuk pemberian oral, dengan kandungan aktif biasanya 200 mg per kapsul. Beberapa formulasi juga mungkin tersedia sebagai suspensi oral, meskipun ini jarang digunakan dan lebih umum pada penelitian atau penggunaan pediatrik.
Dosis
Dosis indinavir pada orang dewasa diberikan 800 mg setiap 8 jam sebagai bagian dari terapi kombinasi antiretroviral. Obat ini harus dikonsumsi dengan perut kosong dan diikuti dengan asupan cairan yang cukup untuk mencegah komplikasi ginjal.
Pada anak-anak, dosis disesuaikan berdasarkan berat badan atau luas permukaan tubuh dengan pemantauan klinis dan laboratorium yang ketat.
Keamanan
Indinavir termasuk dalam kategori kehamilan B menurut FDA, yang berarti studi pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol memadai pada wanita hamil. Penggunaan obat ini selama kehamilan hanya dianjurkan jika manfaat yang diharapkan lebih besar daripada potensi risiko bagi janin.
Interaksi Obat
Indinavir memiliki interaksi dengan obat-obatan yang dimetabolisme oleh enzim CYP3A. Penggunaan bersamaan dengan inhibitor atau inducer CYP3A dapat meningkatkan toksisitas atau menurunkan efektivitas indinavir.
Beberapa obat seperti rifampisin, statin tertentu, dan obat-obatan antiaritmia perlu dihindari atau disesuaikan dosisnya karena berisiko menimbulkan efek samping serius atau gangguan metabolisme obat.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Alvidiani Agustina Damanik
Mayo Clinic. (2025, November 1). Indinavir (oral route) – Side effects & dosage. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/indinavir-oral-route/description/drg-20064326
MedlinePlus. (2025, April 15). Indinavir: Drug information. U.S. National Library of Medicine. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a696028.html
Panel on Antiretroviral Therapy and Medical Management of Children Living with HIV. (2018, May 22). Indinavir (IDV, Crixivan). In Guidelines for the use of antiretroviral agents in pediatric HIV infection. U.S. Department of Health and Human Services. https://clinicalinfo.hiv.gov/en/guidelines/pediatric-arv/indinavir
Sohraby, F., & Aryapour, H. (2021). Comparative analysis of the unbinding pathways of antiviral drug Indinavir from HIV and HTLV1 proteases by supervised molecular dynamics simulation. PLoS ONE, 16(9), e0257916. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0257916