Jalan kaki setelah makan adalah kebiasaan sederhana yang dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari membantu proses pencernaan hingga mendukung penurunan berat badan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ringan ini bisa membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan metabolisme, serta mengurangi rasa kantuk setelah makan.

Meski terlihat sepele, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar manfaat jalan kaki setelah makan bisa dirasakan secara optimal. Apa saja hal-hal tersebut? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini.

Risiko Jalan Kaki Setelah Makan

Jalan kaki setelah makan memang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Namun, aktivitas ini juga memiliki risiko jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat. Penting untuk menyesuaikan waktu dan intensitas jalan kaki dengan kondisi tubuh masing-masing. Jika dilakukan terlalu cepat setelah makan atau terlalu intens, justru bisa menimbulkan gangguan pencernaan dan membuat tubuh tidak nyaman.

Berikut beberapa keluhan yang mungkin muncul:

Kembung

Melakukan aktivitas fisik terlalu cepat setelah makan dapat menyebabkan gas terperangkap di saluran pencernaan. Hal ini bisa membuat perut terasa penuh, kembung, dan tidak nyaman.

Mual dan muntah

Berjalan terlalu cepat setelah makan dapat mengganggu proses pencernaan awal, sehingga menimbulkan rasa mual. Pada beberapa orang yang lebih sensitif, hal ini bahkan bisa menyebabkan muntah.

Baca Juga: Dampak Jalan Kaki Terlalu Berlebihan

Refluks asam

Posisi tubuh yang tegak sambil bergerak dengan cepat setelah makan dapat memperburuk gejala refluks asam, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat GERD.

Diare

Dalam beberapa kasus, gangguan pencernaan yang terjadi setelah makan bisa memicu pergerakan usus menjadi lebih cepat, sehingga Anda mungkin mengalami diare ringan.

Baca Juga: Jalan Kaki 10.000 Langkah Bisa Bakar Berapa Kalori?

Tips Jalan Kaki Aman Setelah Makan

Agar terhindar dari risiko gangguan pencernaan saat berjalan kaki setelah makan, perhatikan beberapa hal berikut:

• Tunggu 10–15 menit sebelum mulai berjalan. Beri waktu agar proses pencernaan awal di lambung berjalan lancar tanpa gangguan.

• Jaga intensitas berjalan tetap ringan. Cukup jalan santai saja, tanpa perlu terburu-buru atau menjadikannya sesi olahraga berat.

• Jalan kaki singkat sudah cukup. Tidak selalu lebih lama lebih baik; berjalan terlalu lama dekat dengan waktu makan atau tidur bisa membebani tubuh.

• Pilih rute yang datar. Hindari jalanan menanjak dan pilih jalur datar di sekitar rumah untuk mengurangi beban tubuh.

• Gunakan alas kaki yang nyaman. Pilih sepatu atau sandal yang empuk dan mendukung telapak kaki dengan baik untuk mencegah cedera.

• Hindari makanan berat atau tinggi lemak sebelum jalan kaki. Ini membantu mencegah rasa mual atau refluks asam.

Segera hentikan aktivitas berjalan dan duduk jika Anda merasa mual, kram, atau tidak nyaman. Ingat, konsistensi dalam melakukannya jauh lebih penting daripada intensitas.

Jika rasa mual atau ketidaknyamanan terus berlanjut meski sudah beristirahat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau manfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!