Krim hidrokortison sering digunakan untuk mengatasi peradangan kulit, seperti gatal, ruam, atau iritasi akibat alergi. Meskipun efektif, penggunaan krim ini harus dilakukan dengan hati-hati. Penggunaan yang sembarangan atau berlebihan, terutama dalam jangka panjang dan tanpa resep dokter, dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

Efek samping yang muncul bisa bervariasi, mulai dari iritasi ringan hingga masalah kulit yang lebih serius. Yuk, ketahui lebih lanjut apa saja efek samping penggunaan krim hidrokortison.

Kapan Perlu Menggunakan Krim Hidrokortison?

Krim hidrokortison sering digunakan untuk meredakan peradangan dan gejala iritasi kulit, seperti gatal, kemerahan, atau pembengkakan. Krim ini bekerja dengan cara menekan respons sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peradangan, sehingga membantu mengurangi gejala tersebut.

Krim hidrokortison direkomendasikan untuk mengatasi kondisi seperti eksim, dermatitis, gigitan serangga, atau reaksi alergi ringan. Krim ini tersedia dalam berbagai konsentrasi, mulai dari 0,5% hingga 2,5%, tergantung pada tingkat keparahan kondisi yang diobati.

Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati. Dokter biasanya hanya merekomendasikan hidrokortison jika gejala peradangan tidak membaik dengan perawatan biasa. Selain itu, krim ini sebaiknya digunakan dalam jangka waktu yang singkat dan dengan dosis yang tepat untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Cara Mengatasi Iritasi Kulit Akibat Eksfoliasi Berlebihan

Efek Samping penggunaan Krim Hidrokortison

Penggunaan krim hidrokortison dapat menyebabkan berbagai efek samping, baik yang ringan maupun yang lebih serius. 

Efek samping ringan meliputi:

• Kulit kering.
• Sensasi terbakar atau perih di area yang diaplikasikan.
• Iritasi ringan.
• Gatal.
• Kemerahan sementara.

Namun, pada penggunaan jangka panjang atau penggunaan berlebihan, efek sampingnya bisa menjadi lebih serius, di antaranya:

• Penipisan kulit yang membuat kulit menjadi tipis, rapuh, dan mudah terluka.
• Perubahan warna kulit, seperti menjadi lebih gelap atau lebih terang di area yang diaplikasikan.
• Meningkatnya risiko infeksi bakteri, jamur, atau virus pada kulit.
• Munculnya garis-garis halus, terutama bila digunakan di area kulit sensitif, seperti wajah atau lipatan kulit.

Baca Juga: Ciri-Ciri Kulit Kering dan Problem Kulit yang Dialami

Cara Menggunakan Krim Hidrokortison yang Aman

Agar penggunaan krim hidrokortison memberikan manfaat maksimal dan meminimalkan munculnya risiko efek samping, berikut adalah petunjuk penggunaan yang perlu diikuti:

1. Gunakan krim secara tipis dan hanya pada area yang diperlukan.
2. Selalu gunakan krim sesuai dosis yang direkomendasikan dokter atau petunjuk kemasan. Jangan meningkatkan jumlah penggunaan tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping.
3. Hindari mengoleskan krim pada area wajah, sekitar mata, area genital, atau lipatan kulit tanpa saran dokter.
4. Batasi penggunaan krim hidrokortison maksimal dua minggu atau sesuai petunjuk dokter.
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah mengoleskan krim.
6. Jangan menutup area yang diobati dengan perban atau kain. Penggunaan penutup dapat meningkatkan penyerapan krim dan berisiko meningkatkan efek samping.

Apabila terjadi iritasi, infeksi, efek samping lain, atau gejala yang dirasakan semakin memburuk dan keluhan tidak juga membaik, segera hentikan penggunaan krim hidrokortison dan konsultasikan dengan dokter. Anda juga bisa melakukan konsultasi bersama dokter dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!