Mendengkur adalah fenomena umum yang terjadi ketika udara melewati rongga mulut dan tenggorokan dan menyebabkan getaran. Meskipun biasanya tidak berbahaya, bagi sebagian orang mendengkur bisa menjadi masalah yang mengganggu terutama bagi pasangan tidur mereka.

Di media sosial banyak dibagikan kisah praktik mouth taping untuk membantu mengurangi masalah mendengkur. Benarkah praktik ini benar-benar efektif mengatasi masalah mendengkur?

Apa itu Mouth Taping

Mouth taping adalah praktik menutup mulut dengan selotip berpori sehingga mulut tertutup sepanjang tidur. Prosesnya cukup sederhana. Anda hanya perlu menempelkan potongan selotip berpori menutupi bibir atas dan bawah dengan tujuan mencegah mulut terbuka. Selotip yang digunakan adalah jenis selotip berpori yang memungkinkan sirkulasi udara, tetapi juga cukup kuat untuk menahan mulut tertutup.

Tujuan melakukan hal ini adalah memaksa tubuh untuk bernapas melalui hidung selama tidur. Praktik ini diyakini dapat membantu mengatasi masalah mendengkur, masalah pernapasan mulut dan efek negatif yang mungkin terkait.

Mendengkur mungkin terdengar seperti fenomena biasa yang memengaruhi tidur orang lain karena suara dengkuran yang keras. Namun, sebenarnya mendengkur juga bisa menjadi tanda masalah pernapasan yang lebih serius seperti sleep apnea atau gangguan pernapasan lainnya. Dalam beberapa kasus, bernapas melalui hidung dikatakan dapat membantu menjaga saluran napas tetap terbuka sehingga memungkinkan mengurangi terjadinya dengkuran.

Baca Juga: Mengenal Gangguan Tidur Sleep Apnea

Benarkah Mouth Taping Bisa Mengurangi Masalah Mendengkur?

Penelitian menunjukkan bahwa mouth taping mungkin bermanfaat sebagai praktik untuk mengurangi mendengkur, terutama mereka dengan sleep apnea ringan. Sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat Anda tidur. Pada sleep apnea ringan, terjadi episode singkat di mana napas terhenti atau menjadi dangkal selama tidur.

Sleep apnea ringan ditandai dengan mendengkur, kesulitan bernapas, atau terbangun dengan perasaan sesak napas. Sleep apnea ringan bisa memiliki dampak pada kualitas tidur dan kesehatan secara umum jika tidak diobati.

Dalam sebuah studi yang dilakukan pada orang-orang dengan sleep apnea ringan, mereka yang menggunakan plester mulut berpori dapat bernapas melalui hidung selama tidur. Perubahan signifikan ini mengurangi dengkuran dan kejadian sesak napas.

Baca Juga: Mengapa Pria Lebih Sering Mendengkur Daripada Wanita?

Meskipun demikian, belum ada penelitian yang secara khusus mengevaluasi efektivitas mouth taping dalam mengatasi mendengkur pada orang yang tidak menderita sleep apnea. Oleh karena itu, tetap dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah mouth tapping benar-benar efektif dalam mengurangi mendengkur akibat penyebab lain.

Praktik mouth taping dapat mengganggu kemampuan bernapas secara penuh dan mengakibatkan iritasi kulit, reaksi alergi serta ruam. Selain itu, menempelkan benda berperekat pada tubuh dengan menggunakan bahan yang tidak aman bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Sebelum mencoba praktik ini, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi dan saran yang tepat dalam mengatasi masalah pernapasan Anda.

Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter apabila memiliki gejala sleep apnea seperti merasa kelelahan setiap bangun tidur, mengantuk sepanjang hari, memiliki perubahan suasana hati, pasangan tidur mengatakan bahwa Anda mendengkur atau berhenti bernapas sejenak di tengah tidur, mengalami perubahan pola pernapasan, serta sering kali sakit kepala saat terbangun.

Manfaatkan pula layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!