Migrain adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri berdenyut hebat, umumnya di satu sisi kepala. Kondisi ini sering disertai mual, muntah, serta sensitivitas berlebihan terhadap cahaya dan suara.
Pada sebagian orang, migrain juga dapat menyebabkan brain fog dan gangguan ingatan, baik sebelum maupun setelah serangan terjadi. Lalu, bagaimana migrain bisa membuat seseorang menjadi mudah lupa? Simak penjelasannya berikut ini.
Hubungan Antara Migrain dengan Masalah Ingatan
Beberapa penderita migrain mengeluhkan masalah ingatan, meskipun hubungan pasti antara keduanya belum sepenuhnya dipahami. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian orang mengalami gangguan ingatan dan brain fog di antara episode migrain, namun para ahli belum menemukan penyebab yang jelas.
Brain fog sendiri bukanlah penyakit, melainkan istilah untuk menggambarkan gangguan fungsi kognitif seperti kesulitan berkonsentrasi, mudah lupa, kebingungan, atau kesulitan menemukan kata yang tepat. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurang tidur, stres, atau efek samping obat.
Beberapa ahli berpendapat bahwa gangguan ini bukan benar-benar kehilangan memori, melainkan akibat menurunnya konsentrasi saat serangan migrain terjadi. Ketika seseorang sulit fokus selama migrain, informasi yang diterima menjadi tidak tersimpan dengan baik, sehingga tampak seperti lupa padahal sebenarnya karena gangguan konsentrasi.
Ada juga pendapat lain yang menyebutkan kondisi ini sebagai kognifobia, yaitu ketakutan untuk berpikir atau menganalisis terlalu dalam karena khawatir memicu migrain. Ketakutan ini dapat menyebabkan seseorang menghindari aktivitas berpikir intensif, sehingga tampak seperti kehilangan kemampuan mengingat atau bernalar dalam jangka panjang.
Baca Juga: Penyebab dan Pemicu Migrain yang Perlu Anda Ketahui
Penyebab Masalah Ingatan dan Brain Fog Ketika Migrain
Cortical spreading depression (CSD)
Berdasarkan hasil pemeriksaan MRI, migrain diduga melibatkan perubahan aktivitas otak yang memengaruhi cara otak memproses pikiran dan informasi.
Saat serangan migrain terjadi, aliran listrik dan darah di otak dapat menurun sementara pada area tertentu. Kondisi ini dikenal dengan istilah cortical spreading depression (CSD), yaitu gelombang perubahan aktivitas listrik yang menyebar di permukaan otak, terutama di bagian yang berperan dalam penglihatan, berpikir, dan mengingat.
Para ahli meyakini bahwa CSD inilah yang menjadi salah satu penyebab munculnya aura, yaitu gangguan penglihatan atau sensasi tertentu yang sering muncul sebelum migrain. Selain itu, perubahan aliran darah dan aktivitas listrik tersebut juga dapat memicu peradangan pada selaput otak (meninges), yang berkontribusi terhadap rasa nyeri khas pada migrain.
Sistem glimfatik
Cortical spreading depression (CSD) diketahui dapat memengaruhi sistem glimfatik, yaitu sistem yang berfungsi membuang racun dan sisa metabolisme dari otak.
Jika proses pembuangan limbah ini terganggu, racun dan zat sisa bisa menumpuk sehingga mengganggu fungsi otak. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan brain fog. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa migrain dapat membuat seseorang tampak pelupa atau sulit fokus setelah serangan terjadi.
Migrain hemiplegik
Migrain hemiplegik merupakan jenis migrain yang jarang terjadi dan dapat menyebabkan gangguan fungsi otak yang berlangsung lama, termasuk kehilangan ingatan jangka panjang.
Kondisi ini ditandai dengan kelemahan pada satu sisi tubuh, disertai sakit kepala hebat serta gejala migrain lainnya seperti mual, gangguan penglihatan, dan kesemutan. Gejala biasanya berkembang secara bertahap dalam 20 hingga 30 menit, dan dapat berlangsung selama beberapa hari sebelum akhirnya membaik.
Baca Juga: Jangan Anggap Enteng, Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Migrain saat Hamil
Cara Mencegah Masalah Ingatan Akibat Migrain
Hingga saat ini, penelitian mengenai hubungan antara migrain dan kemampuan kognitif masih terus berkembang. Karena itu, belum ada penanganan khusus untuk mengatasi masalah ingatan akibat migrain.
Selain pengobatan medis, beberapa perawatan rumahan dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan migrain, antara lain:
- Menerapkan pola makan sehat dan teratur
- Melakukan latihan beban dan olahraga aerobik secara rutin
- Berlatih yoga atau meditasi untuk menenangkan pikiran
- Mengelola stres dengan baik
- Menjalani terapi perilaku kognitif (CBT)
- Melakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau pijat lembut
Para peneliti masih berupaya memahami lebih dalam bagaimana migrain dapat memengaruhi fungsi otak dan daya ingat. Jika memiliki keluhan atau pertanyaan seputar migrain dan kesehatan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Brazier, Y. (2025). Does Migraine Cause Memory Loss? What to Know About Brain Fog and Other Cognitive Symptoms. Available from: https://www.everydayhealth.com/migraine/does-migraine-cause-memory-loss/
Askinaxi, O. (2024). Is There a Connection Between Aphasia and Migraine?. Available from: https://www.healthline.com/health/migraine/aphasia-and-migraine
American Migraine Foundation. (2022). Migraine, Brain Fog and Memory Loss: How They Affect You. Available from: https://americanmigrainefoundation.org/resource-library/migraine-brain-fog/
Mayo Clinic. Migraine. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/migraine-headache/diagnosis-treatment/drc-20360207