Akupunktur dan akupresur adalah bagian dari pengobatan tradisional Tiongkok yang hingga kini masih banyak dipraktikkan. Keduanya berangkat dari konsep serupa, yaitu menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh untuk melancarkan aliran energi yang diyakini terganggu saat seseorang sakit.

Lalu, apa perbedaan antara akupunktur dan akupresur, serta mana yang lebih efektif sebagai metode pengobatan? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Perbedaan Akupunktur dan Akupresur

Dalam pengobatan tradisional Tiongkok (Traditional Chinese Medicine/TCM), tubuh manusia dipandang sebagai satu kesatuan energi yang disebut qi. Energi ini mengalir melalui jalur meridian yang terhubung dengan berbagai organ. Ketika aliran qi terhambat, maka dapat muncul rasa nyeri atau penyakit.

Untuk melancarkan aliran energi tersebut, dilakukan stimulasi pada titik-titik tertentu. Pada akupunktur, titik energi (acupoint) ditusuk menggunakan jarum, sedangkan pada akupresur, titik yang sama dipijat dengan ujung jari, siku, atau alat khusus. Stimulasi ini diyakini dapat meningkatkan produksi hormon, memperlancar aliran darah dan oksigen, serta membuat pasien merasa lebih baik.

Baca Juga: Mengenal Japanese Water Therapy, Minum Air untuk Menurunkan Berat Badan, Benarkah Efektif?

Berikut ini perbedaan mendasar antara akupunktur dan akupresur:

Alat yang digunakan

Perbedaan utama antara akupunktur dan akupresur terletak pada alat yang digunakan. Akupunktur dilakukan dengan menusukkan jarum tipis ke titik-titik tertentu, sedangkan akupresur menggunakan tekanan dari ujung jari, siku, atau alat khusus. Dalam perkembangannya, akupunktur juga dapat dikombinasikan dengan aliran listrik yang dialirkan melalui jarum untuk memberikan stimulasi tambahan.

Sensasi yang dirasakan

Pada akupunktur, pasien biasanya merasakan sensasi seperti kesemutan, hangat, atau sedikit tidak nyaman di area yang ditusuk jarum. Sementara itu, pada akupresur, sensasi yang muncul berasal dari tekanan pijatan dan teknik yang digunakan oleh terapis.

Kedalaman stimulasi 

Akupresur bekerja dengan pijatan atau sentuhan pada permukaan kulit, sedangkan akupunktur menggunakan jarum yang dapat menembus lebih dalam. Hal ini memungkinkan akupunktur memberikan efek terapeutik yang dianggap lebih kuat.

Pelaksanaan terapi

Akupunktur sebaiknya hanya dilakukan oleh terapis terlatih dan tidak dianjurkan untuk dilakukan sendiri. Saat ini, akupunktur bahkan telah diakui sebagai salah satu cabang medis, sehingga terapisnya bisa menempuh pendidikan resmi.

Sebaliknya, akupresur lebih fleksibel karena dapat dilakukan oleh terapis maupun sendiri di rumah untuk membantu meredakan keluhan tertentu.

Aplikasi sehari-hari

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa akupunktur maupun akupresur dapat menjadi terapi yang efektif untuk kondisi tertentu. Akupunktur umumnya diberikan sebagai terapi komplementer, sedangkan akupresur lebih banyak digunakan untuk perawatan diri, relaksasi, serta membantu mengatasi berbagai keluhan fisik maupun mental.

Baca Juga: Jenis Minyak yang Dapat Digunakan untuk Pijat Bayi

Mana yang Lebih Efektif untuk Pengobatan?

Baik akupunktur maupun akupresur merupakan pengobatan alternatif yang dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Sejumlah penelitian menilai akupunktur lebih efektif sebagai pelengkap terapi medis, sedangkan akupresur lebih sering dimanfaatkan untuk relaksasi atau pemulihan kondisi tertentu.

Sebelum memilih, pertimbangkan kenyamanan, tujuan terapi, preferensi pribadi, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Hasil optimal biasanya diperoleh bila terapi dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan dan perkembangan kondisi.

Untuk menentukan jenis terapi yang akan dilakukan sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!