Penyebab dan Tanda-Tanda Kortisol Tinggi

Penyebab dan Tanda-Tanda Kortisol Tinggi
Ilustrasi kenaikan berat badan. Credit: Freepik

Bagikan :


Hormon kortisol adalah hormon yang berperan dalam mengatur respons tubuh terhadap stres. Ketika hormon kortisol terlalu tinggi dalam jangka waktu panjang, hal ini dapat menyebabkan sindrom Cushing atau komplikasi lainnya. Mengenali gejala kortisol tinggi dapat membantu pasien mendapat penanganan yang tepat.

 

Apa Itu Hormon Kortisol?

Hormon kortisol juga dikenal sebagai hormon stres. Hormon ini dikeluarkan oleh kelenjar adrenal yang berada di ginjal. Tubuh secara alami mengeluarkan hormon sebagai respons persiapan diri menghadapi tekanan psikis. Selain respon terhadap stres, hormon kortisol juga berfungsi untuk mengatur metabolisme dan tekanan darah, serta mengatur siklus tidur-bangun.

Sepanjang hari, kadar hormon kortisol dalam tubuh secara alami akan mengalami fluktuasi. Namun, jika tubuh memproduksi kortisol dalam jumlah berlebih, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.

Ketika kadar kortisol tetap tinggi dalam jangka waktu lama, kondisi tersebut dapat mengganggu fungsi berbagai organ dan berdampak negatif pada kesehatan tubuh.

Baca Juga: Mengapa Berat Badan Bertambah Setelah Berolahraga?

 

Penyebab Hormon Kortisol Tinggi

Ada beberapa penyebab mengapa kelenjar adrenal melepaskan terlalu banyak kortisol, di antaranya:

1. Stres
Saat menghadapi stres, kelenjar adrenal melepaskan hormon kortisol sebagai bagian dari respons fight or flight. Setelah pemicu stres hilang, kadar hormon biasanya kembali normal. Namun, stres yang berkepanjangan dapat membuat kadar kortisol tetap tinggi. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memengaruhi berbagai fungsi tubuh dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti serangan jantung dan stroke.

2. Masalah pada kelenjar pituitari
Kelenjar pituitari berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon. Jika terjadi gangguan, seperti adanya tumor pada kelenjar ini, produksi hormon bisa terganggu. Salah satu dampaknya adalah peningkatan pelepasan hormon yang merangsang produksi kortisol secara berlebihan.

3. Tumor pada kelenjar adrenal
Tumor, baik yang bersifat jinak maupun ganas, dapat terbentuk pada kelenjar adrenal. Kedua jenis tumor ini berpotensi menyebabkan produksi kortisol berlebih, yang memicu gangguan hormonal dalam tubuh.

4. Efek samping obat-obatan
Penggunaan obat tertentu, seperti kortikosteroid, terutama dalam jangka panjang, bisa menyebabkan peningkatan kadar kortisol. Jika kadar kortisol tinggi disebabkan oleh konsumsi obat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa anjuran dokter, karena bisa menimbulkan efek samping serius.

Baca Juga: Tips Menurunkan Berat Badan dengan Metode 30-30-30, Benarkah Efektif?

 

Tanda-Tanda Hormon Kortisol Tinggi

Salah satu tanda bahwa seseorang memiliki kadar hormon kortisol yang tinggi dalam jangka panjang adalah munculnya sindrom Cushing. Beberapa gejala khas dari sindrom ini meliputi:

  • Timbunan lemak di antara bahu (dikenal sebagai "buffalo hump").
  • Wajah yang tampak membulat (moon face).
  • Munculnya stretch mark berwarna merah muda atau ungu pada kulit.

Selain gejala tersebut, sindrom Cushing juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, pengeroposan tulang (osteoporosis), dan dalam beberapa kasus, berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Tanda-tanda kadar kortisol yang tinggi bisa berbeda pada setiap orang. Selain gejala utama, tanda lain yang dapat muncul meliputi:

  • Kondisi kronis seperti diabetes, hipertensi, dan osteoporosis.
  • Tubuh mudah lelah dan terasa lemah.
  • Perubahan suasana hati atau gangguan kesehatan mental.
  • Masalah reproduksi, seperti disfungsi ereksi, menstruasi tidak teratur, atau penurunan jumlah sperma.
  • Perubahan pada kulit dan rambut.
  • Peningkatan berat badan.

 

Hormon kortisol akan meningkat ketika seseorang mengalami stres. Pada kondisi tertentu, hormon kortisol tidak menurun setelah stres mereda. Hal ini menyebabkan seseorang mengalami kortisol tinggi yang dapat memicu komplikasi dan penyakit kronis.

Apabila Anda mengalami gejala kortisol tinggi sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 14 Mei 2025 | 12:04

Santos-Longhurst, A. What Are the Symptoms and Causes of High Cortisol Levels?. (2025). Available from: https://www.healthline.com/health/high-cortisol-symptoms#symptoms

Cleveland Clinic. Cortisol. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/22187-cortisol

Bradley, S. (2025). 5 Signs and Symptoms of High Cortisol. Available from:  https://www.health.com/high-cortisol-signs-7554053

Mayo Clinic. Cushing Syndrome. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cushing-syndrome/symptoms-causes/syc-20351310