Menjelang pernikahan, pasangan biasanya disibukkan dengan berbagai persiapan. Namun di tengah fokus pada aspek mental, emosional, dan finansial, ada satu langkah kesehatan penting yang sering terlupakan, yaitu pemeriksaan HIV.

Melakukan skrining HIV sebelum menikah bukan hanya bertujuan memastikan kondisi kesehatan diri sendiri, tetapi juga menjadi bentuk tanggung jawab dan perlindungan terhadap pasangan.

Apa itu HIV?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika tidak mendapatkan pengobatan, infeksi ini dapat berkembang menjadi AIDS, yaitu kondisi serius ketika tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi.

Dengan terapi yang tepat dan dimulai sejak dini, orang dengan HIV dapat hidup sehat, berumur panjang, dan bahkan memiliki anak yang bebas dari HIV.

Hal penting yang perlu dipahami adalah bahwa HIV tidak selalu menimbulkan gejala. Seseorang bisa terinfeksi selama bertahun-tahun tanpa merasa sakit. Karena itu, satu-satunya cara untuk mengetahui status HIV secara pasti adalah melalui pemeriksaan darah.

Baca Juga: Gejala HIV Yang Biasanya Dialami Wanita

Mengapa Perlu Tes HIV Sebelum Menikah?

Pemeriksaan HIV sangat penting sebelum menikah karena beberapa alasan, di antaranya:

Untuk mencegah penularan

HIV bisa menular melalui hubungan intim tanpa pengaman, kontak dengan darah, atau dari ibu ke bayi selama hamil, melahirkan, dan menyusui. Jika salah satu pasangan sudah terinfeksi tetapi tidak mengetahuinya, risiko penularan ke pasangan sehat menjadi sangat tinggi, terutama jika tidak memakai kondom atau tidak menjalani pengobatan.

Namun jika status HIV diketahui sejak awal, pasangan dapat melakukan pencegahan dengan jauh lebih efektif. Pengobatan ARV (antiretroviral) dapat menekan jumlah virus hingga sangat rendah bahkan tidak terdeteksi, sehingga risiko penularan bisa menjadi sangat kecil.

Kesempatan pengobatan lebih dini

Semakin cepat HIV terdeteksi, semakin baik hasil pengobatannya. Orang yang memulai terapi ARV sejak dini dapat menjaga kesehatannya, tetap aktif dan produktif, serta menjalani kehidupan layaknya orang pada umumnya.

Melindungi anak yang akan lahir

Bagi pasangan yang berencana memiliki anak, mengetahui status HIV sangat penting. Dengan penanganan medis yang tepat, risiko penularan HIV dari ibu ke bayi dapat ditekan hingga kurang dari 1%.

Membangun kepercayaan dan keterbukaan

Menjalani tes HIV bersama merupakan bentuk komunikasi yang terbuka dan saling percaya. Langkah ini menunjukkan bahwa kedua pasangan sama-sama berkomitmen membangun keluarga yang sehat, jujur, dan saling mendukung.

Baca Juga: Bisakah HIV Menular Lewat Gigitan Nyamuk?

Bagaimana Bila Hasil Tes Positif HIV?

Jangan panik. Hasil tes HIV positif bukanlah akhir dari segalanya. Saat ini, HIV dapat dikendalikan dengan obat harian yang disediakan gratis di fasilitas kesehatan pemerintah.

Dengan disiplin minum obat, jumlah virus dapat ditekan sangat rendah. Artinya, HIV tidak menular ke pasangan, tidak berkembang menjadi AIDS, pasangan tetap dapat memiliki anak yang sehat, dan kehidupan dapat berlangsung normal seperti biasa.

Hal yang paling penting adalah dukungan dari pasangan. Banyak pasangan tetap melanjutkan pernikahan dan membangun keluarga yang bahagia setelah mengetahui status HIV, karena mereka memilih untuk saling merawat, bukan saling menyalahkan.

Melakukan tes HIV sebelum menikah adalah langkah sederhana namun sangat berarti. Dengan mengetahui status kesehatan sejak awal, pasangan dapat memulai kehidupan bersama dengan rasa aman, saling percaya, dan kesiapan untuk saling menjaga.

Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pemeriksaan HIV, Anda bisa berkonsultasi ke dokter melalui layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!