Phenol peeling merupakan proses pengelupasan kulit secara kimiawi dan intensif yang belakangan ini sedang populer. Proses pengelupasan ini bertujuan untuk membuang lapisan teratas kulit, sehingga menghasilkan kulit yang lebih halus dan lembut. Seperti apa manfaat dan risiko phenol peeling? Simak dalam artikel berikut.

Apa Itu Phenol Peeling?

Phenol peeling merupakan salah satu jenis pengelupasan kimia tingkat dalam dan merupakan jenis pengelupasan kimia yang terkuat. Perawatan ini dilakukan dengan mengoleskan cairan phenol di area wajah, kecuali mata dan sekitarnya. Setelah itu, cairan akan didiamkan beberapa saat, lalu dokter akan mengoleskan larutan untuk menetralisir asam di kulit.

Pengelupasan ini bersifat sangat agresif dan kuat, oleh karena itu terkadang dokter memberikan sedasi pada pasien. Phenol peeling mengangkat lapisan kulit hingga ke dermis terdalam, sehingga menghasilkan kulit yang lebih elastis, kuat, dan tampak lebih muda. Setelah perawatan, pasien mungkin akan mengalami kulit kering, kemerahan, dan iritasi.

Cairan yang digunakan dalam phenol peeling adalah asam karbol atau phenol, zat kimia yang juga banyak ditemukan dalam produk obat-obatan, antiseptik, desinfektan, hingga bahan pembuatan plastik dan resin.

Karena bersifat toksik, phenol dapat menimbulkan efek samping serius seperti gangguan irama jantung atau kerusakan saraf. Oleh karena itu, prosedur ini tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus melalui konsultasi serta pengawasan ketat dari dokter spesialis.

Baca Juga: Persiapan Sebelum Prosedur Chemical Peeling

Manfaat Phenol Peeling

Phenol peeling menawarkan hasil yang jauh lebih signifikan dibandingkan dengan perawatan kulit lainnya yang bersifat lebih ringan. Setelah menjalani prosedur ini, tekstur kulit akan terasa lebih halus, pori-pori tampak lebih kecil, dan bintik hitam pun memudar. Keunggulan lainnya, hasil phenol peeling dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa memerlukan perawatan ulang secara rutin.

Beberapa manfaat phenol peeling antara lain:

• Mengatasi kerutan dalam.
• Mengatasi bekas luka.
• Mengatasi kerusakan kulit yang parah akibat sinar matahari.
• Menyamarkan hiperpigmentasi dan bintik penuaan.
• Mengatasi actinic keratosis (kondisi kulit menebal dan kasar akibat paparan sinar matahari).

Baca Juga: Risiko dan Efek Samping Chemical Peeling

Risiko Phenol Peeling

Phenol peeling merupakan prosedur eksfoliasi kimiawi yang sangat kuat dan memiliki potensi efek samping yang serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami dengan jelas risikonya sebelum memutuskan menjalani perawatan ini.

Karena sifatnya yang agresif, phenol peeling umumnya tidak dianjurkan untuk mengatasi masalah kulit yang ringan dan hanya dipertimbangkan pada kondisi tertentu dengan pengawasan ketat dari dokter.

Seperti semua perawatan kulit, phenol peeling memiliki risiko dan efek samping umum seperti:

• Kemerahan dan pembengkakan.
• Pengelupasan dan pengerasan kulit yang berlangsung lama.
• Peningkatan sensitivitas pada paparan sinar matahari.
• Risiko munculnya jaringan parut jika tidak diikuti perawatan yang tepat.

Selain itu, cairan phenol dapat diserap melalui kulit dan masuk ke aliran darah, sehingga berisiko menimbulkan efek samping serius seperti detak jantung tidak teratur, gagal ginjal, dan kerusakan hati. Oleh karena itu, prosedur phenol peeling sebaiknya tidak dilakukan di klinik sembarangan tanpa pengawasan dokter yang berkompeten. 

Phenol peeling juga tidak dianjurkan bagi individu dengan warna kulit gelap, memiliki riwayat keloid, sedang hamil atau menyusui, maupun yang memiliki kondisi medis tertentu. Bagi mereka yang memiliki masalah pada jantung, hati, atau ginjal, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan menjalani prosedur ini.

Jika memiliki pertanyaan seputar kecantikan atau perawatan kulit, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!