Penyakit herpes zoster atau yang dikenal dengan cacar api atau cacar ular adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang sama dengan penyebab cacar air. Setelah Anda sembuh dari cacar air, virus Varicella-zoster yang bersifat dorman dapat tidur di dalam sistem saraf selama bertahun-tahun lalu aktif kembali sebagi cacar api. Pada beberapa kasus, herpes zoster dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang menyerang saraf, paru-paru dan mata.

Komplikasi Herpes Zoster

Dilansir dari CDC, orang yang mengalami herpes zoster umumnya ditandai dengan munculnya ruam merah di kulit, terutama di bagian dada dan perut. Ruam yang muncul biasanya gatal, perih, dan panas. Selain muncul ruam, gejala yang muncul antara lain sakit kepala, sensitif terhadap cahaya dan badan terasa lelah atau tidak enak badan.

Jika seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik mengalami herpes zoster, biasanya gejala tersebut akan hilang dalam waktu 2-4 minggu. Namun pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah dan penanganan gejala yang kurang baik, ia dapat mengalami beberapa komplikasi, di antaranya:

1. Postherpetic neuralgia (PHN)

Postherpetic neuralgia merupakan komplikasi paling umum dari herpes zoster. Kondisi ini memengaruhi saraf dan kulit sehingga menyebabkan rasa terbakar bahkan hingga lenting dan ruam menghilang. Dilansir dari Mayo Clinic, rasa panas dan nyeri tersebut biasanya dapat dirasakan hingga tiga bulan setelah ruam tersebut muncul dan menghilang. Gejala lain yang dirasakan antara lain sensitivitas pada cahaya, gatal dan kebas.

2. Varicella pneumonia

Herpes zoster juga dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru atau yang dikenal dengan istilah varicella pneumonia. Infeksi virus ini dapat menyebabkan lesi pada alveolus paru.-paru Hampir 90% dari kasus varicella pneumonia terjadi pada pasien yang memiliki limfoma atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

3. Herpes ensefalitis

Herpes ensefalitis adalah gangguan saraf yang ditandai dengan peradangan pada otak. Peradangan ini disebabkan oleh infeksi virus herpes yang menyerang otak. Pada herpes ensefalitis, gejala yang muncul tidak diikuti dengan lesi di kulit namun mirip dengan gejala flu atau meningitis. Gejala tersebut antara lain demam, sakit kepala, badan kelelahan, dan hiperaktivitas. Selain itu gejala yang dapat muncul antara lain leher kaku, kebingungan dan gangguan bicara.

4. Kebutaan

Virus herpes juga dapat menyerang bagian mata atau yang dikenal dengan herpes zoster opthalmicus. Gejala umum herpes zoster opthalmicus antara lain munculnya pembengkakan kelopak mata yang parah (edema) dan penurunan penglihatan. Virus herpes zoster dapat menyebabkan peradangan pada kornea mata sehingga menimbulkan jaringan parut dan infeksi tambahan yang akhirnya menyebabkan kebutaan.

5. Sindrom Ramsay Hunt

Sindrom Ramsay Hunt atau yang dikenal dengan hesper zoster oticus merupakan komplikasi herpes zoster yang menyerang saraf wajah. Biasanya kondisi ini diawali dengan munculnya ruam yang nyeri di bagian wajah atau telinga, lalu diikuti dengan gangguan pendengaran di sisi wajah yang muncul ruam. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan cepat, pasien dapat mengalami lumpuh sebagian wajah akibat lemahnya otot wajah dan gangguan pendengaran secara permanen.

Herpes zoster dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh. Bagi Anda yang pernah mengalami cacar air dan mengalami gejala herpes zoster, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Penanganan herpes zoster yang tepat dalam 72 jam pertama sejak gejala mncul dapat mengurangi keparahan dan komplikasi serius.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!