Hormon pertumbuhan (growth hormone) berperan penting dalam perkembangan fisik anak, terutama dalam pertumbuhan tinggi badan, pembentukan otot, serta metabolisme tulang dan lemak. Kekurangan hormon ini dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak.
Kekurangan hormon pertumbuhan pada anak memiliki beberapa jenis penyebab. Artikel ini akan membantu Anda mengenali perbedaannya, sekaligus memahami pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Jenis Kekurangan Hormon Pertumbuhan pada Anak
Berdasarkan penyebabnya, kekurangan hormon pertumbuhan atau growth hormone deficiency (GHD) pada anak dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu GHD kongenital, GHD didapat, dan GHD idiopatik.
Kekurangan Hormon Pertumbuhan (GHD) Kongenital
GHD kongenital adalah kondisi di mana anak sudah mengalami kekurangan hormon pertumbuhan sejak lahir. Kondisi ini disebabkan oleh faktor bawaan, seperti mutasi genetik atau adanya kelainan struktural pada otak, khususnya pada kelenjar pituitari (kelenjar kecil di dasar otak) atau hipotalamus yang mengatur produksi hormon.
Anak dengan GHD kongenital mungkin menunjukkan tanda-tanda sejak usia dini, di antaranya:
- Wajah yang tampak lebih muda dibandingkan teman sebayanya.
- Pertumbuhan kuku dan rambut yang lambat.
- Pertumbuhan gigi yang tertunda.
- Pubertas yang tertunda.
- Kadar gula darah rendah pada bayi atau balita.
- Mikropenis (ukuran penis yang kecil) pada bayi laki-laki.
Karena bersifat bawaan, GHD kongenital sering kali terdeteksi melalui pemeriksaan lanjutan, terutama jika ada riwayat keluarga dengan gangguan hormon. Bila diberikan penanganan sedini mungkin, pertumbuhan anak mungkin bisa mendekati normal.
Baca Juga: Kurang Tidur Bisa Menghambat Tinggi Badan Anak, Benarkah?
Kekurangan Hormon Pertumbuhan (GHD) Didapat
GHD didapat adalah kondisi kekurangan hormon pertumbuhan yang muncul setelah masa kelahiran. Penyebab umumnya adalah kerusakan pada kelenjar pituitari, yang dapat disebabkan oleh tumor otak, cedera kepala berat, infeksi sistem saraf pusat, atau terapi radiasi di kepala untuk pengobatan kanker.
Anak-anak yang sebelumnya tumbuh normal kemudian mengalami perlambatan pertumbuhan perlu dicurigai mengalami GHD. Pada kondisi ini, anak tumbuh lebih lambat, peningkatan berat badan yang tidak proporsional dengan tinggi badan, serta keterlambatan pubertas.
Baca Juga: Daftar Makanan untuk Membantu Memaksimalkan Tinggi Badan Anak
Kekurangan Hormon Pertumbuhan (GHD) Idiopatik
Istilah idiopatik merujuk pada penyebab yang tidak diketahui. Dalam kasus GHD idiopatik, anak mengalami kekurangan hormon pertumbuhan tanpa adanya kelainan genetik, struktural, atau riwayat penyakit yang jelas. Pemeriksaan MRI otak pada kasus ini biasanya menunjukkan kelenjar pituitari yang normal, namun produksi hormon pertumbuhan tetap rendah.
GHD idiopatik sering baru terdeteksi saat anak mengalami pertumbuhan yang sangat lambat dibandingkan teman sebayanya. Anda mungkin menyadari hal ini ketika anak selalu berada di posisi paling depan saat berbaris di sekolah karena paling pendek, atau pertumbuhannya kurang dari 5 cm per tahun.
Nah, itulah ketiga jenis kekurangan hormon pertumbuhan pada anak. Apabila Anda mencurigai adanya gejala pertumbuhan yang lambat pada anak, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter atau manfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Cleveland Clinic (2022). Growth Hormone Deficiency (GHD). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23343-growth-hormone-deficiency-ghd
Andrew Calabria, MD (2025). Growth Hormone Deficiency in Children. Available from: https://www.msdmanuals.com/home/children-s-health-issues/hormonal-disorders-in-children/growth-hormone-deficiency-in-children
Joann Jovinally (2024). What to Know About Growth Hormone Deficiency. Available from: https://www.healthline.com/health/growth-hormone-deficiency
Children's Hospital of Philadelphia. Growth Hormone Deficiency. Available from: https://www.chop.edu/conditions-diseases/growth-hormone-deficiency