Sebagai orang tua, sangat penting untuk memahami gejala penyakit pada anak. Beberapa gejala mungkin tampak ringan dan tidak berbahaya, namun terkadang ada gejala yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena menjadi tanda awal penyakit yang lebih serius.

Gejala Penyakit pada Anak yang Tak Boleh Diabaikan

Untuk membantu Anda, berikut adalah beberapa daftar gejala penyakit yang sebaiknya diwaspadai dan diberi perhatian lebih, di antaranya:

Bayi tidak merespon suara keras

Skrining pendengaran biasanya diberikan pada bayi yang baru dilahirkan. Jika hal tersebut tidak didapatkan di rumah sakit, disarankan untuk melakukan skrining pendengaran sebelum usia 3 minggu pertama kehidupannya.

Bayi baru lahir yang tidak lolos skrining pendengaran akan dijadwalkan melakukan tes ulang di usia 3 bulan. Jika dipastikan ada masalah pendengaran, maka dokter akan menyarankan pengobatan sebelum usia 6 bulan.

Normalnya, bayi baru lahir sering terkejut ketika mendengar suara yang keras. Jika bayi tidak menunjukkan keterkejutan pada suara keras, sebaiknya bawa bayi untuk diperiksa oleh dokter ahli.

Baca Juga: Dua Metode Tes Pendengaran Pada Bayi, Kapan Sebaiknya Dilakukan?

Gejala gangguan pendengaran

Gangguan pendengaran bisa menjadi kelainan bawaaan atau berkembang seiring bertambahnya usia anak. Gejala gangguan pendengaran seperti berbicara tidak lancar, berkurangnya kemampuan mendengar suara yang lemah, gagal merespon suara, keterlambatan perkembangan bahasa, dan ucapan yang tidak jelas perlu diwaspadai.

Anak Anda perlu dibawa menjalani tes pendengaran untuk mendiagnosis gangguan pendengaran dan keparahannya.

Kesulitan fokus

Bayi tidak dapat memberi tahu Anda jika ada gangguan penglihatan atau ketika penglihatannya kabur. Anda bisa mengetahui adanya gangguan penglihatan dengan mengamati fokus bayi saat melihat suatu objek.

Bayi usia 8 minggu seharusnya sudah mulai bisa memfokuskan pandangannya pada wajah orang tua, pengasuh atau orang lain di dekatnya. Jika bayi belum fokus pada objek atau mengalihkan pandangan dari satu subjek ke subjek lainnya, maka Anda perlu membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.

Demam tinggi dan sakit kepala parah

Demam sangat umum dialami anak-anak dan tidak selalu menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun, demam tinggi disertai dengan sakit kepala menjadi pertanda masalah yang lebih serius.

Demam tinggi yang menyertai sakit kepala parah mungkin menunjukkan gejala meningitis. Meningitis adalah infeksi pada selaput tipis yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

Meningitis yang disebabkan oleh virus biasanya tidak terlalu parah. Sedangkan meningitis yang disebabkan bakteri cenderung lebih berat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang hingga kematian.

Sakit perut

Sakit perut juga menjadi salah satu gejala umum yang dialami anak-anak. Sakit perut menandakan kondisi yang lebih serius bila disertai dengan diare, perut yang terasa lunak saat ditekan, diare, nyeri parah di perut kanan atas.

Baca Juga: Tanda-Tanda Sakit Perut Akibat Usus Buntu

Kelelahan parah

Kelelahan parah pada anak sebaiknya tidak diabaikan. Kelelahan parah bisa disebabkan oleh banyak hal termasuk insomnia, sleep apnea, narkolepsi, asma, virus Epstein-Barr, hipotiroidisme, gangguan hormon, anemia, penyakit jantung hingga depresi.

Sangatlah penting bagi orang tua untuk membawa anak mendapatkan pemeriksaan bila anak sering terlihat kelelahan parah.

Selain gejala di atas, Anda juga sebaiknya waspada bila anak mengalami kesulitan bernapas, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, dan juga kehausan parah. Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care bila menyadari adanya salah satu gejala di atas pada anak. Dokter akan membantu memberikan saran terbaik.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!