Brand/Nama Lain
Antiprestin, Kalxetin, Courage, Lodep, Deprezac, Nopres, Deproz, Oxipres, Elizac, Prozac, Floxet, Zac, Foransi, Zactin.
Cara Kerja
Fluoxetine merupakan obat antidepresan golongan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor). Kerja SSRI masih belum diketahui secara lengkap, namun obat ini bekerja dengan menghambat proses reuptake serotonin. sehingga meningkatkan kadarnya di otak. Ini membantu mengatur suasana hati, emosi, dan perilaku tertentu.
Indikasi
Fluoxetine merupakan obat yang diindikasikan untuk:
- Depresi Berat
- Bulimia Nervosa
- Gangguan panik dengan atau tanpa agoraphobia
- Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)
- Gangguan Obsesif Impulsif
Kontraindikasi
Fluoxetine dikontraindikasikan pada pasien dengan:
- Alergi terhadap obat tersebut atau komponen yang ada dalam obat
- Epilepsi
- Gagal ginjal dengan GFR <10 ml/menit.
Obat ini juga tidak boleh digunakan bersamaan dengan MAOIs (seperti seperti IV methylene blue, linezolid, iproniazid) dan thioridazine.
Efek Samping
Efek samping dapat terjadi pada penggunaan fluoxetine. Namun, tidak semua pengguna memiliki efek samping yang sama. Obat ini hanya dapat digunakan atas resep dokter. Efek samping yang dapat terjadi pada penggunaan fluoxetine adalah sebagai berikut:
- Pemikiran dan percobaan untuk bunuh diri pada anak, dewasa, dan dewasa muda
- Gejala mania dan hipomania
- Kejang
- Depresi sistem saraf pusat
- Fraktur tulang
- Anoreksia
- Gangguan kadar gula (hipoglikemia, hiperglikemia)
- Hiponatremia
- Gangguan jantung: Palpitasi, dispnea.
- Gangguan gastrointestinal: Mual, diare, muntah, dispepsia, mulut kering.
- Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, pusing, kantuk, tremor.
- Gangguan jiwa: Kegelisahan psikomotor, gangguan tidur, ketegangan, mimpi abnormal, gangguan perhatian.
- Gangguan sistem reproduksi dan payudara: Penurunan libido, disfungsi ereksi, gangguan ejakulasi.
Efek samping yang dapat berakibat fatal pada penggunaan fluoxetine adalah sebagai berikut:
- Sindrom serotonin atau gejala seperti NMS (neuroleptic malignant syndrome )
- Perdarahan
- Hiponatremia berat
- Gejala alergi dan ruam yang dapat mengancam nyawa
Sediaan
Kapsul, tablet 10 mg dan 20 mg
Dosis
Bulimia nervosa
Dewasa: 60 mg per hari, diberikan sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi.
Gangguan depresi mayor
- Dewasa: Awalnya, 20 mg sekali sehari diberikan sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi. Dosis dapat disesuaikan jika perlu, dalam waktu 3-4 minggu setelah inisiasi sesuai dengan respons. Maks: 60 mg per hari. Durasi pengobatan: Setidaknya 6 bulan.
- Anak: 8 tahun dan keatas. Larutan oral/tab terdispersi: Awalnya, 10 mg sekali hari, dapat ditingkatkan menjadi 20 mg sekali sehari setelah 1-2 minggu. Penyesuaian dosis secara individu dan pertahankan pada dosis efektif terendah.
- Lansia: Awalnya, 20 mg sekali sehari diberikan sebagai dosis tunggal atau terbagi, dapat ditingkatkan secara bertahap dalam 3-4 minggu terapi sesuai dengan respons. Dosis maksimal 40 mg per hari.
Penyesuaian dosis secara individu dan pertahankan pada dosis efektif terendah.
Gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia
- Dewasa: 10 mg sekali sehari pada tahap awal, ditingkatkan menjadi 20 mg sekali sehari setelah 1 minggu. Dosis dapat ditingkatkan setelah beberapa minggu jika tidak ada perbaikan. Maks: 60 mg per hari.
- Lansia: Dosis yang lebih rendah atau lebih jarang mungkin diperlukan.
Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)
Dewasa: 20 mg sekali sehari, diberikan terus menerus (setiap hari selama siklus menstruasi) atau berselang (dimulai 14 hari sebelum onset menstruasi dan dilanjutkan sampai hari pertama menstruasi untuk setiap siklus baru). Lanjutkan pengobatan selama 6 bulan, kemudian evaluasi kembali hasil terapi.
Keamanan
Ibu Hamil
Kategori Z (Obat ini dapat menyebabkan cacat pada jantung bayi pada kehamilan muda, perdarahan pasca persalinan, hipertensi pulmonal pada janin, dan gejala withdrawal atau toksisitas neonatus pada penggunaan di kehamilan trimester akhir). Obat ini tidak boleh digunakan tanpa pengawasan dokter.
Ibu Menyusui
Fluoxetine dapat terserap ke dalam ASI. Obat ini tidak boleh digunakan tanpa konsultasi dan persetujuan dokter.
Interaksi Obat
Fluoxetine dapat meningkatkan resiko perdarahan apabila digunakan dengan warfarin atau antikoagulan lain, aspirin, OAINS, dan antipsikosis atipikal (seperti clozapine, phenothiazine).
Obat ini juga dapat meningkatkan konsentrasi serum dari benzodiazepine, meningkatkan kadar fenitoin, haloperidol dan carbamazepine dalam darah.
Interaksi penggunaan fluoxetine dapat berakibat fatal. Interaksi dengan agen serotonergik (seperti Triptan, TCAs, Fentanyl, lithium, tramadol, buspirone, tryptophan) dan gen yang dapat memengaruhi metabolisme serotonin (seperti MAOIs) sehingga meningkatkan risiko sindrom serotonin.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Vivian Keung
Pusat Informasi Obat Nasional. (2022).Monografi- Fluoksetin Retrieved 23 September 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/fluoksetin
MIMS Indonesia. (2022). Fluoxetine: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. Retrieved 23 September 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluoxetine?mtype=generic
National Center for Biotechnology Information (2022). PubChem Compound Summary for CID 3386, Fluoxetine. Retrieved September 23, 2022 from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Fluoxetine.
Clinical Key . (2022). Drug monograph- Fluoxetine. Retrieved 23 September 2022, from https://www.clinicalkey.com/#!/content/drug_monograph/6-s2.0-259
Mayo Clinic. (2022). Drugs and Supplements - Fluoxetine (Oral Route). Retrieved 19 November, 2022 from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/fluoxetine-oral-route/precautions/drg-20063952