Tren Mukbang saat ini menjadi sangat populer di berbagai platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan lainnya. Tren ini menyiarkan acara di mana seseorang makan berbagai jenis makanan dalam jumlah yang besar.

Mukbang begitu diminati karena menekankan suara makan seperti mengunyah, menggigit, dan menelan yang memberikan sensasi nikmat bagi sebagian orang. Meskipun mukbang bisa menjadi hiburan yang menarik, penting untuk menyadari potensi dampak negatif makan dalam jumlah besar bagi kesehatan.

Dampak Mukbang bagi Kesehatan

Tren Mukbang (Meokbang) berawal dari Korea Selatan. Tren ini menggabungkan istilah "muk-ja" yang berarti makan dan "bang-song" yang berarti siaran. Di dalam siaran langsung atau rekaman video, seseorang makan dalam jumlah besar sambil berinteraksi dengan penonton.

Tren ini tampak menyenangkan dan menghibur, tetapi ada sejumlah dampak negatif yang mungkin timbul bagi orang yang melakukan kebiasaan ini, di antaranya:

Konsumsi kalori berlebihan

Salah satu masalah utama dari mukbang adalah konsumsi kalori yang berlebihan. Banyak dari mereka yang melakukan mukbang, mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat besar, jauh melebihi kebutuhan kalori harian.

Konsumsi kalori berlebihan secara terus-menerus, dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan dan meningkatkan risiko obesitas. Obesitas sendiri merupakan penyakit kompleks, yang menjadi faktor risiko utama berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan hipertensi.

Baca Juga: Tiga Tipe Obesitas, Apa Saja Mereka?

Gangguan pencernaan

Makan dalam porsi besar dalam waktu singkat seperti pada tren mukbang, dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan. Makan dalam jumlah besar dapat menyebabkan perut kembung karena penumpukan gas dalam saluran pencernaan.

Mukbang juga sering kali melibatkan makanan cepat saji atau mengandung lemak, gula, dan garam yang tinggi. Makanan yang tinggi lemak dan gula dapat memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit. 

Makan dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko refluks asam, di mana asam lambung naik ke kerongkongan. Anda mungkin mengalami rasa terbakar di dada dan tenggorokan, dan gejala lain seperti batuk dan suara serak.

Baca Juga: Cara Mencegah Makan Berlebihan (Overeating) Selama Liburan

Masalah kesehatan mental

Pembuat konten mukbang sering kali mendapat tekanan untuk terus menghasilkan video yang menarik agar penonton semakin banyak dan tetap tertarik untuk menontonnya. Tekanan ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan, terutama jika mereka merasa harus memenuhi ekspektasi penonton atau berkomitmen pada jadwal yang ketat.

Mereka juga mungkin merasa tertekan mengenai citra tubuh mereka, terutama bila harus makan dalam jumlah besar tetapi harus tetap memiliki berat badan yang ideal.

Selain itu, penonton, terutama remaja dan anak-anak juga mungkin meniru kebiasaan makan yang tidak sehat dari mukbang. Tren mukbang dapat menyebabkan makan berlebihan dan meningkatkan kegemaran memilih makanan cepat saji. Ini dapat mengarah pada pola makan yang tidak sehat dan meningkatkan risiko kesehatan.

Apabila Anda atau keluarga gemar menonton acara mukbang, batasi durasi dan frekuensi menonton. Jangan biarkan konten ini memengaruhi kebiasaan makan Anda. Konsultasikan pula kepada dokter atau ahli gizi apabila Anda atau keluarga memiliki masalah kesehatan terkait pola makan.

Memiliki pertanyaan terkait pola makan atau kebiasaan makan? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kami melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!