Kebiasaan menggigiti kuku sering ditemukan pada anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Meskipun terlihat sepele, kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Masalah yang ditimbulkan bukan hanya soal penampilan kuku yang rusak, tetapi juga bisa menyebabkan infeksi, kerusakan gigi, gangguan pencernaan, hingga meningkatkan risiko penyebaran virus dan bakteri.
Dampak Kesehatan Akibat Kebiasaan Menggigiti Kuku
Kebiasaan menggigiti kuku, yang dalam istilah medis disebut onychophagia, sering dianggap sepele. Tindakan ini kerap dilakukan tanpa sadar, terutama saat seseorang merasa cemas, bosan, atau gugup.
Meskipun terlihat tidak berbahaya, kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, antara lain:
Risiko infeksi pada kulit di sekitar kuku
Saat menggigiti kuku, bagian kulit lunak di sekitar kuku sering ikut tergigit dan terluka. Meski tampak ringan, luka kecil ini bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri dan virus yang berasal dari mulut atau lingkungan sekitar.
Jika bakteri atau virus masuk melalui luka tersebut, dapat terjadi infeksi bernama paronikia, yaitu peradangan pada jaringan di sekitar kuku. Kondisi ini biasanya ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, rasa hangat saat disentuh, serta munculnya nanah di bawah permukaan kulit.
Kerusakan gigi dan gusi
Kebiasaan menggigit kuku secara berulang dapat merusak struktur gigi. Tekanan yang terus-menerus saat menggigit bisa menyebabkan goresan, retakan, bahkan patah pada enamel gigi.
Tak hanya itu, kebiasaan ini juga berisiko membuat posisi gigi, terutama di bagian depan, menjadi tidak rata atau bergeser. Selain merusak gigi, kuman yang menempel di kuku juga bisa masuk ke dalam mulut dan memicu gangguan pada gusi, seperti gingivitis atau radang gusi.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Kuku
Masalah pencernaan dan infeksi cacing
Meski tampak bersih, kuku sebenarnya bisa menjadi tempat berkumpulnya kotoran dan kuman. Saat menggigiti kuku, tanpa disadari serpihan kuku bisa ikut tertelan, bersama dengan kuman yang menempel di permukaannya.
Kuman yang masuk ke saluran pencernaan bisa memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga infeksi parasit seperti cacing usus. Selain itu, kebiasaan ini juga meningkatkan risiko tertular penyakit yang menyebar melalui jalur fecal-oral, yaitu penularan mikroorganisme dari feses ke mulut.
Penyebaran virus dan bakteri
Tangan dan kuku merupakan media yang sangat mudah menjadi sarana penyebaran berbagai jenis virus dan bakteri. Ketika tangan tidak dicuci dengan bersih lalu tanpa sadar menggigiti kuku, kuman yang menempel dapat langsung masuk ke dalam tubuh.
Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko tertular penyakit, terutama di musim pancaroba saat daya tahan tubuh cenderung menurun.
Baca Juga: Benarkah Pengering Cat Kuku UV Berisiko Sebabkan Kanker Kulit?
Masalah psikologis dan gangguan perilaku
Kebiasaan menggigiti kuku sering dikaitkan dengan stres, kecemasan, atau rasa bosan. Dalam beberapa kasus, kebiasaan ini bisa menjadi gejala gangguan kompulsif yang dikenal sebagai onychophagia.
Anak-anak maupun remaja yang memiliki kebiasaan ini mungkin merasa malu atau minder saat orang lain melihatnya. Rasa tidak percaya diri ini dapat berdampak pada hubungan sosial dan mengganggu interaksi sehari-hari.
Kerusakan estetika kuku
Kebiasaan menggigiti kuku secara terus-menerus dapat merusak bentuk alami kuku. Kuku menjadi lebih pendek, tidak rapi, dan sulit tumbuh dengan normal.
Dalam kasus yang lebih parah, kebiasaan ini bisa menyebabkan gangguan permanen pada pertumbuhan kuku. Akibatnya, kuku tampak tidak sehat, kehilangan bentuk alaminya, dan bahkan tidak bisa tumbuh kembali.
Kebiasaan menggigiti kuku mungkin terlihat tidak berbahaya, tetapi dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental. Jika Anda atau orang terdekat mengalami kesulitan menghentikan kebiasaan ini, terutama bila disertai dengan gejala kecemasan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang saat ini sudah tersedia di App Store dan Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Toni Golen, MD (2023). Is biting my nails really that bad?. Available from: https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/is-biting-my-nails-really-that-bad
UCLA Health (2022). How biting your nails is affecting your health. Available from: https://www.uclahealth.org/news/article/how-biting-your-nails-is-affecting-your-health
Dr. Nicola Williams, Ph.D (2022). The Psychology Behind Nail Biting. Available from: https://www.news-medical.net/health/The-Psychology-Behind-Nail-Biting.aspx
Cleveland Clinic (2021). Nail Infection (Paronychia). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15327-nail-infection-paronychia