Masalah pada persendian, seperti peradangan atau penumpukan cairan, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk memastikan penyebabnya, dokter dapat melakukan arthrocentesis, yaitu prosedur pengambilan cairan dari sendi.

Apa Itu Arthrocentesis?

Arthrocentesis, atau aspirasi sendi, adalah prosedur pengambilan cairan dari persendian menggunakan jarum. Saat sendi mengalami peradangan dan pembengkakan, cairan dapat menumpuk di dalamnya. Prosedur ini membantu mengurangi volume cairan sehingga pembengkakan dan rasa sakit bisa mereda.

Arthrocentesis umumnya dilakukan untuk mengatasi nyeri dan peradangan akibat kondisi seperti asam urat, artritis reumatoid, tendonitis, atau bursitis. Selain untuk terapi, prosedur ini juga digunakan sebagai langkah diagnostik untuk mengetahui penyakit yang memengaruhi persendian.

Baca Juga: Penanganan Radang Sendi (Arthritis) pada Bahu

Prosedur Arthrocentesis

Prosedur arthrocentesis dilakukan di rumah sakit oleh dokter dan perawat. Sebelum tindakan, dokter akan menjelaskan proses pengambilan cairan kepada pasien.

Pasien juga diminta menginformasikan semua obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi, serta riwayat alergi obat, untuk mengurangi risiko komplikasi. Dokter akan memberi tahu jika ada obat yang perlu dihentikan beberapa hari sebelum prosedur. Selain itu, pasien biasanya diminta untuk tidak makan dan minum sebelum tindakan.

Prosedur arthrocentesis berlangsung sekitar 10 menit, namun bisa lebih lama jika diperlukan pencitraan atau menunggu anestesi bekerja. Langkah-langkah prosedurnya meliputi:

• Area kulit tempat jarum masuk akan dibersihkan dan disterilkan, lalu diberikan anestesi topikal.
• Dokter menentukan lokasi sendi yang akan diaspirasi, dapat dibantu dengan USG atau fluoroskopi.
• Jarum dipasang pada spuit dan dimasukkan ke dalam ruang sendi.
• Cairan sendi ditarik sebanyak yang dibutuhkan.

Setelah cairan diambil, dokter dapat menyuntikkan obat ke dalam sendi jika diperlukan. Cairan yang telah diaspirasi juga bisa dikirim ke laboratorium patologi untuk dianalisis.

Usai tindakan dan observasi singkat, pasien biasanya diperbolehkan pulang. Rasa nyeri ringan di bekas suntikan mungkin muncul, namun umumnya membaik dalam beberapa jam. Nyeri dapat berkurang dengan konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau kompres dingin. Selama 24–48 jam setelah prosedur, pasien dianjurkan menghindari aktivitas berat atau mengangkat beban.

Baca Juga: Penanganan Frozen Shoulder, Ketika Bahu Mengalami Nyeri Sendi

Efek Samping Prosedur Arthrocentesis

Prosedur arthrocentesis tergolong aman, tetapi tetap memiliki kemungkinan efek samping meski jarang terjadi, seperti:

• Reaksi alergi terhadap anestesi.
• Infeksi setelah penyuntikan steroid.
• Flare pascainjeksi berupa pembengkakan dan nyeri sendi.

Sebagian besar efek samping ini akan mereda dengan sendirinya. Namun jika muncul reaksi alergi berat seperti anafilaksis, dokter akan segera memberikan penanganan.

Segera periksakan diri ke dokter jika setelah prosedur Anda mengalami gejala berikut:

• Nyeri yang semakin hebat dan tidak membaik dengan obat pereda nyeri.
• Kemerahan, rasa panas, atau ruam di area suntikan.
• Pendarahan atau keluarnya cairan dari tempat suntikan.
• Demam atau menggigil.

Arthrocentesis merupakan prosedur sederhana dengan banyak manfaat, mulai dari meredakan pembengkakan dan nyeri sendi hingga membantu dokter menentukan penyebab keluhan tersebut.

Jika memiliki pertanyaan seputar arthrocentesis atau peradangan nyeri, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!